Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa
86
A. Mendengarkan
Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat merangkum informasi dari berbagai sumber
dalam suatu diskusi.
Mendengarkan Diskusi
Dalam era globalisasi, diskusi sering dilakukan oleh lembaga pendidikan, lembaga penelitian, dan stasiun TV. Dalam diskusi yang ditayangkan langsung oleh TV, penonton
sering diajak berpartisipasi dalam pembicaraan dari rumah masing-masing. Anda tentu dapat mengaksesnya, bukan?
Diskusi biasanya dilakukan oleh sejumlah orang di bawah pimpinan seorang moderator, pemimpin diskusi, ketua sidang, atau pimpinan sidang. Dalam menjalankan tugasnya, seorang
moderator biasanya didampingi satu atau dua orang penulis. Jauh sebelum diskusi dimulai, peserta diskusi biasanya sudah menyiapkan diri untuk
berdiskusi. Mereka sudah menyiapkan materi yang akan disampaikan dalam forum. Persiapan mereka biasanya diwujudkan dalam bentuk makalah. Walaupun topiknya sama, pendapat
mereka belum tentu sama, bahkan mungkin bertentangan. Itu tidak masalah, tetapi justru akan menghidupkan suasana dalam diskusi.
Pada saat diskusi dilakukan, semua pelaku diskusi adalah pembicara sekaligus pendengar yang baik. Mereka harus mendengarkan uraian pembicara lain, menangkap setiap gagasan
yang disampaikan, mempertimbangkan dan menyimpulkannya secara terbuka, jujur, objektif, dan biasanya tidak berburuk sangka. Kalau terjadi perbedaan atau bahkan pertentangan yang
tajam, peran moderator sangat diperlukan.
Sebelum diskusi ditutup, biasanya moderator menyampaikan rangkuman seluruh isi pembicaraan.
Tips untuk Pemimpin Diskusi
– tahu aturan main dalam hal memberikan kesempatan berbicara kepada peserta, menjaga waktu, dan merumuskan kesimpulan
– bersikap ramah, sabar, jujur, berlaku adil – menghargai setiap pendapat yang dikemukakan pembicara
Uji Kompetensi 7.1
1. Uraian berikut, mestinya disajikan secara lisan, disampaikan oleh dua orang pelaku diskusi. Tentukanlah informasi penting yang didapat dari uraian masing-masing
Pernah saya diundang menghadiri rapat OSIS. Saya datang kira-kira 10 menit sebelum acara seharusnya dimulai. Namun, apa yang terjadi? Panitia belum lengkap dan belum
siap. Tamu undangan pun baru satu dua. Lima belas menit setelah waktu yang ditentukan, panitia masih sibuk mengatur ini itu. Saya harap-harap cemas mengenai jadi tidaknya
Di unduh dari : Bukupaket.com
Disiplin, Masih Wacanakah?
87
rapat. Kira-kira satu jam kemudian pihak penyelenggara mengumumkan bahwa rapat akan segera dimulai. Untunglah, rapat jadi diselenggarakan walaupun tertunda lebih dari dua
jam. Semuanya tampak biasa-biasa saja. Tidak ada yang dirasakan aneh. Waktu saya tanyakan, “biasa” jawabnya ringan.
2. Berikut disajikan dialog tiga orang siswa SMA mengenai kedisiplinan di sekolah mereka. Bagaimanakah pendapat mereka, rangkumlah dalam dua tiga kalimat saja
Betty : Kedisiplinan di sekolah kita masih kurang. Baik siswa maupun guru banyak
yang tidak displin. Banyak siswa yang datang terlambat. Guru pun demikian. Nuryati
: Dulu siswa yang melakukan pelanggaran diberi sanksi. Sekecil apa pun pelanggaran yang dilakukan, ia pasti kena sanksi. Tetapi, kini agaknya
peraturan tinggallah peraturan, pelanggaran jalan terus. Bahkan frekuensi dan kualitasnya meningkat.
Diah : Menurut pendapat saya, kedisiplinan di sekolah ini sudah bagus. Jika
dibandingkan sekolah lain, sekolah ini disiplin. Walaupun begitu, saya tidak mengatakan bahwa kedisiplinan sekolah ini tidak dapat ditingkatkan.
B. Berbicara