Menyampaikan uraian tentang topik tertentu hasil membaca artikel atau buku

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa 28 c. Mengidentifikasi ketepatan urutan kata dalam kalimat efektif Biasanya kalimat terjadi dari beberapa kata. Kata-kata itu ditempatkan sesuai dengan arti dan fungsinya masing-masing. Kata seperti KTP, memiliki, setiap, harus, dan penduduk, misalnya, memiliki arti leksikal. Dari kelima kata tersebut dapat dibentuk kalimat dengan urutan sebagai berikut. – Setiap penduduk harus memiliki KTP. – Seorang KTP harus memiliki penduduk. – KTP harus memiliki setiap penduduk. Kalimat pertama dapat diterima, kalimat kedua dan ketiga tidak dapat diterima. Mengapa? Pada kalimat pertama urutan kata-katanya tepat, sedangkan pada kalimat kedua dan ketiga tidak tepat. Uji Kompetensi 3.4 Perbaikilah kalimat berikut menjadi efektif Untuk memperbaikinya, Anda boleh menambah, mengurangi, atau mengganti kata yang perlu diganti. 1. Anak-anak dilarang naik ke atas. 2. Bagi yang datang lebih awal diberi door prize. 3. Rumah seniman yang aneh sudah dijual beberapa tahun yang lalu. 4. Kepada Yang Terhormat Bapak Kepala Sekolah waktu dan tempat kami persilakan.

2. Menyampaikan uraian tentang topik tertentu hasil membaca artikel atau buku

Dari bacaan tentu dapat diperoleh sejumlah informasi. Ada yang penting dan ada yang kurang penting. Informasi penting tentu dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti untuk dijadikan referensi praktis bagi diri sendiri, disampaikan kepada orang lain, atau dijadikan bahan pendukung penelitian. Bagaimanakah cara menemukan informasi penting dari sebuah bacaan? Tentu saja yang mula-mula dilakukan adalah membaca dan mencatat gagasan utama setiap paragraf untuk memahami isinya. Uji Kompetensi 3.5 Bacalah penggalan artikel berikut, kemudian jelaskan pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam setiap paragrafnya Menunjuk Pusat Gempa Yogyakarta Pada 1867 Yogyakarta diguncang gempa berkekuatan 8 skala richter. Peluang itu masih ada. Tapi, hingga kini alat deteksinya masih minim. Di unduh dari : Bukupaket.com Mengapa di Tanahku Terjadi Bencana 29 Dugaan bahwa pusat gempa Yogyakarta berada di darat kian kuat. Bagaimana mungkin gempa dengan 5,9 skala richter versi BMG mampu merontokkan ribuan bangunan, memutuskan jaringan telekomunikasi, bahkan membengkokkan rel kereta api. Sabtu, 27 Mei 2006 lalu BMG sudah menyatakan bahwa pusat gempa tektonik berada di Samudera Hindia, 40 km sebelah selatan Yogyakarta. Pusat gempa berada di 8,2 O LS dan 110,3 O BT pada kedalamanan 33 km. Namun, data dari United States Geological Survey USGS menyangkal angka-angka BMG. Menurut badan survei Amerika tersebut pusat gempa bertumpu di 20 km barat daya Yogyakarta pada 7, 977 O LS dan 110,318 O BT. Episenter gempa tidak berada di dasar laut, tetapi di darat. Kedalamannya, seperti dikutip situs resmi USGS, sekitar 17,1 km dari permukaan tanah, kemudian direvisi menjadi 10 km dari permukaan tanah. Kekuatan gempa pun lebih besar daripada versi BMG, yakni 6,3 skala richter dengan durasi 57 detik. Terkait kesimpangsiuran itu, pakar gempa dari Pusat Penelitian Geologi LIPI, Dr. Danny Hilman Natawidjaja, menilai ditilik dari dampak kerusakan yang terjadi mungkin saja gempa memang berada di darat. Republika 30 Mei 2006

C. Membaca