Mendengarkan Berbicara Membaca sma11bhsind PiawaiBerbahasa Sunardi

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa 14

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menanggapi isi pidatosambutan. Mendengarkan pidato Pidato merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Tujuannya beragam. Ada yang bertujuan menyampaikan informasi, ada yang menghibur, dan ada yang memengaruhi pendirian pendengar. Uji Kompetensi 2.1 Dengarkan salah satu pidato yang disampaikan dalam salah satu upacara di sekolah Anda masing-masing Catat dan nilailah dari segi pembicara, isi, dan cara pembicara menyampaikan uraiannya dengan menggunakan format penilaian pada Pelajaran 1.

B. Berbicara

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menceritakan pengalaman diri sendiri atau kejadian yang disaksikan. Menceritakan kejadian yang disaksikan Pada pelajaran terdahulu, Anda telah belajar menceritakan pengalaman sendiri, bukan? Pada pelajaran ini pun Anda masih belajar bercerita. Hanya saja, yang diceritakan adalah kejadian atau peristiwa yang Anda lihat. Caranya tidak berbeda dengan cara bercerita tentang pengalaman sendiri. Uji Kompetensi 2.2 Catatlah pokok-pokok kejadian menarik yang Anda lihat ketika Anda bepergian di darat, di laut, atau di udara Usahakanlah catatan Anda memenuhi unsur 5 W + 1 H who, what, when, why, where, dan how Kembangkan catatan tersebut menjadi sebuah cerita yang menarik, kemudian sampaikan secara lisan di depan rekan-rekan Anda Di unduh dari : Bukupaket.com Transportasi Air Andalan Negara Maritim 15

C. Membaca

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat membaca pokok pikiran teks esai tentang kebudayaan. Membaca esai Dari bacaan dapat diperoleh sejumlah informasi. Ada yang penting dan ada yang kurang penting. Informasi yang penting dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Di antaranya dijadikan referensi praktis bagi diri sendiri atau dijadikan bahan pendukung penelitian. Uji Kompetensi 2.3 Bacalah artikel berikut Setelah itu, rumuskan gagasan utama setiap paragrafnya Angkutan Pedalaman Mencoba Bertahan Oleh Eko Prasetyo Keheningan malam di hulu Sungai Mahakam pecah oleh suara mesin dan kecepik air yang ditimbulkan kapal Mira Farisma 3. Taksi air Sungai Mahakam yang dinakhodai Haji Jusrani itu bergerak perlahan ke arah hilir dari Datah Bilang menuju Long Iram, Kabupaten Kutai Barat. Suasana di sekitar kapal benar-benar gelap. Sebagian penumpang sudah bergeletakan tidur di dek kapal yang terbuat dari kayu. Lampu sorot halogen berwarna kuning di haluan kapal digerakkan ke kiri dan ke kanan oleh awak kapal menyisir permukaan sungai. Tidak ada peralatan elektronik yang memandu kapal saat bergerak di tengah kegelapan Sungai Mahakam yang lebarnya 600 – 900 meter. Nakhoda tampak sangat mengandalkan lampu sorot, pengalaman, dan selebihnya naluri agar kapal tidak kandas atau menabrak tebing sungai. Nakhoda juga sangat berhati-hati agar kapal tidak menabrak rakit kayu gelondongan log hasil penebangan ilegal yang dihanyutkan di sungai. Untungnya, sebagian rakit kayu tersebut diterangi lampu minyak yang dipasang di ujung-ujung rakit. Tak ada yang bisa dinikmati dalam perjalanan pada malam hari ketika naik taksi air. Karena sekelilingnya gelap gulita. Kecuali pada siang hari, penumpang masih dimanjakan keindahan pemandangan sekitar sungai. Misalnya, di bagian hilir Kecamatan Long Bagun yang terletak sekitar 470 km dari Samarinda, terdapat tebing yang memanjang sekitar dua kilometer setinggi lebih dari 50 meter yang sungguh memikat. Pengalaman ini akan didapat jika menyusuri Sungai Mahakam. Angkutan taksi air Sungai Mahakam sejak tahun 1963 hingga saat ini masih menjadi andalan warga yang tinggal di bagian hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Puluhan kapal jenis inilah yang beroperasi di sepanjang Sungai Mahakam selama bertahun- Di unduh dari : Bukupaket.com Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa 16 tahun. Kapal-kapal inilah yang telah menghidupkan perekonomian masyarakat di daerah pedalaman. Taksi air ini melayani jalur pelayaran Sungai Mahakam sepanjang 700 km dari kota Samarinda hingga Long Bagun, Kabupaten Kutai Barat, menyinggahi sejumlah desa, kampung, dan kecamatan. Kapal yang terbuat dari kayu itu mampu dimuati hingga 40 ton barang dengan 200 penumpang. Adapun jika dimuati barang saja, kapasitasnya mencapai 80 ton. Kapal yang mudik ke arah hulu sungai biasanya membawa barang-barang seperti motor, barang elektronik, mi instan, saos, kecap, pakaian, dan berbagai barang kebutuhan pokok yang tidak tersedia dan tidak dihasilkan di daerah hulu sungai. Sebaliknya, kapal yang berasal dari daerah hulu membawa hasil hutan. Di Kalimatan Tengah Kalteng angkutan sungai masih menjadi andalan. Di Provinsi Kalteng sungai-sungai yang menjadi jalur transportasi paling tidak ada 11 sungai. Kahayan adalah salah satunya. Sungai lain adalah Sungai Jelai sepanjang 200 km, Sungai Arut 250 km, Sungai Lamandau sepanjang 300 km, dan Sungai Kumai sepanjang 200 km. Ada lagi Sungai Seruyan yang panjangnya 350 km, Sungai Mentaya 400 km, dan Sungai Katingan 600 km. Juga sungai Sebangau sepanjang 200 km, Sungai Kapuas sepanjang 600 km, dan Sungai Barito sepanjang 900 km. Sungai- sungai ini menjadi andalan warga pedalaman dengan jenis angkutan semacam yang ada di Sungai Mahakam, Kaltim. Tidak hanya kapal barang, speed boat pun hilir mudik di Sungai Kahayan dan Barito melayani penumpang. Kompas, 7 Maret 2005

D. Menulis