Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa
56 1. Mengidentifikasi kalimat mayor dan kalimat minor
Perhatikan kembali kalimat Usia Proklamasi kemerdekaan RI sudah 60 tahun dan Kini masa gelap seperti itu sudah berlalu. Masing-masing terjadi dari unsur yang menduduki
fungsi subjek S dan predikat P. Karena memiliki kelengkapan S dan P, keduanya digolongkan sebagai kalimat lengkap atau kalimat mayor. Kalimat jenis ini biasanya
digunakan dalam penyusunan 1 buku teks, 2 laporan, 3 pidato resmi, 4 undang- undang, 5 peraturan, 6 surat dinas, dan lain-lain.
Bandingkan dengan kalimat yang diucapkan Aat dan Abi dalam percakapan berikut Aat : Kamu dari mana?
Abi : Ponorogo.Kalau kamu? Pertanyaan Aat termasuk kalimat mayor karena memiliki S kamu dan P dari mana?.
Lain halnya kedua kalimat yang diucapkan Abi. Keduanya tidak memiliki unsur S dan P. Keduanya merupakan bagian dari keterangan K. Kalimat yang tidak memiliki kelengkapan
S dan P disebut kalimat tak sempurna atau kalimat minor Alwi, 2000. Kalimat minor antara lain digunakan untuk keperluan 1 berdialog, 2 bertelepon 3, mengucapkan salam,
4 menyusun iklan, petunjuk, atau slogan walaupun tidak semua, dan 5 menyusun karya sastra tidak semua.
Uji Kompetensi 5.5
Tentukan lima kalimat minor dan lima kalimat mayor yang terdapat dalam penggalan berikut Pernah dengar anak kolong? Nah, dulu aku inilah salah satu modelnya. Asli. Totok. Garnisun
divisi Magelang ucapkan: MaKHlang. Bukan divisi TNI dong. Kan aku sudah bilang: totok. Jadi KNIL. Jelas kolonial, mana bisa tidak. Papiku loitenant keluaran Akademi Breda Hol-
land. Jawa DAN Keraton. Semula tergabung dalam slagorde langsung di bawah Sri Baginda Neerlandia saja; Ratu Wilhelmina kala itu. Tidak usah dibawahi Raja Jawa. Terus terang
Papi tidak suka pada raja-raja Inlander, walaupun konon salah satu nenek canggah atau gantung siwur berkedudukan selir Kraton Mangkunegaran Y.B. Mangunwijaya, Burung-Burung
Manyar.
2. Mengidentifikasi kalimat tunggal dan kalimat majemuk
Perhatikan kalimat berikut – Bumi makin sesak.
– Masa gelap sudah berlalu, tetapi masa terang belum datang. – Itu isyarat PBB saat Zlotnik meramalkan kondisi planet bumi pada 2050.
Kalimat pertama terjadi dari unsur S bumi dan P makin sesak. Karena terjadi dari
satu klausa kalimat tersebut disebut kalimat tunggal Alwi, 2000. Kalimat kedua terjadi dari dua bagian, yaitu Masa gelap sudah berlalu dan masa
terang belum datang. Keduanya dihubungkan dengan kata tetapi. Pada bagian pertama unsur Masa gelap berfungsi sebagai S
1
dan sudah berlalu sebagai P
1
. Rangkaian S
1
P
1
itu
Di unduh dari : Bukupaket.com
Merdeka ... Mari Bung Kita Pertahankan
57 pun disebut klausa. Pada bagian kedua unsur masa terang berfungsi sebagai S
2
dan
belum datang sebagai P
2
. Rangkaian S
2
P
2
ini pun disebut klausa. Dengan begitu kalimat kedua terjadi dari dua klausa. Kalimat yang terjadi dari dua klausa disebut kalimat majemuk.
Bagaimana kalau kedua klausa itu dipertukarkan tempatnya menjadi Masa terang belum datang, tetapi masa gelap sudah berlalu? Maknanya tidak berubah, bukan? Kalimat
seperti itu disebut kalimat majemuk setara. Kedudukan klausa-klausanya setara. Kesetaraannya dapat dilukiskan dengan diagram berikut.
Masa gelap sudah berlalu
tetapi masa terang
belum datang. S
1
P
1
S
2
P
2
Klausa 1 kata penghubung
Klausa 2 Kalimat majemuk setara
Berbeda dengan kalimat pertama dan kedua, kalimat ketiga terjadi dari tiga unsur.
Kata Itu berfungsi sebagai S
1
, isyarat PBB sebagai P
1
, dan saat Zlotnik meramalkan
kondisi planet Bumi pada 2050 sebagai K
1
. Rangkaian S
1
P
1
K
1
ini pun disebut klausa.
Kalau dikaji lebih lanjut, pada K
1
unsur Zlotnik berfungsi sebagai S
2
, meramalkan sebagai
P
2
, kondisi planet Bumi sebagai O
2
, dan pada 2050 sebagai K
2
. Rangkaian S
2
P
2
O
2
K
2
ini
pun disebut klausa. Klausa S
2
P
2
O
2
K
2
menjadi bagian bawahan dari K
1.
Karena terjadi dari dua klausa, kalimat ini pun disebut kalimat majemuk. Karena memiliki klausa bawahan,
kalimat ini disebut kalimat majemuk bertingkat. Kata saat digunakan sebagai penghubung konjungtor keduanya. Kedudukan dan hubungan kedua klausa itu dapat dilukiskan dengan
diagram berikut.
Itu isyarat PBB
saat Zlotnik
meramalkan kondisi planet
pada 2050. Bumi
kata S
2
P
2
O
2
K
2
penghubung Klausa
2
S
1
P
1
K
1
Klausa
1
Kalimat Majemuk Bertingkat
Uji Kompetensi 5.6
Tentukan kalimat tunggal dan kalimat majemuk yang terdapat dalam penggalan berikut Ketika berada dalam rahim, kehidupan manusia telah diatur. Dengan apa dia
memperoleh makanan, bertahan dari benturan, tumbuh, dan berkembang, dan sampai kapan harus lahir. Tak pernah ada yang protes. Semua patuh pada aturan-Nya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa
58
Sayang, hal itu tak berlanjut. Ketika hadir di dunia, banyak yang lupa bahkan membangkang pada aturan-Nya. Mereka menganggap dirinya mampu mengatur dunia
dengan akal yang dikaruniakan kepadanya. Seolah-olah mereka mengetahui segala hal yang terjadi di muka bumi ini. Muncullah kemudian sikap hidup atas dasar kebebasan.
Bebas berperilaku, bebas berbicara, bebas memiliki, bebas ... bebas ... dan bebas. Akhirnya muncul pula jargon ‘semau gue’, dan ‘terserah masyarakat’. Tidak ada patokan
yang pasti.
Fenomena ini telah melahirkan kerusakan di muka bumi. Pola kontrol masyarakat terhadap perilaku menyimpang akan hilang karena alasan ‘itu kan urusan masing-masing’.
Republika, 29 Juli 2005.
3. Mengidentifikasi kalimat verbal dan kalimat nominal