Menulis Ada Apa dalam Sastra Kita

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa 252 2. Jelaskan perbedaan hikayat dan cerpen jika ditinjau dari kurun waktu penciptaannya, pengarangnya, latarnya, tokohnya, bahasanya, dan panjang-pendeknya cerita

D. Menulis

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat mengarang cerpen berdasarkan realita sosial Mengarang Cerpen Berdasarkan Realita Sosial Pada pelajaran terdahulu Anda telah belajar menyusun cerpen yang mencerminkan realita kehidupan sosial. Kini kegiatan serupa kita ulangi kembali. Cerpen memang khayali. Tidak berarti cerpen lepas dari realita. Justru sebaliknya, cerpen harus mencerminkan realita kehidupan sosial, bukan khayalan semata. Uji Kompetensi 20.4 Susunlah sebuah cerpen yang mengisahkan realita kehidupan. Anda boleh mengisahkannya dari sudut pandang orang pertama, boleh dari sudut pandang orang ketiga. Tema, topik, dan panjang cerpen tidak dibatasi.

E. Ada Apa dalam Sastra Kita

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat mengidentifikasi komponen kesastraan dalam teks drama Mengidentifikasi Komponen Drama Pada pelajaran terdahulu kita telah mengidentifikasi komponen teks drama. Di bawah judul drama sering dicantumkan jumlah babak, dramatic person, stage direction, setting, dan dialog. Drama memiliki unsur intrinsik tema, alur, pelaku, dan latar. Semuanya disajikan melalui dialog. Melalui dialog pula konflik disajikan. Tanpa konflik, dialog tidak akan membangun sebuah drama. Pelaku dalam drama dapat dipilah atas pelaku protagonis, pelaku antagonis, dan pelaku tritagonis. Mengenai hal ini, Anda telah mengetahuinya, bukan? Di unduh dari : Bukupaket.com Cerpen, Hikayat, dan Drama 253 Dialog dalam drama modern umumnya berbentuk prosa. Lepas dari bentuknya, dialog memiliki berbagai fungsi, seperti 1 mengemukakan persoalan secara langsung, 2 menjelaskan watak pelaku-pelakunya, 3 mendorong plot bergerak maju, dan 4 membuka fakta. Latar dalam drama umumnya hanya menyangkut tempat dan waktu. Selain memberi warna pada alur, latar juga berfungsi memperkuat perwatakan. Uji Kompetensi 20.5 1. Jelaskan yang menjadi pokok pembicraan dalam penggalan berikut Dr. Gun : Buat apa disinggung-singgung yang lalu, Ayu? Rahayu : Ya, aku bukan gadis lagi. Supaya Dokter jangan lupa demi melihat muka Dokter Gun kurang merasa enak itu, ia meneruskan. Alla. Lihatlah takutnya lagi dr. Gun pada perbuatannya sendiri. Dr. Gun : Kuharap kau menutup mulutmu itu, Ayu Rahayu : sebagai orang kemasukan Dan bibit nyawa itu Dokter gugurkan dengan rahasia. Rahasia antara kita berdua saja. O, aku masih budak kecil waktu itu, masih hijau. 2. Jelaskan fungsi dialog dalam penggalan drama berikut Anak : Pandang mata saya akan selalu terganggu selama Cindil masih ada. Bahkan juga pandang mata saya dalam angan-angan saja. Ibu : Demikian mendalam bencimu kepadanya? Anak : Tujuh tahun lewat saya berharap, segalanya memang telah berakhir. Tak ada lagi dendam antara keluarga kita dengan keluarga Kunting. Nyatanya apa yang terjadi, Bu? Supriatmi dibuat malu. Tapi kalau batas tanah kita digeser ke barat, dikurangi. Ibu : Demi ketenteraman, kurelakan semua itu. Anak : Saya tidak dapat menerima Ayah yang sudah di dalam tanah difitnah mempunyai hutang di mana-mana. Juga hutang kepadanya. Ratusan ribu rupiah katanya. Tanah pekarangan yang kita tempati ini telah pula dijual kepadanya. Begitu katanya. Mana buktinya? Ibu pernah melihat buktinya? merenung sebentar Seolah-olah kita hanya menumpang. Karena belas kasihan Cindil. Betapa hina. Dari Arsyad, Maidar G., dkk., Materi Pokok Kesustraan II 3. Perhatikan penggalan drama berikut 29. Wongsokariyo : Terdengar teriakannya, kemudian muncul barlari tergesa- gesa; bingung tetapi gembira Pak Luraaaaah. Pak Luraaaaah, saya telah membunuh oraaaaaaang. Pak Lurah, saya telah membunuh orang. Hebat Pak Lurah orang itu bisa saya bunuh. 30. LurahJagabayaCarik : Apa? Kau telah membunuh orang? 31. Wongsokariyo : Edan saya telah membunuh orang Edan Orang itu bisa saya bunuh sendiri, tanpa bantuan siapa pun. Di unduh dari : Bukupaket.com Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa 254 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ 32. Lurah : Tenang Tenang Coba ceritakan dengan jelas. 33. Wongsokariyo : Edan Orang itu bisa saya bunuh sendiri. Orang itu bisa saya bunuh sendiri, edan 34. Lurah : Sabar Sabar Sabar Kang Ada apa? 35. Wongsokariyo : Anu, Pak Lurah, saya telah membunuh orang. Eah ... anu saya telah membunuh maling itu. Dari A. Rumadi ed., Kumpulan Drama Remaja “Maling” Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan penggalan tersebut a. Siapakah yang terlibat dalam sebuah konflik dalam dialog tersebut? b. Pokok persoalan manakah yang dipertikaikan pada penggalan tersebut? R a n g k u m a n 1. Pementasan drama selalu menyuguhkan lakon dan seni pertunjukan sekaligus. Padanya tersirat adanya pokok permasalahan dan amanat yang disampaikan kepada penonton. 2. Pementasan drama hanya terlaksana jika ada produser, sutradara, pemain, kru, kemauan untuk mementaskannya. Sebelum pertunjukan dilaksanakan, latihan dan latihan harus dilakukan secara teratur. Bermain drama adalah keterampilan. Tanpa latihan, betapa pun hebatnya, seseorang tidak akan memiliki keterampilan. 3. Hikayat dan cerpen tidak hanya memiliki persamaan, tetapi juga perbedaan. Keduanya adalah cerita fiktif. Unsur-unsur intrinsiknya sama, hanya saja penyajiannya berbeda. Bahasa, kurun waktu penciptaan, setting, sifat cerita, dan lain-lain berbeda. 4. Cerpen bersifat fiktif. Walaupun begitu, pelaku, watak, alur, seting, permasalahan yang dihadapi harus rasional dan logis. Menulis cerpen berarti mengisahkan pelaku, watak, dalam alur dan seting yang bersifat fiktif. Namun, harus rasinal dan logis. 5. Komponen naskah drama mencakup judul, penulis, daftar pelaku, keterangan setting, keterangan laku, dan dialog. Adakalanya drama disusun dalam beberapa babak dan beberapa adegan. 6. Dalam drama terdapat tema, alur, pelaku, dan latar. Semuanya disajikan melalui konflik dalam wujud dialog di antara pelaku-pelakunya. Maka ada pelaku protagonis, antagonis, dan tritagonis. Dialog dalam drama memiliki fungsi 1 mengemukakan persoalan, 2 menegaskan watak pelaku-pelakunya, 3 mendorong plot bergerak maju, dan 4 membuka fakta. Latar yang umumnya menyangkut tempat dan waktu, selain memberi warna pada alur, juga memperkuat perwatakan. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Di unduh dari : Bukupaket.com Cerpen, Hikayat, dan Drama 255 E v a l u a s i 1. Jelaskan perbedaan hikayat dengan cerpen ditinjau dari bahasanya 2. Sebutkan siapa saja yang terlibat dalam pementasan sebuah drama 3. Jelaskan fungsi dialog dalam drama 4. Perhatikan petikan drama Syeh Siti Jenar berikut Kemudian jawablah pertanyaan yang berada di bawahnya Baju putih kecipratan darah Syeh Siti Jenar dan Sultan Demak, Raden Patah, berada di balai agung keraton, menanti pahlawan pulang perang dari palagan Pengging. Teriakan Khalayak : “Pahlawan jubah putih kecipratan darah, wahai. Hidup pahlawan. Hidup pahlawan. Mampus pemberontak.” Gong Sultan : “Prajurit Wirobrojo pulang dari medan palagan Pengging. Kemenangan. Kemenangan. Kejayaan.” Teriakan : “Hidup, Sunan Kudus, sang pahlawan. Mampus Kebo Kenongo, sang pemberontak.” Sunan Kudus muncul, berpelukan dengan sultan. Siti Jenar : Teriak “Wahai, Sunan Kudus yang tiada kudus, pahlawan jubah putih, wahai. Jubah putih kecipratan darah, wahai alangkah indah, wahai.” Vredi Kastam Marta, “Syeh Siti Jenar,” dalam Taufiq Ismail dkk, 2002 Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan penggalan tersebut a. Siapakah yang dianggap pahlawan dan siapakah yang dianggap pengkhianat dalam penggalan tersebut? b. Bagaimana pandangan Syeh Siti Jenar terhadap Sunan Kudus? 5. Perhatikan penggalan hasil penilaian Ilham Khoiri atas pementasan naskah drama “Kunjungan Cinta” berikut Teater Koma masih menerapkan pakem lama untuk lakon Kunjungan Cinta. Kisah yang mengetengahkan tarik-menarik antara cinta, dendam, moralitas, dan hasrat ekonomi disampaikan dengan alur yang sederhana, rapi, gampang dicerna, dan asyik ditonton. Akting sejumlah pemain pun cukup matang. Agak berbeda dengan kebiasaannya berimprovisasi dalam monolog, Butet terbilang taat pada naskah dalam lakon ini. Dia mengontrol ucapan dan gestur demi membangun perwatakan tokoh Ilak yang awalnya percaya diri dengan dukungan warga, lantas pasrah ditelikung keadaan. Kompas, 14 Januari 2007 Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan penggalan tersebut a. Apa kelebihan Kunjungan Cinta menurut penggalan tersebut? b. Apa kelebihan Butet Kartarajasa dalam pementasan Kunjungan Cinta? Di unduh dari : Bukupaket.com Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa 256 Refleksi Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini. Tabel Penguasaan Materi Skor Tingkat Penguasaan Materi 85 – 100 Baik sekali 70 – 84 Baik 60 – 69 Cukup 60 Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai. Di unduh dari : Bukupaket.com Menyusun Naskah Drama 257 Pelajaran ini merupakan kelanjutan dari pelajaran sebelumnya. Pada pelajaran ini Anda tidak hanya belajar menganalisis pementasan drama, tetapi juga mengevaluasi, menyusun naskah, dan mengidentifikasi komponen- komponennya. Selain itu, Anda belajar membandingkan naskah hikayat dengan cerpen serta menulis cerpen berdasarkan realita sosial. Pelajaran 21 Menyusun Naskah Drama Kemampuan Bersastra Di unduh dari : Bukupaket.com Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XI Program Bahasa 258

A. Mendengarkan