15
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Thomas L.Good dan Jere B. Bropthy 1986 mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak, pengarah dan memperkuat
tingkah laku. Marx dan Tombouch 1967 mengumpamakan motivasi sebagai
bahan bakar dalam beroperasinya mesin gasoline. Motivasi adalah suatu kekuatan
power
atau tenaga
forces
atau dapat juga dikatakan sebagai daya
energy
dan kesiapsediaan
preparatory set
dalam individu
organisme
untuk bergerak
to move
kearah tujuan tertentu, baik disadari ataupun tidak disadari. Motivasi ini muncul dan tumbuh berkembang dalam diri seseorang baik dari dalam diri
individu
intrinsic
dan dari lingkungan
extrinsic
. Kartono 1980:290 mengatakan bahwa motivasi adalah organisme
untuk melakukan suatu sikap atau perilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan dan diarahkan pada tujuan tertentu yang telah direncanakan.
Pendapat ini didukung oleh Ahmadi dan Supriyono 1992:139 yang mengatakan bahwa motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan, motif,
dan tujuan yang sangat mempengaruhi hasil belajar. Menurut Winkel 1987:93, motivasi belajar adalah keseluruhan
daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar, dan memberikan arah pada
kegiatan belajar demi mencapai tujuan tertentu.
16
Dapat disimpulkan bahwa motivasi menjadi salah satu prasyarat penting dalam belajar. Mulai dari kepribadian siswa dan kemampuan siswa
untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah, hadiah-hadiah yang didapat karena telah belajar, situasi belajar yang mendorong siswa untuk belajar
dan sebagainya. Motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
2. Tipe-tipe Motivasi
Dikenal dua tipe motivasi, yaitu 1 motivasi intrinsik, dan 2 motivasi ekstrinsik. Pengertian motivasi intrinsik adalah sebagai berikut:
Thornburgh 1984 berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri
internal individu. Pengertian motivasi ekstrinsik adalah sebagai berikut:
Pintner, Ryan, West, Alech, Crow dan Smith 1963 mengatakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena
pengaruh rangsangan dari luar.
3. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Sardiman 2010:85 ada tiga fungsi motivasi belajar: a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b.
Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendaknya dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
17
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
C. Prestasi
1. Pengertian Prestasi
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakekatnya
merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran atau bidang studi lainnya, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau skor yang diberikan oleh guru pembimbing.
Sebelum adanya hasil belajar, tentu ada proses. Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang
pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang ketrampilan dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya Perubahan itu tampak dalam prestasi
belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru Winke, 1986:102. Perubahan itu bersikap secara relatif konstan dan
berbekas. Hasil dari belajar tidak dapat disaksikan dari luar, tanpa orang itu melakukan suatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh