17
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
C. Prestasi
1. Pengertian Prestasi
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakekatnya
merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran atau bidang studi lainnya, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau skor yang diberikan oleh guru pembimbing.
Sebelum adanya hasil belajar, tentu ada proses. Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang
pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang ketrampilan dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya Perubahan itu tampak dalam prestasi
belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru Winke, 1986:102. Perubahan itu bersikap secara relatif konstan dan
berbekas. Hasil dari belajar tidak dapat disaksikan dari luar, tanpa orang itu melakukan suatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh
18
melalui belajar. Hasil belajar akan tampak dalam prestasi Winkel, 2004:58. Jadi prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki
seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Prestasi belajar diukur melalui alat ukur yaitu suatu tes.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi
belajar dapat
dikelompokkan menjadi empat, yaitu a bahan atau materi yang dipelajari; b Lingkungan; c Faktor instrumental; d Kondisi peserta didik.
a. Faktor Internal
Prestasi belajar seseorang akan ditentukan oleh faktor diri internal, baik secara fisiologis maupun secara psikologis, beserta
usaha yang dilakukannya. Faktor fisiologis, berkaitan dengan kondisi jasmani atau fisik seseorang, yang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu kondisi jasmani pada umumnya dan kondisi yang berkaitan dengan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama panca indera,
sedangkan faktor-faktor psikologis, berasal dari dalam diri seseorang seperti intelegensi, minat, dan sikap.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dapat yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan non
sosial. Faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial. Ke dalam faktor ini termasuk lingkungan
keluarga, sekolah, teman dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan faktor non sosial seperti lingkungan alam dan fisik.
19
D. Sikap Kritis
1. Pengertian Sikap Kritis
Scriven Paul 1987 dalam
Fondation of Critical Thingking
. Menyatakan bahwa keterampilan bersikap kritis merupakan suatu proses
intelektual tentang konseptualisasi, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi secara aktif dan mahir terhadap informasi yang diperoleh dari
observasi, pengalaman, refleksi, pemikiran, atau komunikasi sebagai pedoman untuk meyakini tindakan.
Dalam psikologi, bersikap kritis didefinisikan sebagai suatu proses mental dalam mengekplorasi peta pengalaman yang merupakan satu
ketrampilan bertindak dengan kecerdasan sebagai sumber daya penalaran. Bersikap kritis lebih fokus pada menganalisis dan mengembangkan
Surya, 2015:17.
2. Ketrampilan Berpikir Kritis
Ketrampilan Ennis Surya, 2015:127, mengungkapkan bahwa ada ketrampilan berpikirbersikap kritis yang diperlukan dalam proses secara
efektif, diantaranya sebagai berikut: a.
Memfokuskan pada pertanyaan; b.
Menganalisis pada argument; c.
Menanyakan dan menjawab pertanyaan; d.
Merumuskan istilah dan menimbang definisi; e.
Mengidentifikasi asumsi; f.
Memutuskan suatu tindakan;