Deskripsi Siklus 1 PTK Pada Materi Mengelola Kartu Persedian

98 Tabel 5.7 Hasil Wawancara Siswa No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana menurut Anda pembelajaran dengan menggunakan strategi Inquiry Based Learning ini? Kalau menurut saya, pembelajaran dengan menggunakan strategi Inquiry Based Learning ini seru, mudah dimengerti dan asik. 2 Selama mengikuti kegiatan pembelajaran, apakah anda memahami materi yang diajarkan? Iya, saya lebih paham dengan materi yang sedang dipelajari karena dengan strategi ini saya benar-benar lebih gampangmudah untuk memahami materi dan ingat dengan pembelajarannya. 3 Kekurangan menggunakan strategi IBL ? Kalau menurut saya tidak ada, bagi saya sudah benar-benar mudah masuk ke otak dan mudah dipahami, karena kita disuruh buat mencari dan menemukan sendiri jadi lebih mudah untuk dipahami. 3 Persiapan media pembelajaran Media yang harus disiapkan untuk strategi Inquiry Based Learning adalah sebagai berikut: a Lembar kerja siswi Peneliti sudah menyediakan lembar kerja siswi berisi tabelkolom yang dibutuhkan pada saat mengerjakan 99 pengelolaan kartu persediaan. Adanya tabel ini bertujuan untuk mempersingkat waktu siswi dalam mengemukakan jawaban soal kasus yang diperolehnya. Lembar kerja ini diberikan agar siswi dapat bekerja sama dalam tim sebagai sarana untuk menggali pengetahuan yang dimilikinya, kemudian dituangkan dalam proses mengerjakan soal. b Handout materi Pembuatan handout bertujuan agar mempermudah siswi dalam memahami pembelajaran. c Soal strategi IBL Soal digunakan untuk menumbuhkan sikapberpikir kritis siswi mengenai kondisi perusahaan dagang. Siswi diminta menganalisis dan mengerjakan analisis selama bulan April. b. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini peneliti menerapkan strategi pembelajaran inquiry based learning, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 28 November 2016 pada pukul 09.45 – 12.00. Tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1 Tahap orientasi Guru meenjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai. Guru juga menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap 100 langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan. Guru memberikan penjelasan awal bervariasi dengan menggali pemahaman awal siswa melalui tanya jawab tentang Penentuan Nilai Persediaan Sistem Perpetual FIFO, LIFO dan Average . Kemudian Siswa diminta mengamati dan menganalisis materi berupa soal dengan menggali pemahaman tentang pada bahan ajar. Guru meminta agar siswa duduk pada kelompoknya yang telah ditentukan. 2 Merumuskan masalah Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumusan masalah dimana rumusan masalah itu akan dibuat hipotesisnya dan kemudian akan diuji untuk mencari jawaban atas rumusan tersebut. Setelah guru mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarahkan kepada rumusan masalah, dan didapatlah rumusan masalahnya:  Apakah pencatatan transaksi dengan menggunakan sistem perpetual FIFO, LIFO dan Average dapat mempengaruhi laba, HPP dan pajak? 3 Merumuskan hipotesis Setelah guru mengarahkan siswa untuk merumuskan masalah, guru kembali mengarahkan siswa untuk merumuskan hipotesis dengan memberikan contoh-contoh kecil. Kemudian guru 101 dan siswa secara bersama-sama merumuskan hipotesis sebagai berikut: Hi : Pencatatan transaksi dengan menggunakan sistem perpetual FIFO, LIFO dan Average berpengaruh terhadap laba, HPP dan pajak Ho : Pencatatan transaksi dengan menggunakan sistem perpetual FIFO, LIFO dan Average tidak berpengaruh terhadap laba, HPP dan Pajak 4 Mengumpulkan Data Guru memberikan soal-soal kasus untuk siswa teliti dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam soal kasus tersebut. Setiap satu kelompok mendapat 1 handout, 1 lembar soal dan 1 lembar jawaban. 5 Menguji Hipotesis Siswa mengerjakan soal-soal yang sudah diberikan oleh guru. Siswa secara bersama-sama berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk mencari jawaban atas soal-soal yang sudah diberikan. 6 Merumuskan Kesimpulan Setelah selesai mengerjakan soal-soal dan menemukan jawabannya, setiap siswa mewakili kelompoknya dan ditunjuk oleh guru, siswa tersebut mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian. 102 c. Pengamatan pada pembelajaran strategi Inquiry Based Learning Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap tindakan. Hal-hal yang diamati dari siklus 1 adalah pengamatan perilaku atau aktivitas guru, pengamatan aktifitas dan perilaku siswa, dan pengamatan kondisi fisik kelas. Pengamatan dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengamatan secara langsung dilakukan dengan melakukan observasi terhadap prilaku siswa, guru dan kondisi kelas. Pengamatan tidak langsung dilakukan dengan mendokumentasikan dalam camera dan video recorder. d. Refleksievaluasi Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran. Refleksi dilakukan secara lisan dan tertulis. Ada beberapa siswi yang diminta untuk refleksi secara lisan. Guru membagikan lembar refleksi atas kegiatan belajar yang dilaksanakan dan meminta siswa mengisinya. Hasil refleksi siklus 1 adalah sebagai berikut: Tabel 5.8 Hasil Refleksi Belajar Siswa No Uraian Jawaban 1 Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran hari ini? Pada pelajaran hari ini saya merasa senang, seru dan tidak senang. Dari 18 orang siswi, 94,4 menjawab merasa senang dan seru, dan 1 siswi atau 5,5 merasa tidak senang. 103 2 Sikap apa yang ditemukan selama proses belajar berlangsung? Selama belajar sifatku merasa bertanggung jawab, jujur, pantang menyerah, bekerja sama. Dari 18 orang siswi atau 100 merasa memiliki sikap semuanya. 3 Manfaat apa yang dapat diperoleh setelah mengikuti proses belajar? Bisa lebih mengerti dengan materi, saling sharing dengan teman, bisa bekerja sama dalam kelompok dan menyadari bahwa belajar itu penting. 4 Kesulitan-kesulitan apa sajakah yang kalian alami selama mengikuti proses belajar? Waktu yang diberikan kurang banyak, masih sulit mengerjakan soal. 5 Bagaimana cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang kalian alami? Bertanya kepada guru atau bertanya kepada teman, lebih giat belajar. 6 Usulan perbaikan pembelajaran pada kesempatan berikutnya Pembelajaran jangan terlalu cepat, waktu yang diberikan lebih banyak lagi. e. Kuesioner Motivasi Belajar, Sikap Kritis Penggunaan kuesioner dilakukan untuk mengetahui sikap antusias siswi sebelum diterapkannya penelitian tindakan kelas. Pertama peneliti telah menghitung total skor motivasi belajar saat 104 penerapan strategi inquiry based learning siklus 1 dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Klasifikasi Motivasi Belajar Berdasarkan PAP tipe II Siklus 1 Perhitungan Interval Skor Frekuensi Persentase Interpretasi Penilaian 20 + 81 88-22=68 68 – 80 1 6 Sangat Tinggi 20 + 66 88-22=59 59 -67 8 44 Tinggi 20 + 56 88-22=53 53 – 58 9 50 Cukup Tinggi 20 + 46 88-22=47 47 – 52 Rendah Dibawah 47 0 - 46 Sangat Rendah Jumlah 18 100 Dapat dilihat pada tabel tentang motivasi belajar siswa diatas diketahui terdapat 1 atau 6 memiliki motivasi belajar sangat tinggi, 8 atau 44 siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi, 9 atau 50 siswa memiliki motivasi belajar cukup tinggi, 0 atau 0 siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori rendah, dan 0 atau 0 siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori sangat rendah. Persentase diagram akan tampak sebagai berikut: 105 Gambar 5.3 Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 Kedua, peneliti telah menghitung total skor dari sikap kiritis.Skor tersebut diklasifikasikan dengan pendekatan PAP tipe II, maka hasilnya sebagai berikut: Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Berdasarkan Klasifikasi Motivasi Belajar Berdasarkan PAP Tipe II Siklus 1 Perhitungan Interval Skor Frekuensi Persentase Interpretasi penilaian 10 + 81 50-10= 42 42-50 6 33 Sangat Tinggi 10 + 66 50-10= 36 36-41 11 61 Tinggi 10 + 56 50-10= 32 32 1 5 Cukup Tinggi 10 + 46 50-10= 28 35 Rendah Dibawah 28 0-27 Sangat rendah 18 100 5 44 51 Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 Sangat tinggi 68-80 Tinggi 59-67 Cukup tinggi 53-58 rendah 47-52 Sangat rendah 0-46 106 Dari tabel di atas dapat dilihat sikap kritis siswa bahwa 6 atau 33 sisiwa memiliki sikap kritis dengan kategori sangat tinggi, 11 atau 61 orang siswa memiliki sikap kritis dengan kategori tinggi, 1 atau 5 orang siswa memiliki sikap kritis dengan kategori cukup tinggi, 0 atau 0 siswa memiliki sikap kritis dengan kategori rendah, dan 0 atau 0 siswa memiliki sikap kritis dengan kategori sangat rendah. Persentase diagram akan terbentuk seperti ini: Gambar 5.4 Diagram Sikap Kritis Siswa Siklus 1 Dengan adanya refleksi maka gurupeneliti akan meningkatkan hal-hal yang masih harus diperbaiki dalam kegiatan belajar di siklus 2. Secara umum, pembelajaran pada siklus 1 sudah baik namun masih ada hal-hal yang harus diperbaiki. Hal-hal yang sudah baik dalam siklus 1 antara lain: 1 Siwa lebih dapat memahami materi karena bekerja sama dengan siswa lain dan bertukar pikiran 2 Lebih teliti dan lebih bertanggung jawab 33 61 6 0 Persentase Sikap Kritis Siswa Siklus 1 Sangat tinggi 42-50 Tinggi 36-41 Cukup tinggi 32-35 Rendah 28-31 Sangat rendah 0-27 107 3 Tercipta sikap kritis dalam memberikan pendapat atau ide-ide 4 Adanya kedekatan antara guru dan siswa sehingga mereka tidak malu untuk bertanya tentang materi yang sedang dipelajari. 5 Menjadi mandiri Kekurangan yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1 Masih ada lembar jawaban yang kurang. 2 Waktu pengerjaan perlu ditambahkan karena pengerjaan soal dengan strategi inquiry based learning membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya. Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1 Peneliti tidak akan mengubah kelompok agar siswa menjadi semakin kompak. 2 Adanya tambahan waktu dalam menegerjakan soal inquiry based learning. 3 Lembar jawaban diperbanyak.

3. Deskripsi Siklus 2 PTK pada Materi Mengelola Kartu Persediaan

PTK berikut ini diuraikan silus 2 penelitian tindakan kelas pada materi mengelola kartu persediaan mulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. a. Menyusun rencana tindakan Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana yang meliputi: 108 1. Peneliti bersama dengan guru pengampu akan melakukan kegiatan perencana. Rencana disusun berdasarkan RPP yang telah dibuat. 2. Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi: a Lembar observasi tindakan guru Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui perilaku guru selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi pembelajaran Inquiry Based Learning. b Lembar observasi perilaku siswa Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi pembelajaran Inquiry Based Learning. c Lembar observasi kelas Lembar observasi kelas digunakan untuk mengetahui keadaan kelas selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi pembelajaran Inquiry Based Learning. d Refleksi Refleksi bertujuan untuk menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan dari proses belajar. 109 3. Persiapan media pembelajaran Media yang harus disiapkan untuk strategi Inquiry Based Learning adalah sebagai berikut: a Lembar kerja siswi Peneliti sudah menyediakan lembar kerja siswi berisi tabelkolom yang dibutuhkan pada saat mengerjakan mengelola kartu persediaan, adanya tabel ini bertujuan untuk mempersingkat waktu siswi dalam mengemukakan jawaban soal kasus yang diperolehnya. Lembar kerja ini diberikan supaya siswi kerja sama dalam tim sebagai sarana untuk menggali pengetahuan yang dimilikinya, kemudian dituangkan dalam proses mengerjakan soal. b Handout materi Pembuatan handout bertujuan agar mempermudah siswi dalam memahami pembelajaran. c Soal strategi IBL Soal digunakan untuk menumbuhkan sikapberpikir kritis siswi mengenai kondisi perusahaan dagang. Siswi diminta menganalisis dan mengerjakan analisis selama bukan April. b. Pelaksanaan tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti menerapkan strategi inquiry based learning . kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 28 110 November 2016 pada pukul 10.00-12.15. Tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1 Tahap orientasi Guru menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai. Guru juga menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan. Guru memberikan penjelasan awal bervariasi dengan menggali pemahaman awal siswa melalui tanya jawab tentang Penentuan Nilai Persediaan Sistem Periodic FIFO, LIFO dan Average . Kemudian Siswa diminta mengamati dan menganalisis materi berupa soal dengan menggali pemahaman tentang pada bahan ajar. Guru meminta agar siswa duduk pada kelompoknya yang telah ditentukan. 2 Merumuskan masalah Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumusan masalah dimana rumusan masalah itu akan dibuat hipotesisnya dan kemudian akan diuji untuk mencari jawaban atas rumusan tersebut. Setelah guru mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarahkan kepada rumusan masalah, dan didapatlah rumusan masalahnya: 111  Apakah pencatatan transaksi dengan menggunakan sistem periodic FIFO, LIFO dan Average dapat mempengaruhi laba, HPP dan pajak? 3 Merumuskan hipotesis Setelah guru mengarahkan siswa untuk merumuskan masalah, guru kembali mengarahkan siswa untuk merumuskan hipotesis dengan memberikan contoh-contoh kecil. Kemudian guru dan siswa secara bersama-sama merumuskan hipotesis sebagai berikut: Hi : Pencatatan transaksi dengan menggunakan sistem periodic FIFO, LIFO dan Average berpengaruh terhadap laba, HPP dan pajak Ho : Pencatatan transaksi dengan menggunakan sistem periodic FIFO, LIFO dan Average tidak berpengaruh terhadap laba, HPP dan Pajak 4 Mengumpulkan Data Guru memberikan soal-soal kasus untuk siswa teliti dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam soal kasus tersebut. Setiap satu kelompok mendapat 1 handout, 1 lembar soal dan 1 lembar jawaban. 5 Menguji Hipotesis Siswa mengerjakan soal-soal yang sudah diberikan oleh guru. Siswa secara bersama-sama berdiskusi dengan teman

Dokumen yang terkait

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 0 428

Penerapan strategi pembelajaran inquiry based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sikap kritis, dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 3 267

Penerapan strategi pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

0 3 308

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

1 15 426

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi.

0 0 196

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem.

0 7 177

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

Rancangan strategi pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Sanjaya Pakem

0 0 169