Deskripsi Penelitian Pendahuluan Deskripsi Data Penelitian

87 Guru kurang menggunakan media yang dapat melibatkan siswa, guru juga kurang menumbuhkan keceriaan dan antusiasme kepada siswi sehingga penyampaian materi kurang menarik. Dalam penjelasan materi guru sudah menunjukkan respon positif terhadap motivasi siswa dan menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif. 3 Kegiatan penutup pembelajaran Dalam kegiatan penutup pembelajaran, guru sudah menyampaikan salam penutup, tetapi kurang ditekankan arahan adanya tugas yang harus dilakukan dirumah. Kegiatan penutup ini guru tidak melakukan kegiatan refleksi tetapi sudah melakukan rangkuman yang melibatkan siswa. b. Observasi kegiatan siswi Tabel 5.2 Observasi Kegiatan Siswi Sebelum Penerapan Strategi Pembelajaran IBL No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti PBM √ Hampir seluruh siswi belum siap sebagian besar masih mengobrol, membaca buku yang tidak sesuai pelajarannya, bermain handphone secara diam-diam, dan masih ada siswa yang terlihat masih lesu. 2 Siswa memperhatikan guru √ Terlihat ada 10 orang siswi 55,5 memperhatikan guru. Sebanyak 8 siswi 44,4 ada yang ngantuk, mengobrol dan ada yang bermain handphone. 88 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaransiswa berpartisipasi √ Terlihat ada 11 orang siswi 61,1 yang sudah terbiasa mendengar pengajaran guru tetapi masih ada beberapa siswi yang belum berpartisipasi. 4 Siswa aktif bertanya √ Terlihat hampir seluruh siswi tidak aktif bertanya kepada guru tentang materi pembelajaran . 5 Siswa menjawab pertanyaanmengerjakan latihan soal dan atau tugas √ Terlihat 3 orang siswi 16,6 menjawab pertanyaan guru dan sedikit siswi yang termotivasi untuk mengerjakan soal latihan individu. 6 Siswa mencatat hal-hal penting √ Terlihat hampir seluruh siswi tidak mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran. 7 Siswa antusias mengikuti PBM √ Terlihat belum semua siswi antusias dalam mengkuti proses belajar mengajar. Dari hasil observasi siswi, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran di kelas belum sepenuhnya kondusif. Sebagian besar siswa belum siap mengikuti pelajaran. Dari 18 siswi ada 10 rang siswi yang memperhatikan guru dan 8 orang lainnya mengantuk, mengobrol dan bermain handphone secara diam-diam. Sekitar 11 orang mau mendengarkan dan memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi 89 dan sisanya tidak memberikan tanggapan atas pembahasan dari guru. Hampir semua siswi belum antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar. c. Observasi kondisi fisik Tabel 5.3 Observasi Kondisi Fisik Kelas No Keterangan Ya Tidak Keterangan 1 Ruang kelas mampu menampung jumlah siswa √ Keadaan kelas mampu menampung jumlah siswi dan cukup nyaman dalam proses pembelajaran 2 Ruang kelas mendapat cukup cahaya √ Keadaan kelas sangat cukup mendapat cahaya 3 Sirkulasi udara diruang kelas cukup baik √ Ruang kelas sudah memiliki ventilasi uadara yang cukup memadai, tetapi kalau siang kelas sangat panas kurang kipas angin tambahan 4 Meja dan kursi siswa mencukupi √ Kondisi meja dan kursi siswa sudah mencukupi 5 Meja dan kursi dalam keadaan yang baik √ Kondisi meja dan kursi dalam keadaan baik 6 Papan tulis dalam kondisi baik √ Kondisi papan tulis dalam keadaan baik dan bersih 7 Terdapat media pembelajaran akuntansi √ Media akuntansi sudah memadai yaitu siklus akuntansi yang ditempel di dinding kelas sebagai pengingat siswa 8 Terdapat LCD √ Sudah memadai sebagai media pembantu pelajaran 90 Dari hasil observasi fisik kelas secara umum keadaan kelas sudah cukup baik, adanya sirkulasi udara, pencahayaan kelas sangat baik dan nyaman dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana seperti LCD, proyektor, majalah dinding serta keadaan meja dan kursi yang layak dan bersih. d. Refleksi Selain melakukan pengamatan, peneliti membagikan lembar refleksi untuk mengetahui apa yang dirasakan oleh siswa. Dalam lembar refleksi, siswa mengatakan bahwa pelajaran kurang menarik karena menggunakan strategi ceramah, monoton, dan kelas yang tidak kondusif. Dampaknya siswa merasa malas mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hasilnya adalah siswa sulit memahami materi yang dipelajari. Hasil refleksi siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 Identifikasi masalah pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa permasalahan yang muncul adalah siswa tidak tertarik mengikuti proses pembelajaran karena guru secara monoton menerapkan strategi ceramah, rendahnya motivasi belajar siswa dan rendahnya sikap kritis siswa. Dampak dari kejadiaan ini membuat siswa mengobrol dengan temannya, lesu dan bermain handphone secara diam-diam. Permasalahan tersebut diduga karena kurang tepatnya strategi yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Penerapan strategi berdampak pada kualitas belajar. Jika strategi pembelajaran yang 91 digunakan menarik dan menyenangkan siswa tidak akan merasa bosan dan akan berpartisipasi dalam proses belajar serta akan mendapatkan kualitas pembelajaran yang baik. 2 Alternatif solusi Alternatif solusi bertujuan untuk menjawab permasalahan di atas, dalam penelitian ini akan diterapkan strategi Inquiry Based Learning IBL dan menerapkan media pembelajaran sebagai alat bantu belajar. Guru berperan sebagai fasilitator ketika siswa sedang berdiskusi. Penggunaan strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri, lebih aktif bertanya, saling bertukar pikiran, berpikir kritis dalam menanggani kasus, memberikan pendapat atau ide-ide, serta berkomukasi dan memotivasi siswa lainnya untuk dapat belajar bersama-sama secara berkelompok. Sehingga siswa akan dengan mudah dapat memahami materi yang akan dipelajari. e. Kuesinoer motivasi dan sikap kritis 1 Kuesioner Motivasi Penggunaan kuesioner dilakukan untuk mengetahui sikap antusias sebelum diterapkannya penelitian tindakan kelas. Berikut ini merupakan rincian hasil dari kuesioner motivasi dan sikap kritis. Hasil dari perhitungan tersebut diklasifikasikan sebagai berikut: 92 Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Klasifikasi Motivasi Berdasarkan PAP tipe II Perhitungan Interval Skor Frekuensi Persentase Interpretasi Penilaian 22 + 81 88 – 22=75 75 – 88 Sangat Tinggi 22 + 66 88 – 22=65 65 – 74 Tinggi 22 + 56 88 – 22=58 58 – 64 1 18 Cukup Tinggi 22 + 46 88 – 22=52 52 – 57 Rendah Dibawah 52 0 -51 17 82 Sangat Rendah Jumlah 18 100 Dari tabel di atas,diketahui terdapat 0 siswi atau 0 siswi memiliki motivasi belajar dengan kategori sangat tinggi, 0 siswi atau 0 yang memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi, 1 siswi atau 18 memiliki motivasi belajar dengan kategori cukup tinggi, 0 siswi atau 0 motivasi siswi dengan kategori rendah, dan ada 17 atau 82 siswi yang memiliki motivasi belajar dengan kategori sangat rendah. Diagram motivasi belajar pra penerapan akan tampak sebagai berikut: 93 Gambar 5.1 Diagram Motivasi Belajar Pra Penerapan 2 Kuesioner Sikap Kritis Hasil dari perhitungan klasifikasi sikap kritis tersebut diklasifikasikan dengan pendekatan PAP tipe II, maka hasilnya: Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Klasifikasi Sikap Kritis Berdasarkan PAP tipe II Perhitungan Interval Skor Frekuensi Persentase Interpretasi Penilaian 10 + 81 50-10=42 42 – 50 1 18 Sangat Tinggi 10 + 66 50-10=36 36 – 41 15 46 Tinggi 10 + 56 50-10=32 32 – 35 Cukup 10 + 46 50-10=28 28 – 31 1 18 Rendah Dibawah 28 0 -27 1 18 Sangat Rendah Jumlah 18 100 82 18 Diagram Motivasi Belajar Pra Penerapan Sangat Rendah 0 - 51 Cukup 58-64 Sangat Tinggi 75-88 Tinggi 65-74 Rendah 52-57 94 Dari tabel di atas dapat dilihat sikap kritis siswa yang memiliki kategori sangat tinggi 1 atau 18, 15 atau 46 siswa yang memiliki sikap kritis dengan kategori tinggi, sikap kritis siswa yang memiliki kategori cukup belum ada, 1 atau 18 sikap kritis siswa dengan kategori rendah dan 1 atau 18 sikap kritis siswa dengan kategori sangat rendah. Gambar 5.2 Diagram Sikap Kritis Belajar Siswa Pra Penerapan

2. Deskripsi Siklus 1 PTK Pada Materi Mengelola Kartu Persedian

PTK berikut ini akan diuraikan siklus 1 penelitian tindakan kelas pada materi mengelola kartu persediaan mulai dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksievaluasi dan wawancara. a. Menyusun Rencana Tindakan Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana yang meliputi: 1 Peneliti bersama dengan guru pengampu akan melakukan kegiatan perencana. Rencana disusun berdasarkan RPP yang telah dibuat. 2 Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi: 46 18 18 18 Persentase Sikap Kritis Siswi Pra Penerapan Tinggi 36-41 Sangat Tinggi 42-50 Cukup 320-35 Rendah 28-31 Sangat Rendah 0-27 95 a Lembar observasi tindakan guru Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui perilaku guru selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi pembelajaran Inquiry Based Learning. b Lembar observasi perilaku siswa Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi pembelajaran Inquiry Based Learning. c Lembar observasi kelas Lembar observasi kelas digunakan untuk mengetahui keadaan kelas selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi pembelajaran Inquiry Based Learning. d Refleksi Refleksi bertujuan untuk menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan dari proses belajar. e Wawancara guru dan siswa Tabel 5.6 Hasil Wawancara Guru No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana pendapat IbuBapak mengenai pembelajaran dengan strategi Inquiry Based Learning? Strategi inkuiri sangat bagus bagi siswa karena dengan strategi inkuiri siswa lebih ditekankan untuk mencari dan menemukan sendiri pertanyaan maupun jawabannya sehingga siswa tersebut lebih kreatif dan 96 bisa berpikir kreatif. Saya pribadi sebagai guru merasa bahwa strategi inkuiri memang sangat berguna untuk para siswa terlebih ketika mereka mau mencari sumber belajar, memcahkan kasus-kasus, pemahaman siswa akan lebih dan materi yang dipelajari akan terus diingat oleh siswa. 2 Kesulitan atau Hambatan apakah yang IbuBapak temukan ketika melakukan pembelajarandengan strategi Inquiry Based Learning ini? Kesulitannya yang pertama adalah waktu. Waktunya jelas lebih panjang apalagi ketika para siswa belum siap untuk belajar. Lalu yang kedua sifat siswa berbeda-beda, ada yang ingin maju maka siswa tersebut mengerjakan apa yang menjadi tugasnya sedangkan siswa yang tidak ingin maju maka siswa tersebut hanya berdiam diri. 3 Kelebihan dan kelemahan apa sajakah yang IbuBapak temukan atau rasakan ketika melakukan pembelajaran dengan strategi Inquiry Based Learning ini? Kelebihannya pada saat siswa itu mau mencari sendiri dan bisa memecahkan kasus-kasus kemudian dia bisa menyimpulkan dari kasus-kasus yg sudah dikerjakannya itu maka siswa itu akan lebih memahami materi tersebut, tidak disuruh untuk belajar pun dia tetap ingat, itu kalau 97 memakai strategi Inquiry . Berbeda jika dengan memakai strategi konvensional, guru menjelaskan kemudian anak mendengarkan, pasti mereka akan langsung lupa. 4 Menurut Ibu Bapak bagaimana respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan strategi Inquiry Based Learning ini? Respon siswa ketika menggunakan strategi Inquiry Based Learning pada awalnya siswa belum siap untuk belajar, tetapi jika dilihat dari proses belajarnya mereka memiliki antusias yang sangat bagus, terlihat dari cara mereka mau mencari dan menemukan sendiri inti pembelajaran tersebut dan menjawab atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. 5 Apakah IbuBapak tertarik untuk menggunakan strategi Inquiry Based Learning ini untuk pembelajaran selanjutnya? Mungkin untuk materi tertentu sangat tepatjika menggunakan strategi Inquiry tetapi tidak untuk semua materi dan tergantung dari materi tersebut. Kalau memang ada materi yang mengharuskan siswa untuk memecahkan kasus- kasusakuntansi menurut saya sangat perlu memakai strategi Inquiry ini. 98 Tabel 5.7 Hasil Wawancara Siswa No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana menurut Anda pembelajaran dengan menggunakan strategi Inquiry Based Learning ini? Kalau menurut saya, pembelajaran dengan menggunakan strategi Inquiry Based Learning ini seru, mudah dimengerti dan asik. 2 Selama mengikuti kegiatan pembelajaran, apakah anda memahami materi yang diajarkan? Iya, saya lebih paham dengan materi yang sedang dipelajari karena dengan strategi ini saya benar-benar lebih gampangmudah untuk memahami materi dan ingat dengan pembelajarannya. 3 Kekurangan menggunakan strategi IBL ? Kalau menurut saya tidak ada, bagi saya sudah benar-benar mudah masuk ke otak dan mudah dipahami, karena kita disuruh buat mencari dan menemukan sendiri jadi lebih mudah untuk dipahami. 3 Persiapan media pembelajaran Media yang harus disiapkan untuk strategi Inquiry Based Learning adalah sebagai berikut: a Lembar kerja siswi Peneliti sudah menyediakan lembar kerja siswi berisi tabelkolom yang dibutuhkan pada saat mengerjakan

Dokumen yang terkait

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 0 428

Penerapan strategi pembelajaran inquiry based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sikap kritis, dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 3 267

Penerapan strategi pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

0 3 308

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

1 15 426

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi.

0 0 196

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem.

0 7 177

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

Rancangan strategi pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Sanjaya Pakem

0 0 169