Deskripsi Siklus 2 PTK pada Materi Mengelola Kartu Persediaan
111
Apakah pencatatan transaksi dengan menggunakan sistem
periodic
FIFO, LIFO dan
Average
dapat mempengaruhi laba, HPP dan pajak?
3 Merumuskan hipotesis
Setelah guru mengarahkan siswa untuk merumuskan masalah, guru kembali mengarahkan siswa untuk merumuskan
hipotesis dengan memberikan contoh-contoh kecil. Kemudian guru dan siswa secara bersama-sama merumuskan hipotesis sebagai
berikut: Hi : Pencatatan transaksi dengan menggunakan sistem
periodic
FIFO, LIFO dan
Average
berpengaruh terhadap laba, HPP dan pajak
Ho : Pencatatan transaksi dengan menggunakan sistem
periodic
FIFO, LIFO dan
Average
tidak berpengaruh terhadap laba, HPP dan Pajak
4 Mengumpulkan Data
Guru memberikan soal-soal kasus untuk siswa teliti dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam soal kasus
tersebut. Setiap satu kelompok mendapat 1
handout,
1 lembar soal dan 1 lembar jawaban.
5 Menguji Hipotesis
Siswa mengerjakan soal-soal yang sudah diberikan oleh guru. Siswa
secara bersama-sama
berdiskusi dengan
teman
112
sekelompoknya untuk mencari jawaban atas soal-soal yang sudah diberikan.
6 Merumuskan Kesimpulan
Setelah selesai mengerjakan soal-soal dan menemukan jawabannya, setiap siswa mewakili kelompoknya dan ditunjuk oleh
guru, siswa tersebut mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian
c. Pengamatan pada pembelajaran strategi
inquiry based learning.
1 Pengamatan atau observasi aktivitas guru
Observasi kegiatan guru meliputi kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Berikut ini hasil observasi kegiatan guru
yaitu:
Tabel 5.11 Hasil Observasi Kegiatan Guru
113
a Kegiatan pembuka
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa guru sudah memberikan kegiatan pembuka dengan baik, meliputi kesiapan
ruang, media dan alat pembelajaran, memberikan apersepsi dengan baik dan menjelaskan rencana kegiatan yang akan dicapai.
114
b Kegiatan inti pembelajaran
Berdasarkan tabel di atas, tampak guru sangat menguasai materi dengan baik. Pembelajaran yang dilakukan juga sesuai
dengan kompetensi dan sesuai dengan waktu yang runtut, terkoordinasi, kontekstual dan sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan. Guru lebih menunjukkan ketrampilan penggunaan media dan melibatkan siswa. Siswa lebih tertarik sehingga
berpartisipasi aktif, terjadi komunikasi, dan penyampaian bahasa serta tulis dapat diterima dengan baik.
c Kegiatan penutup
Guru tampak melibatkan siswa dalam merefleksikan dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru memberikan
arahan tugas, kegiatan dan sebagainya supaya siswa dapat terus berlatih soal dan dapat mempersiapkan semuanya dengan baik.
2 Kegiatan pengamatan aktivitas dan perilaku siswa
Tabel 5.12 Hasil Observasi Kegiatan Siswa saat Penerapan Strategi IBL
No Aspek yang Diamati
Ya Tidak
Keterangan 1
Siswa siap mengikuti PBM √
Sangat terlihat, sekitar 18 siswa atau 100 siswa
sudah siap untuk mengikuti pembelajaran
2 Siswa memperhatikan guru
√ Terlihat ada 16 siswa atau
89 siswa memperhatikan guru, dan
ada 2 orang siswa atau
115
11 siswa mengobrol dengan temannya.
3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaransiswa
berpartisipasi √
Terlihat, 16 siswi atau 89 siswa terbiasa
mendengarkan ajaran guru dan mengamati
gerak-gerik guru pada saat memberikan
penjelasan dan arahan. 4
Siswa aktif bertanya √
Terlihat ada 13 siswa atau 72 siswa yang bertanya
karena belum paham dengan materi yang
dijelaskan. 5
Siswa menjawab pertanyaanmengerjakan
latihan soal dan atau tugas √
Terlihat, ada 6 siswa atau 33 siswa menjawab
pertanyaan guru dan 12 siswa atau 67 mampu
mengerjakan soal. 6
Siswa mencatat hal-hal penting
√ Terlihat dari cara guru
menjelaskan, hal yang penting tel;ah dicatat
semua siswa 7
Siswa antusias mengikuti PBM√
√ Sangat terlihat, sekitar 18
siswa atau 100 siswa sangat antusias dalam
mengikuti PBM. Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa siswa telah memiliki
kemajuan setelah memecahkan kasus dari soal yang diberikan. Pada
116
awal pembelajaran di siklus 2 ini terlihat sekitar 18 orang siswa 100 sudah siap mengikuti pembelajaran. Terlihat ada 16 siswa
atau 89 siswa memperhatikan guru, dan ada 2 orang siswa atau 11 siswa mengobrol dengan temannya. 16 siswi atau 89 siswa
terbiasa mendengarkan ajaran guru dan mengamati gerak-gerik guru pada saat memberikan penjelasan dan arahan. 13 siswa atau 72
siswa yang bertanya karena belum paham dengan materi yang dijelaskan. 6 siswa atau 33 siswa menjawab pertanyaan guru dan
12 siswa atau 67 mampu mengerjakan soal. Terlihat dari cara guru menjelaskan, hal yang penting tel;ah dicatat semua siswa. Sangat
terlihat, sekitar 18 siswa atau 100 siswa sangat antusias dalam mengikuti PBM.
3 Pengamatan kondisi fisik kelas
Kondisi kelas selalu sama dari sebelum prapenerapan maupun siklus 1, belum ada perubahan yang signifikan.
4 Kuesioner Motivasi Belajar dan Sikap Kritis
Kegiatan kuesioner dilakukan untuk mengetahui sikap antusias siswa sebelum diterapkannya penelitian tindakan kelas.
Pertama, peneliti telah menghitung jumlah skor kuesioner motivasi. Kuesioner telah dilakukan perhitungan pada tabel skor motivasi
belajar saat penerapan
inquiry based learning
. Skor tersebut dapat diklasifikasikan dengan pendepakatan PAP tipe II, maka hasilnya
sebagai berikut:
117
Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Klasifikasi Motivasi Belajar
Berdasarkan PAP tipe IISiklus 2 Perhitungan
Interval Skor
Frekuensi Persentase
Interpretasi penilaian
20 + 81 80-20=68
68 - 80 2
11 Sangat tinggi
20 + 66 80-20=59
59 - 67 14
78 Tinggi
20 +56 80-20=53
53 - 58 2
11 Cukup
20 + 46 80-20=47
47 - 52 Rendah
Dibawah 47 0 - 46
Sangat rendah 18
100 Dari tabel di atas, diketahui ada 2 atau 11 siswa memiliki
motivasi belajar dengan kategori sangat tinggi, 14 siswa atau 78 siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi, 2 atau 11
siswa dengan kategori cukup, 0 atau 0 siswa dengan kategori rendah dan 0 atau 0 siswa memiliki motivasi dengan kategori
sangat rendah. Persentase diagram akan terbentuk seperti ini:
118
Gambar 5.5 Diagram Motivasi Belajar Siklus 2
Kedua, peneliti telah menghitung total skor dari sikap kiritis.Skor tersebut diklasifikasikan dengan pendekatan PAP tipe II,
maka hasilnya sebagai berikut:
Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Klasifikasi Motivasi belajar
Berdasarkan PAP Tipe II Perhitungan
Interval Skor
Frekuensi Persentase Interpretasi
penilaian
10 + 81 50-10=42
42-50 6
33 Sangat Tinggi
10 + 66 50-10=36
36-41 11
61 Tinggi
10 + 56 50-10= 32
32 1
5 Cukup Tinggi
10 + 46 50-10=28
35 Rendah
Dibawah 28 0-27
Sangat rendah 18
100
11
78 11 0
Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Sangat Tinggi 68-80 Tinggi 59-67
Cukup 53-58 Rendah 47-52
Sangat Rendah 0-46
119
Dari tabel di atas dapat dilihat sikap kritis siswa bahwa 6 atau 33 sisiwa memiliki sikap kritis dengan kategori sangat tinggi, 11
atau 61 orang siswa memiliki sikap kritis dengan kategori tinggi, 1 atau 5 orang siswa memiliki sikap kritis dengan kategori cukup
tinggi, 0 atau 0 siswa memiliki sikap kritis dengan kategori rendah, dan 0 atau 0 siswa memiliki sikap kritis dengan kategori sangat
rendah. Persentase diagram akan terbentuk seperti ini:
Gambar 5.6 Diagram Sikap Kritis Siklus 2