KREDIT PENERUSAN CHANNELING LOANS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5156 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Kredit lanjutan Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan mempertajam analisa Watch List untuk debitur Corporate
dan Commercial, saat ini sedang dilakukan review atas parameter-parameter yang digunakan dalam analisa Watch List Wholesale. Demikian pula untuk meningkatkan upaya monitoring yang lebih ketat
terhadap debitur Business Banking, sejak triwulan I 2010 telah diimplementasikan Watch List Business Banking khususnya untuk debitur dengan limit diatas Rp2.000 sampai dengan Rp5.000 dan dilakukan
secara periodik, hal ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini debitur Business Banking agar pengelolaan tingkat NPL Non Performing Loan debitur Business Banking menjadi semakin lebih baik.
Pada tingkat portofolio, pengelolaan risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio management yang secara proaktif memelihara diversifikasi portofolio pada tingkat optimal dengan risk exposure yang
berada pada risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya Bank menggunakan tools yang dinamakan Portfolio Guideline PG. PG terdiri dari tiga bagian yaitu Industry Classification,
Industry Acceptance Criteria dan Industry Limit.
Industry Classification IC mengelompokan sektor industri kedalam 3 kelompok berdasarkan prospek industri dan risikonya. IC digunakan Bank dalam menetapkan target market industry. Tools yang kedua
adalah Industry Acceptance Criteria IAC yang merupakan kriteria dasar kualitatif dan kuantitatif yang menjadi key success factors pada suatu sektor industri tertentu. IAC digunakan Bank dalam
menetapkan targeted customer. Tools ketiga adalah Industry Limit IL yang memberikan batasan jumlah exposure maksimal yang dapat diberikan pada sektor industri tertentu.
PG secara mendasar mengubah konsep bisnis perkreditan dimana Bank secara proaktif memprioritaskan industri-industri yang memberikan nilai tambah secara ekonomis dan menyeleksi
perusahaan atau individu terbaik didalam masing-masing industri tersebut winner players yang dijadikan targeted customer. Dengan proactive approach Bank telah berhasil menarik perusahaan yang
profitable dan bergerak di bidang industri yang prospektif. Proactive approach ini juga menghindari terjadinya konsentrasi risiko pada suatu industri tertentu atau debitur tertentu karena Bank secara aktif
melakukan pembatasan eksposur melalui Kebijakan Limit Industry Limit dan Limit Debitur.
PG secara rutin di review dan dilakukan back testing sehingga senantiasa relevan dan up to date serta memiliki predictive value pada tingkat yang dapat diterima. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,
salah satu bagian dari PG adalah Industry Classification yang mengelompokan sektor industri kedalam 3 kelompok berdasarkan prospek industri dan risikonya. Secara periodik, Bank mereview Industry
Classification guna memastikan bahwa klasifikasi industri dari setiap sektor masih sesuai dengan perkembangan terkini.
Bank juga menerbitkan Portfolio Outlook secara ad hoc dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja portofolio kredit. Penerbitan Portfolio Outlook
merupakan langkah antisipasi early warning sebelum perubahan kondisi ekonomi dimaksud mempengaruhi kinerja portofolio kredit.
Sebagai bagian dari active portfolio management,
Bank senantiasa melakukan monitoring perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan credit risk profile yang menggambarkan
potensi inherent risk dan efektifitas risk control system. Bank juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi, baik per segmen bisnis, 25 debitur besar, sektor
industri, per wilayah, jenis produk, jenis valuta serta risk class. Dengan demikian Bank dapat mengambil langkah-langkah antisipatif dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5157 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Kredit lanjutan Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio NPL dan Yield terhadap
perubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank secara rutin maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portofolio kredit baik per kelompok
debitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai scenario. Dengan stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian portofolio dan
solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian kualitas portofolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.
Dalam rangka mengembangkan secara berkesinambungan kualitas Sumber Daya Manusia SDM dalam pengelolaan risiko, Bank telah membentuk Risk Management Academy yang memiliki 18
delapan belas modul yang disusun khusus untuk meningkatkan knowledge dan risk awareness k aryawan.
i Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada neraca pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Eksposur Maksimum Giro pada Bank Indonesia
24.856.699 Giro pada bank lain
8.569.778 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
29.051.920 Efek-efek
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 17.801.896
Tersedia untuk dijual 5.544.195
Dimiliki hingga jatuh tempo 4.150.333
Obligasi Pemerintah Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
611.707 Tersedia untuk dijual
54.052.164 Dimiliki hingga jatuh tempo
23.428.863 Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
3.721.913 Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
8.980.757 Tagihan derivatif
37.096 Kredit yang diberikan
244.026.984 Piutang pembiayaan konsumen
2.173.592 Tagihan akseptasi
3.950.506 Investasi pemegang polis pada kontrak unit-linked
- Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan diterima 1.687.176
Piutang transaksi nasabah 701.664
Penjualan efek-efek yang masih harus diterima 1.374
433.348.617
Anak Perusahaan tidak memiliki risiko kredit terkait dengan investasi pemegang polis pada kontrak unit-linked.
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Eksposur Maksimum Garansi yang diterbitkan
21.350.181 Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan committed
16.184.699 Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan
7.658.888 Standby letter of credit
3.233.024 48.426.792
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5158 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Kredit lanjutan i
Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya lanjutan
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung
kredit lainnya. Untuk aset neraca, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit a Sektor geografis
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada nilai tercatat tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya, yang
dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2010. Untuk tabel ini, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah
geografis dimana kantor pencatatan transaksi dilakukan.
31 Desember 2010 Jawa Bali
Sumatera Kalimantan
Sulawesi Lain -lain
Jumlah
Giro pada Bank Indonesia 24.856.699
- -
- -
24.856.699 Giro pada bank lain
8.253.842 2.397
98 -
313.441 8.569.778
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
26.054.593 -
- -
2.997.327 29.051.920
Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi 17.801.896
- -
- -
17.801.896 Tersedia untuk dijual
5.178. 457 -
- -
365.738 5.544.195
Dimiliki hingga jatuh tempo 3.918.362
- -
- 231.971
4.150.333 Obligasi Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
611.707 -
- -
- 611.707
Tersedia untuk dijual 54.052.164
- -
- -
54.052.164 Dimiliki hingga jatuh tempo
23.257.818 -
- -
171.045 23.428.863
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
3.721.913 -
- -
- 3.721.913
Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
8.980.757 -
- -
- 8.980.757
Tagihan derivatif 36.477
- -
- 619
37.096 Kredit yang diberikan
169.752.893 42.783.072
14.590.599 8.828.100
8.072.320 244.026.984
Piutang pembiayaan konsumen 1.464.503
439.422 205.312
64.355 -
2.173.592 Tagihan akseptasi
3.870.130 -
- -
80.376 3.950.506
Investasi pemegang polis pada kontrak unit- linked
- -
- -
- -
Aset lain-lain Pendapatan yang masih harus
diterima dan lainnya 1.436.339
130.328 49.827
43.006 27.676
1.687.176 Piutang transaksi nasabah
701.664 -
- -
- 701.664
Penjualan efek yang masih harus diterima
1.374 -
- -
- 1.374
353.951.588 43.355.219
14.845.836 8.935.461
12.260.513 433.348.617
Anak Perusahaan tidak memiliki risiko kredit terkait dengan investasi pemegang polis pada kontrak unit- linked.
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010 Jawa Bali
Sumatera Kalimantan
Sulawesi Lain -lain
Jumlah
Rekening Administratif Garansi yang diterbitkan
21.149.526 -
- -
200.655 21.350.181
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan committed
11.365.800 3.239.735
745.636 573.884
259.644 16.184.699
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang
masih berjalan 6.909.224
- -
- 749.664
7.658.888 Standby letter of credit
2.841.191 -
- -
391.833 3.233.024
42.265.741 3.239.735
745.636 573.884
1.601.796 48.426.792
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5159 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Kredit lanjutan i
Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya lanjutan
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit lanjutan b Sektor industri
Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya, yang dikategorikan berdasarkan
sektor industri.
31 Desember 2010 Pemerintah
Lembaga keuangan
Bank Industri
Pertanian Jasa dunia
usaha Lain-lain
Jumlah
Giro pada Bank Indonesia 24.856.699
- -
- -
- 24.856.699
Giro pada bank lain -
8.569.778 -
- -
- 8.569.778
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
16.162.347 12.889.573 -
- -
- 29.051.920
Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi 17.507.312
181.269 63.140
10.665 39.510
- 17.801.896
Tersedia untuk dijual 90.579
5.358.348 83.418
- 11.850
- 5.544.195
Dimiliki hingga jatuh tempo 1.420.611
1.262.040 424.425
140.087 903.170
- 4.150.333
Obligasi Pemerintah Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi 611.707
- -
- -
- 611.707
Tersedia untuk dijual 54.052.164
- -
- -
- 54.052.164
Dimiliki hingga jatuh tempo 23.428.863
- -
- -
- 23.428.863
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
- 771.885
864.379 26.789
3.723 2.055.137
3.721.913 Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 3.017.368
5.960.335 -
- -
3.054 8.980.757
Tagihan derivatif -
35.235 409
60 -
1.392 37.096
Kredit yang diberikan 323.838
1.421.350 57.830.880
29.594.387 29.211.901 125.644.628 244.026.984
Piutang pembiayaan konsumen -
- -
- -
2.173.592 2.173.592
Tagihan akseptasi -
240.487 1.475.239
2.924 -
2.231.856 3.950.506
Investasi pemegang polis pada kontrak unit- linked
- -
- -
- -
- Aset lain-lain
Pendapatan yang masih harus diterima dan lainnya
516.275 97.154
56.744 48
22.054 994.901
1.687.176 Piutang transaksi nasabah
- 231.898
- -
- 469.766
701.664 Penjualan efek yang
masih harus diterima -
1.374 -
- -
- 1.374
141.987.763 37.020.726 60.798.634
29.774.960 30.192.208 133.574.326 433.348.617
Anak Perusahaan tidak memiliki risiko kredit terkait dengan investasi pemegang polis pada kontrak unit- linked.
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010 Pemerintah
Lembaga keuangan
Bank Industri
Pertanian Jasa dunia
usaha Lain-lain
Jumlah
Rekening Administratif Garansi yang diterbitkan
364 4.176.860
6.010.492 8.785
103.756 11.049.924
21.350.181 Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan committed 14.084
702.970 56.794
- -
15.410.851 16.184.699
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang
masih berjalan 921.005
308.266 1.855.543
72.414 162.654
4.339.006 7.658.888
Standby letter of credit -
- 289.843
90.100 1.100.947
1.752. 134 3.233.024
935.453 5.188.096
8.212.672 171.299
1.367.357 32.551.915
48.426.792
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5160 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Kredit lanjutan ii
Giro pada bank lain
31 Desember 2010 Tidak mengalami
Mengalami Penurunan nilai
penurunan nilai dievaluasi secara
dievaluasi secara kolektif
individual Jumlah
Rupiah 291.337
- 291.337
Mata uang asing 8.273.630
4.811 8.278.441
Jumlah 8.564.967
4.811 8.569.778
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 5.302
4.811 10.113
8.559.665 -
8.559.665
Termasuk aset keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Catatan 2b.v.d.
iii Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
31 Desember 2010 Tidak mengalami
Mengalami Penurunan nilai
penurunan nilai dievaluasi secara
dievaluasi secara kolektif
individual Jumlah
Rupiah: Bank Indonesia
16.162.347 -
16.162.347 Call money
927.000 -
927.000 Deposito berjangka
674.961 -
674.961 Tabungan
2.176 -
2.176 Jumlah Rupiah
17.766.484 -
17.766.484 Mata uang asing:
Call money 9.106.276
68.314 9.174.590
Penempatan “Fixed-Term” 2.090.786
1.572 2.092.358
Deposito berjangka 18.488
- 18.488
Jumlah mata uang asing 11.215.550
69.886 11.285.436
Jumlah 28.982.034
69.886 29.051.920
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 67.999
69.886 137.885
28.914.035 -
28.914.035
Termasuk aset keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Catatan 2b.v.d.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5161 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Kredit lanjutan iv Efek-efek
31 Desember 2010 Tidak Mengalami
Mengalami Penurunan Nilai
Penurunan Nilai dievaluasi secara
dievaluasi secara kolektif
individual Jumlah
Rupiah: Sertifikat Bank Indonesia
17.526.933 -
17.526.933 Investasi pada unit reksa dana
5.131.585 -
5.131.585 Sertifikat Bank Indonesia Syariah
1.250.000 -
1.250.000 Obligasi Syariah Perusahaan
986.723 50.000
1.036.723 Obligasi
494.878 85.879
580.757 Wesel ekspor
104.510 -
104.510 Saham
90.410 -
90.410 Medium-term notes
60.000 -
60.000 Reksadana Syariah
26. 233 -
26.233 Jumlah Rupiah
25.671.272 135.879
25.807.151 Mata uang asing:
Wesel ekspor 1.193.126
98.049 1.291.175
Floating rate notes 155.372
- 155.372
Treasury bills 150.990
- 150.990
Obligasi 91.736
- 91.736
Jumlah mata uang asing 1.591.224
98.049 1.689.27 3
Jumlah 27.262.496
233.928 27.496.424
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 68.817
180.078 248.895
27.193.679 53.850
27.247.529
Termasuk aset keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Catatan 2b.v.d.
v Tagihan lainnya – transaksi perdagangan
31 Desember 2010 Tidak mengalami
Mengalami Penurunan nilai
penurunan nilai dievaluasi secara
dievaluasi secara kolektif
individual Jumlah
Rupiah: Usance LC payable at sight
1.440.125 593.232
2.033.357 Lain-lain
13.788 157.557
171.345 Jumlah Rupiah
1.453.913 750.789
2.204.702 Mata uang asing:
Usance LC payable at sight 475.765
356.461 832.226
Lain-lain 22.309
662.676 684.985
Jumlah mata uang asing 498.074
1.019.137 1.517.211
Jumlah 1.951.987
1.769.926 3.721.913
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 7.688
1.138.639 1.146.327
1.944.299 631.287
2.575.586
Termasuk aset keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Catatan 2b.v.d.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5162 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Kredit lanjutan vi Tagihan akseptasi
31 Desember 2010 Tidak Mengalami
Mengalami Penurunan Nilai
Penurunan Nilai dievaluasi secara
dievaluasi secara kolektif
individual Jumlah
Rupiah 161.526
52.421 213.947
Mata uang asing 3.368.616
367.943 3.736.559
Jumlah 3.530.142
420.364 3.950.506
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 10.590
160.507 171.097
3.519.552 259.857
3.779.409
vii Piutang pembiayaan konsumen
31 Desember 2010 Tidak Mengalami
Mengalami Penurunan Nilai
Penurunan Nilai dievaluasi secara
dievaluasi secara kolektif
kolektif Jumlah
Rupiah 2.145.742
27.850 2.1 73.592
Mata uang asing -
- -
Jumlah 2.145.742
27.850 2.173.592
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 31.705
9.064 40.769
2.114.037 18.786
2.132.823
viii Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
31 Desember 2010 Tidak Mengalami
Mengalami Penurunan Nilai
Penurunan Nilai dievaluasi secara
dievaluasi secara kolektif
individual Jumlah
Rupiah: Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan committed 14.497.479
715 14.498.194
Bank garansi yang diterbitkan 13.362.761
138.798 13.501.559
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan 2.014.951
- 2.014.951
Standby letters of credit 368.775
- 368.775
Jumlah Rupiah 30.243.966
139.513 30.383.479
Mata uang asing: Bank garansi yang diterbitkan
7.841.568 7.054
7.848 .622 Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan
5.643.937 -
5.643.937 Standby letters of credit
2.864.249 -
2.864.249 Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan committed 1.686.505
- 1.686.505
Jumlah mata uang asing 18.036.259
7.054 18.043.313
Jumlah 48.280.225
146.567 48.426.792
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 341.123
30.542 371.665
47.939.102 116.025
48.055.127
Termasuk aset keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Catatan 2b.v.d.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5163 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas