Aset Lain-lain Mandiri - Investor Relations - Annual Reports
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 543 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan aa. Pinjaman Subordinasi lanjutan
Pinjaman subordinasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi untuk kewajiban
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman subordinasi dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan pinjaman
subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
ab. Perpajakan
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban neraca balance sheet liability method untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban
neraca, aset dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan
kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila besar kemungkinan
bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasi atau kewajiban tersebut
diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi
yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan danatau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan
danatau banding tersebut diterima.
Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini current tax assets dan kewajiban
pajak kini current tax liabilities untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi
dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian.
ac. Pendapatan dan Beban Bunga
i. Konvensional Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing
dicatat dalam “pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laporan laba rugi konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran
atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat
bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain
yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 544 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan ac. Pendapatan dan Beban Bunga lanjutan
i. Konvensional lanjutan Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai
akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Sebelum 1 Januari 2010 Pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bunga yang
berasal dari pinjaman yang diberikan atau aset produktif lain yang bermasalah non- performing tidak diakui, kecuali pada saat pembayaran tunai diterima. Pada saat aset
keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui
sebagai tagihan kontinjensi.
Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan pinjaman yang diberikan dengan kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang
terhadap pokok pinjaman yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok pinjaman yang diberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.
Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam
Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas
Aktiva Bank
Umum, sebagaimana
telah diubah
terakhir dengan
PBI No. 112PBI2009 tanggal 29 Januari 2009.
Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aset non-performing Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam laporan Komitmen dan
Kontinjensi pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Pendapatan pembiayaan konsumen Anak Perusahaan dinyatakan sebesar pendapatan bersih setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank lain sehubungan
dengan transaksi-transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama dan pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang.
ii. Syariah Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan
prinsip syariah. Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri dari pendapatan atas jual beli dari transaksi murabahah, pendapatan dari istishna, pendapatan
dari sewa ijarah dan pendapatan atas bagi hasil dari mudharabah, pendanaan musyarakah begitu pula dengan pendapatan usaha utama lainnya.
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau tangguh, dilakukan secara proporsional sesuai dengan praktik akuntansi
perbankan yang berlaku umum vide: Surat Bank Indonesia No. 101260DPbS tanggal 15 Oktober 2008 dan Surat Bank Indonesia No. 9634DPbS tanggal 20 April 2007.
Dalam kaitannya dengan tingkat risiko piutang murabahah, Anak Perusahaan menetapkan kebijakan atas pengakuan keuntungan murabahah sebagai berikut:
1 Untuk murabahah dengan pembayaran tangguh satu tahun atau lebih dari satu tahun dimana risiko penagihan kas dari piutang piutang tak tertagih danatau beban
pengelolaan piutang relatif kecil, keuntungan diakui dengan menggunakan metode efektif anuitas sesuai jangka waktu.