Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi lanjutan PT Bank Sinar Harapan Bali lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 511 1. UMUM lanjutan h. Struktur dan Manajemen lanjutan Pada tanggal 31 Desember 2010, Komite Pemantau Risiko dan Good Corporate Governance Bank Mandiri terdiri dari: Ketua merangkap anggota : Pradjoto Anggota : Edwin Gerungan Anggota : Muchayat Anggota : Cahyana Ahmadjayadi Anggota : Krisna Wijaya Anggota : Tama Widjaja Sekretaris ex-officio : Lisana Irianiwati Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2010 dan berlaku efektif sebagai anggota Komite Pemantau Risiko dan Good Corporate Governance, terkait pengangkatan sebagai Komisaris sesuai persetujuan Bank Indonesia tanggal 25 Oktober 2010. Sejak penutupan RUPS Luar Biasa tanggal 5 Juli 2010 dan berlaku efektif sebagai anggota Komite Pemantau Risiko dan Good Corporate Governance, terkait pengangkatan sebagai Komisaris Independen sesuai persetujuan Bank Indonesia tanggal 25 Oktober 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri dari: 2009 2008 Ketua merangkap anggota : Soedarjono Soedarjono Anggota : Edwin Gerungan Edwin Gerungan Anggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Anggota : Tama Widjaja Tama Widjaja Sekretaris ex-officio : Pardi Sudradjat Pardi Sudradjat Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Komite Good Corporate Governance Bank Mandiri terdiri dari: 2009 2008 Ketua merangkap anggota : Muchayat Muchayat Anggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Anggota : Mahmuddin Yasin Mahmuddin Yasin Anggota : - Anwar Isham Sekretaris ex - officio : Mustaslimah Mustaslimah Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008. Mengundurkan diri pada tanggal 1 Januari 2009. Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah 25.236 orang tidak diaudit, 22.909 orang tidak diaudit dan 22.408 orang tidak diaudit.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Direksi bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan “Grup” yang telah diselesaikan pada tanggal 30 Maret 2011. Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan adalah sepert i dijabarkan di bawah ini:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan, Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua Bapepam-LK No. KEP-06PM2000 tanggal 13 Maret 2000 dan surat edaran No. SE-02BL2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan”. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 512 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian lanjutan Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, sebelum 1 Januari 2010, yang termasuk kas dan setara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Sejak 1 Januari 2010, untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Perubahan ini dilakukan sehubungan dengan dicabutnya PSAK No. 31, “Akuntansi Perbankan” yang diterapkan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali atas laporan arus kas konsolidasian untuk tahun-tahun sebelumnya. Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 101 “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107, “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 59, “Akuntasi Perbankan Syariah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia PAPSI dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Bapepam-LK. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: x nilai aset dan kewajiban dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; x jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.

b. Perubahan kebijakan akuntansi pada tahun berjalan

Sejak tanggal 1 Januari 2010, terdapat perubahan beberapa kebijakan akuntansi utama yang disebabkan oleh penerapan beberapa PSAK baru dan pencabutan PSAK 31 “Akuntansi Perbankan”. Perubahan utama adalah penerapan PSAK 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.