CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 57 1. UMUM lanjutan
g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi lanjutan PT Bank Sinar Harapan Bali lanjutan
Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain
mensyaratkan Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Penambahan penyertaan Bank Mandiri di BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia
sebagaimana terdapat dalam surat No. 11103DPB1TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009.
Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada BSHB meningkat dari 80,00 menjadi 81,46 dari total seluruh saham yang telah
dikeluarkan BSHB dengan total nilai penyertaan sebesar Rp81.461 dari semula Rp80.000.
Goodwill yang timbul dari akuisisi BSHB sebesar Rp19.219 diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 lima tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis
atas goodwill tersebut. Beban amortisasi goodwill untuk periode 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp3.844 dan telah dibebankan ke dalam laporan laba rugi
konsolidasian. Saldo goodwill yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp8.969.
PT Mandiri Tunas Finance
PT Mandiri Tunas Finance “MTF”, dahulu PT Tunas Financindo Sarana “TFS” adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen. MTF didirikan berdasarkan
akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 serta
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989. Kegiatan komersial MTF dimulai tahun 1989. MTF memperoleh ijin usaha sebagai perusahaan
pembiayaan dalam bidang sewa menyewa biasa, anjak piutang dan pembiayaan konsumen dari Menteri Keuangan berdasarkan surat keputusan No. 1021KMK.131989 tanggal 7 September
1989, No. 54KMK.0131992 tanggal 15 Januari 1992 dan No. 19KMK.0172001 tanggal 19 Januari 2001. Sesuai dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM pada tanggal
6 Februari 2009, dilakukan penandatanganan akta jual beli antara pemegang saham MTF PT Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama dengan Bank Mandiri, dimana Bank
Mandiri mengakuisisi 51,00 kepemilikan saham atas MTF melalui pembelian 1.275.000.000 lembar saham MTF nilai nominal Rp100 nilai penuh per lembar saham dengan harga
Rp290.000.
Pengalihan 51,00 kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah disahkan dalam RUPS-LB MTF sebagaimana tertuang dalam Berita Acara RUPS-LB No. 8 tanggal 6 Februari 2009 dan telah
dicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ditegaskan melalui Surat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-
AH.01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009.
Akuisisi ini juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 113DPB1TPB1-1 tertanggal 8 Januari 2009.
Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2009, sesuai Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tunas Financindo Sarana No. 181 tanggal 26 Juni 2009 yang
ditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009.
Goodwill yang timbul dari akuisisi MTF sebesar Rp156.807 diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 lima tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis
atas goodwill tersebut. Beban amortisasi goodwill periode 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp31.361 dan telah dibebankan ke dalam laporan laba rugi
konsolidasian. Saldo goodwill yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp96.697.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 58 1. UMUM lanjutan
g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi lanjutan PT AXA Mandiri Financial Services
PT AXA Mandiri Financial Services AXA Mandiri merupakan perusahaan Joint Venture antara PT Bank Mandiri Persero Tbk. “Bank Mandiri” dengan National Mutual International Pty Ltd
“NMI” yang bergerak dibidang Asuransi Jiwa. AXA Mandiri didirikan dengan nama PT Asuransi Jiwa Staco Raharja pada 30 September 1991 dengan akta notaris Muhani Salim, S.H., No. 179.
Akta pendirian disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat No. C2- 6144.HT.01.01.TH.91 tanggal 28 Oktober 1991. Perusahaan mendapatkan surat keputusan
Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP.605KM.131991 tentang Pemberian Ijin Usaha Asuransi Jiwa Nasional dan memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal 4 Desember 1991.
Nama perusahaan lalu berubah menjadi PT Asuransi Jiwa Mandiri dan selanjutnya berubah menjadi PT AXA Mandiri Financial Services. Perubahan ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia dalam surat No. C-28747.HT.01.04.TH.2003 pada tanggal 10 Desember 2003 dan diumumkan pada Lembaran Berita Negara No. 64, Tambahan No. 7728 tanggal 10 Agustus
2004 dengan komposisi pemegang saham NMI sebesar 51,00 dan Bank Mandiri sebesar 49,00.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 17 Mei 2010 dalam pasal 7, pemegang saham Bank Mandiri telah menyetujui pembelian saham oleh Bank sebesar 2,00 dari jumlah saham
yang diterbitkan dan disetor penuh secara langsung dari NMI.
Pada tanggal 20 Agustus 2010, Bank Mandiri menandatangani perjanjian jual beli Akta Jual Beli – AJB atas pembelian 2.027.844 dua juta dua puluh tujuh ribu delapan ratus empat puluh empat
lembar saham seharga Rp48.427 atau 2,00 dari saham ditempatkan dan disetor penuh dari NMI di hadapan notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM. Penambahan kepemilikan di AXA
Mandiri telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui suratnya No. 1271DPB1TPB1-1 pada tanggal 22 Juli 2010. Setelah pembelian ini persentase kepemilikan Bank pada AXA Mandiri
meningkat menjadi 51,00.
Goodwill yang timbul dari akuisisi AXA Mandiri sebesar Rp40.128 diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 lima tahun dengan pertimbangan atas estimasi
manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Beban amortisasi goodwill periode 20 Agustus 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp2.934 dan telah dibebankan ke dalam
laporan laba rugi konsolidasian. Saldo goodwill yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp37.194.
h. Struktur dan Manajemen
Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, struktur dan jumlah kantor dalam
dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
2010 2009
2008 Tidak diaudit
Tidak diaudit Tidak diaudit
Kantor wilayah dalam negeri 12
12 10
Cabang dalam negeri: Kantor Area
66 62
59 Kantor Community
115 115
118 Kantor Branch
799 856
359 Kantor Mandiri Mitra Usaha
200 -
- Cash Outlet
190 62
491 1.370
1.095 1.027
Cabang luar negeri 4
4 4
Kantor Perwakilan 1
1 1
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Islands, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta Kantor
Perwakilan Representative Office di Shanghai, Republik Rakyat Cina. Bank Mandiri telah memperoleh ijin pendirian cabang dari China Banking Regulatory Commission
pada tanggal 3 November 2010 dan saat ini masih dalam proses pendirian kantor cabang.