KEUNTUNGANKERUGIAN DARI PENJUALAN EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5135 44. DANA PENSIUN DAN PESANGON lanjutan
Dana Pensiun lanjutan
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, cadangan kewajiban manfaat pensiun dihitung berdasarkan perhitungan biaya aktuaria manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2010, 2009 dan 2008 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 28 Januari 2011, 25 Januari 2010 dan 30 Januari 2009
masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
DPBM I DPBM II
DPBM III DPBM IV
Tingkat diskonto 9,50 per tahun
Desember 2009: 11,00 dan Desember
2008: 12,00 9,50 per tahun
Desember 2009: 11,00 dan Desember
2008: 12,00 9,50 per tahun
Desember 2009: 11,00 dan Desember
2008: 12,00 9,50 per tahun
Desember 2009: 11,00 dan Desember
2008: 12,00 Tingkat pengembalian
aset dana pensiun yang diharapkan
9,00 per tahun Desember 2009 dan
2008: 10,00 9,00 per tahun
Desember 2009 dan 2008: 10,00
8,00 per tahun Desember 2009 dan
2008: 10,00 8,00 per tahun
Desember 2009 dan 2008: 10,00
Masa kerja yang digunakan
Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999
Penghasilan Dasar Pensiun PhDP yang
digunakan Per 1 Januari
2003, PhDP bank legacy yang telah
disesuaikan Per 1 Januari
2003, PhDP bank legacy yang telah
disesuaikan Per 1 Januari
2003, PhDP bank legacy yang telah
disesuaikan Per 1 Januari
2003, PhDP bank legacy yang telah
disesuaikan Tingkat kenaikan PhDP
Nihil Nihil
Nihil Nihil
Tabel tingkat kematian 2010, 2009 dan 2008:
Tabel Mortalita Indonesia 1999 TMI
II untuk peserta aktif dan Group Annuity
Mortality 1983 GAM’ 83 untuk pensiunan
2010, 2009 dan 2008: Tabel Mortalita
Indonesia 1999 TMI II untuk peserta aktif
dan Group Annuity Mortality 1983 GAM’
83 untuk pensiunan 2010, 2009 dan 2008:
Tabel Mortalita Indonesia 1999 TMI
II untuk peserta aktif dan Group Annuity
Mortality 1983 GAM’ 83 untuk pensiunan
2010, 2009 dan 2008: Tabel Mortalita
Indonesia 1999 TMI I I untuk peserta aktif
dan Group Annuity Mortality 1983 GAM’
83 untuk pensiunan Tingkat pengunduran diri
2010, 2009 dan 2008: 5,00 untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan menurun secara linear
sebesar 0,167 tiap tahunnya sampai 0
diusia 55 tahun dan sesudahnya
2010, 2009 dan 2008: 5,00 untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan menurun secara linear
sebesar 0,167 tiap tahunnya sampai 0
diusia 55 tahun dan sesudahnya
2010, 2009 dan 2008: 5,00 untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan menurun secara linear
sebesar 0,167 tiap tahunnya sampai 0
diusia 55 tahun dan sesudahnya
2010, 2009 dan 2008: 5,00 untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan menurun secara linear
sebesar 0,167 tiap tahunnya sampai 0
diusia 55 tahun dan sesudahnya
Tingkat kecacatan
10 dari TMI II Desember 2009 dan
2008: 10 dari TMI II 10 dari TMI II
Desember 2009 dan 2008: 10 dari TMI II
10 dari TMI II Desember 2009 dan
2008: 10 dari TMI II 10 dari TMI II
Desember 2009 dan 2008: 10 dari TMI II
Metode aktuaria Projected Unit Credit
Projected Unit Credit Projected Unit Credit
Projected Unit Credit Usia pensiun normal
56 tahun untuk semua strata
56 tahun untuk semua strata
56 tahun untuk semua strata
56 tahun untuk semua strata
Jumlah maksimum manfaat pasti
80 dari PhDP 80 dari PhDP
62,50 PhDP 75 dari PhDP
Kenaikan manfaat pensiun Nihil
Nihil Nihil
4 setiap 2 tahun Tarif pajak rata - rata
3 dari manfaat p ensiun
Desember 2009: 3 dari manfaat pensiun
dan Desember 2008: 5 dari manfaat
pensiun 3 dari manfaat
pensiun Desember 2009: 3
dari manfaat pensiun dan Desember 2008:
5 dari manfaat pensiun
3 dari manfaat pensiun
Desember 2009: 3 dari manfaat pensiun
dan Desember 2008: 5 dari manfaat
pensiun 3 dari manfaat
pensiun Desember 2009: 3
dari manfaat pensiun dan Desember 2008:
5 dari manfaat pensiun
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5136 44. DANA PENSIUN DAN PESANGON lanjutan
Dana Pensiun lanjutan
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan laporan aktuaria independen adalah sebagai berikut:
DPBM I DPBM II
DPBM III DPBM IV
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun
1.046.218 1.279.128
540.301 340.394
Nilai wajar aset bersih 1.534.81 6
1.664.164 700.682
534.501 Funded Status
488.598 385.036
160.381 194.107
Biaya jasa lalu yang belum diakui
- -
- -
Keuntungan aktuarial yang belum diakui
350.059 190.703
88.451 94.632
Surplus berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2004
138.539 194.333
71.930 99.475
Batas Aset Asset Ceiling -
- -
-
Aset Program Manfaat Pensiun yang diakui
di neraca -
- -
-
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 Revisi 2004 mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan laporan aktuaria independen adalah sebagai berikut:
DPBM I DPBM II
DPBM III DPBM IV
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun
890.700 932.393
448.578 264.022
Nilai wajar aset bersih 1.480.532
1.608.831 701.528
513.671 Funded Status
589.832 676.438
252.950 249.649
Biaya jasa lalu yang belum diakui
- -
- -
Keuntungan aktuarial yang belum diakui
475.036 488.194
186.897 125.713
Surplus berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2004
114.796 188.244
66.053 123.936
Batas Aset Asset Ceiling -
- -
-
Aset Program Manfaat Pensiun yang diakui
di neraca -
- -
-
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 Revisi 2004 mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5137 44. DANA PENSIUN DAN PESANGON lanjutan
Dana Pensiun lanjutan
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2008 berdasarkan laporan aktuaria independen adalah sebagai berikut:
DPBM I DPBM II
DPBM III DPBM IV
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun
845.275 894.127
429.552 258.659
Nilai wajar aset bersih 1.282.165
1.363.865 705.327
487.306 Funded Status
436.890 469.738
275.775 228.647
Biaya jasa lalu yang belum diakui
- -
- -
Keuntungan aktuarial yang belum diakui
378.683 335.032
249.143 131.152
Surplus berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2004
58.207 134.706
26.632 97.495
Batas Aset Asset Ceiling -
- -
-
Aset Program Manfaat Pensiun yang diakui
di neraca -
- -
-
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 Revisi 2004 mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
Undang - undang Ketenagakerjaan No. 132003
Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja PSAK No. 24 Revisi 2004 dengan mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai employee service entitlements. Pada tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai berdasarkan UU No. 132003 sejumlah Rp1.178.427 termasuk Rp9.187 yang merupakan pesangon
atas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial, Rp1.044.505 termasuk Rp10.915 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudah
berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial dan Rp925.002 termasuk Rp27.253 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum
dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen Catatan 30.
Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dihitung berdasarkan perhitungan hak masa kerja pegawai untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2010, 2009 dan 2008 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 28 Januari 2011, 25 Januari 2010 dan 30 Januari 2009 masing-masing
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai berikut: