CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5168 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas lanjutan
b. Manajemen Risiko Suku Bunga lanjutan
31 Desember 2010 Kurang dari
1 bulan Lebih dari 1
bulan tapi tidak lebih
dari 3 bulan Lebih dari
3 bulan tapi tidak
lebih dari
1 tahun 1 tahun
sampai 2 tahun
2 tahun sampai 3
tahun 3 tahun
sampai 4 tahun
4 tahun sampai 5
tahun Lebih
dari 5 tahun
Tidak dikenakan
bunga Jumlah
Simpanan nasabah Bank konvensional dan syariah
- bukan dana Syirkah temporer Giro
262.795 64.155.127
- -
- -
- -
3.869.331 68.287.253
Tabungan 197.022
123.515.044 -
- -
- -
- 244.541
123.956.607 Deposito berjangka
115.595.176 20.536.504
8.678.296 93.083
6.648 -
234.342 -
- 145.144.049
Bank syariah - dana Syirkah temporer
Investasi terikat giro dan giro mudharabah musytarakah
- -
- -
- -
- -
85.094 85.094
Investasi terikat tabungan dan investasi tidak terikat
tabungan mudharabah -
- -
- -
- -
- 9.628.749
9.628.749 Investasi tidak terikat
deposito mudharabah -
- -
- -
- -
- 15.110.402 15.110.402
Simpanan dari bank lain Bank konvensional dan syariah
- bukan dana Syirkah temporer Giro dan tabungan
10.295 1.770.049
- -
- -
- -
- 1.780.344
Deposito berjangka 5.364.522
37.298 20.107
412 -
- -
- -
5.422.339 Bank syariah - dana Syirkah
temporer Investasi tidak terikat
tabungan mudharabah -
- -
- -
- -
- 100.532
100.532 Investasi tidak terikat
deposito mudharabah -
- -
- -
- -
- 326.647
326.647 Kewajiban Derivatif
- -
- -
- -
- -
33.246 33.246
Kewajiban Akseptasi -
- -
- -
- -
- 3.950.506
3.950.506 Efek-efek yang Diterbitkan
- 49.979
249.568 524.076
- -
- -
667.744 1.491.367
Pinjaman yang Diterima 1.093.960
3.640.260 462.020
308.443 129.352
803 -
- -
5.634.838 Beban yang Masih Harus Dibayar
- -
- -
- -
- -
606.975 606.975
Kewajiban Lain-lain -
- -
- -
- -
- 10.338.954 10.338.954
Pinjaman Subordinasi 178.870
170.983 -
- - 2.230.259
- 3.476.460 -
6.056.572 122.702.640
213.875.244 9.409.991
926.014 136.000 2.231.062
234.342 3.476.460 44.962. 721 397.954.474
Jumlah gap repricing suku bunga
3 4.040.682 16.394.074
12.195.109 2.251.918 2.512.803 313.160 2.770.617 6.382.961 25.911. 145
34.691.105
c. Manajemen Pricing
Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank menguasai pangsa pasar pendapatan revenue market share dengan cara memaksimalkan
Net Interest Margin NIM terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga DPK dan Kredit.
Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain
likuiditas pasar, suku bunga pasar dan guarantee suku bunga. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi aggressive atau defensive.
Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko Risk Based Pricing. Struktur pembentukan suku bunga kredit terdiri dari Cost of Funds, Overhead
Cost, Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5169 56. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas lanjutan
d. Manajemen Risiko Pasar
Manajemen risiko pasar atas aktivitas trading treasury dilaksanakan melalui proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko trading. Proses manajemen risiko tersebut
berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia dan international best practices yang dituangkan dalam kebijakan dan standar prosedur internal.
Bank mengidentifikasi risiko trading melalui proses pemantauan pergerakan faktor pasar suku bunga dan nilai tukar untuk mengetahui besarnya eksposur risiko trading. Bank menggunakan
pendekatan Standard Model untuk menghitung cadangan modal yang meng-cover risiko pasar dan terus berupaya untuk mengembangkan metode-metode yang lebih risk sensitive sehingga
pengelolaan risiko memberikan nilai tambah bagi stakeholder. Alokasi modal untuk risiko pasar berdasarkan pendekatan Standard Model per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar
Rp188.803, sehingga nilai CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar adalah sebesar 14,59 Catatan 52.
Perhitungan risiko pasar, dilaksanakan tidak hanya berdasarkan kondisi pasar normal, tetapi juga berdasarkan pada kondisi krisis melalui pelaksanaan Stress TestScenario Analysis secara
periodik. Disamping itu, Bank juga melakukan back testing secara berkala untuk menilai efektivitas dan akurasi metodologi yang telah digunakan.
Untuk proses monitoring, Bank menetapkan limit transaksi yang sesuai dengan risk appetite dan rencana bisnis Bank. Limit yang ditetapkan tersebut antara lain meliputi limit Value at Risk VaR,
intra-day monitoring limit, open position limit, dan dealer loss limit. Hasil monitoring tersebut dituangkan dalam laporan Trading Risk Profile yang disusun secara harian, mingguan dan
bulanan. Laporan ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang risiko trading yang dihadapi Bank dalam kondisi normal maupun dalam kondisi krisis.
e. Manajemen Risiko Nilai Tukar
Bank mengukur dan mengelola risiko nilai tukar untuk mengetahui dampak pergerakan nilai tukar terhadap pendapatan dan modal Bank. Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam
denominasi Dolar Amerika Serikat, dengan liabilities terutama adalah Dana Pihak Ketiga dan Pinjaman Diterima sementara disisi aset terutama adalah kredit, penempatan antar bank dan
efek-efek.
Dalam upaya melakukan pengelolaan dan mitigasi risiko nilai tukar, pembiayaan kredit dan penempatan valuta asing diutamakan dibiayai dengan valuta yang sama dan untuk melindungi
posisi terbuka valuta asing yang signifikan, Bank menggunakan instrumen derivatif seperti FX forward, swap dan option.
Pengelolaan Posisi Devisa Neto PDN Bank dilakukan untuk selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang mensyaratkan bank untuk memelihara Posisi Devisa Neto PDN Keseluruhan
secara konsolidasi untuk seluruh valuta asing tidak melebihi 20,00 dari modal Bank Tier I dan II. Sesuai ketentuan terbaru Peraturan Bank Indonesia No. 1210PBI2010 tanggal 1 Juli 2010
tentang Perubahan Ketiga Atas PBI No. 513PBI2010 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum, maka Bank tidak lagi memantau PDN Neraca. Namun demikian dalam rangka prinsip
kehati-hatian, Bank menetapkan limit internal tidak lebih dari 10,00 dari modal untuk rasio Posisi Devisa Neto keseluruhan yang dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia terdahulu PBI
No. 737PBI2005 tanggal 30 September 2005.