Hubungan Antara Kurva Biaya Produksi Jangka Pendek dan

PENGANTAR TEORI EKONOMI 147

6.5. Hubungan Antara Kurva Biaya Produksi Jangka Pendek dan

Kurva Produksi Jangka Pendek Besar kecilnya biaya produksi yang dikeluarkan seorang produsen untuk menghasilan output tertentu ditentukan oleh dua hal, yaitu : a Banyaknya input yang digunakan b Harga input di pasar Dengan asumsi harga beli input dipasar bersifat konstan, maka besar kecinya biaya yang dikeluarkan produsen akan mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan. Dalam fungsi produksi dianalisis hubungan antara output dengan input yang digunakan, sedangkan dalam fungsi biaya produksi dianalisis hubungan antara biaya yang dikeluarkan produsen dengan output yang akan dihasilkan. Hubungan antara fungsi biaya produksi dan fungsi produksi dapat dilihat dari gambar dibawah ini. Dengan memperhatikan gambar diatas terlihat jelas bahwa ada hubungan khusus antara bentuk kurve fungsi biaya dengan kurve fungsi produksi. Bentuk kurve fungsi biaya dalah kebalikan bayangan cermin dari fungsi produksi. Kalau bentuk kurve produksi pada tingkat permulaan cembung keatas lalu kemudian cembung kebawah, maka nentuk kurve biaya permulaan cembung ke bawah lalu kemudian cembung keatas. Ini semua tidak lain dari berlakunya hukum law of diminishing returns dalam produksi jangka pendek. Dalam gambar nampak bahwa bentuk kurva AVC adalah kebalikan AP L dan bentuk kurva MC adalah kebalikan dari bentuk kurva MP L. . Dengan demikian berarti dapat disimpulkan bahwa antara fungsi produksi dan fungsi biaya bada hubungan khusus. Hubungan tersebut aialah fungsi biaya merupakan kebalikan fungsi produksi, artinya bentuk fungsi biaya produksi ditentukan oleh bentuk kurva produksinya. PENGANTAR TEORI EKONOMI 148 Gambar 6.7 Hubungan antara Kurve Produksi dan kurve biaya produksi Jangka Pendek A” FC AP L , MP L B’ A B C Q 3 Q 2 Q 1 AP 2 L Q 0 L 1 L 2 L 3 L C’ Q MP L Q FC, VC, TC Q AFC, AVC, AC, MC 0 Q 1 Q 2 Q 3 AVC AC MC A’’’ C’’’ B’’’ A’’ B’’ C’’ TC VC PENGANTAR TEORI EKONOMI 149 Untuk dapat memahami kasus diatas marilah kita gunakan ilustrasi berikut ini, misal fungsi produksi model Cobb-Douglas. Fungsi produksi Cobb-Douglas diperkenalkan oleh Cobb, C.W dan Douglass, P.H 1982, yang dituliskan dan dijelaskan Cobb, C.W dan Douglass, P. dalam artikelnya A Theory of Production . Artikel ini dimuat dalam majalah American Economic Review 18, halaman 139-165. Pendekatan Cobb-Douglas merupakan bentuk fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output untuk input. Untuk produksi, fungsi dapat digunakan rumus : Y = AL K Keterangan: Y = total produksi nilai moneter semua barang yang diproduksi dalam setahun L = input tenaga kerja K = input modal A = produktivitas total dan adalah elastisitas output dari tenaga kerja dan modal, masing-masing. Nilai-nilai konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia. Misal fungsi produksi Cobb Douglas Q = 4 K 0.5 L 0.5 Harga input Kapital P K adalah 4 satuan dan Harga input Tenaga KerjaP L adalah 2 satuan, sedangkan Input K dianggap tetap 100 satuan. Dari informasi doatas dapat dirumuskan fungsi biaya produksinya sebagai berikut : TC = FC + VC TC = K P K . L P L Dimana Q = 4 K 0.5 L 0.5 Q = 4. 100 0.5 L 0.5 Q = 4. 10 L 0.5 Q = 40 L 0.5 Sehingga L = Q 2 40 2 TC = 4 . K . 2 . L TC = 4 . 100 . 2 Q 2 40 2 TC = 800 . Q 2 40 2 PENGANTAR TEORI EKONOMI 150 L Q ∆Q TC ∆TC 1 40 800 2 67 27 2,263 1,463 3 91 24 4,157 1,894 4 113 22 6,400 2,243 5 134 21 8,944 2,544 6 153 20 11,758 2,813 7 172 19 14,816 3,059 8 190 18 18,102 3,286 9 208 18 21,600 3,498 10 225 17 25,298 3,698 Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa fungsi produksi adalah merupakan fungsi kebalikan inverse function dari fungsi biaya produksi. Bentuk fungsi biaya produksi sepenuhnya akan tergantung kepada bentuk fungsi produksinya.

6.6. Elastisitas Biaya