Pengantar Persaingan sempurna dan monopoli sangat jarang terjadi dalam dunia nyata,

PENGANTAR TEORI EKONOMI 213 BAB PERSAINGAN MONOPOLISTIK

9.1. Pengantar Persaingan sempurna dan monopoli sangat jarang terjadi dalam dunia nyata,

karena hampir semua perusahaan tunduk pada persaingan. Walaupun hampir semua perusahaan dihadapkan pada sejumlah pesaing yang sangat banyak yang memproduksi produk-produk subtitutnya, perusahaan-perusahaan masih mempunyai kendali terhadap harga output mereka. Mereka tidak bisa menjual semua yang mereka inginkan pada suatu tingkat harga yang tetap, demikian juga mereka tidak akan kehilangan semua penjualan mereka jika mereka meningkatkan sedikit harga produk mereka. Dengan kata lain hampir semua perusahaan menghadapi kurva permintaan yang berslope menurun. Dilihat dari segi banyaknya penjual dan pembeli, kebebasan bagi perusahaan untuk masuk dan keluar dari pasar free entry ini mirip seperti pasar persaingan sempurna, akan tetapi barang yang diperjualbelikan sifatnya tidak homogen dan masing-masing produk dapat dibedakan melalui promosi penjualan, sehingga barang-barang yang dijualbelikan dapat saling menggatikan dan konsumen mempunyai preferensi terhadap produk tertentu. Terhadap konsumen seperti ini perusahaan mempunyai kekuasaan monopoli. Model ini diajukan oleh E. Chamberlin, seorang ekonomi Amerika Serikat, pada tahun 1933, sebagai jawaban atas ketidakpuasan orang dengan model persaingan sempurna dan model monopoli. 9 PENGANTAR TEORI EKONOMI 214 Edward Hastings Chamberlin 18 Mei 1899 - 16 Juli 1967 adalah seorang ekonom Amerika. Ia lahir di La Conner, Washington, dan meninggal di Cambridge, Massachusetts. Chamberlin belajar pertama di University of Iowa di mana ia dipengaruhi oleh Frank H. Ksatria, kemudian mengejar studi pascasarjana tingkat di University of Michigan, akhirnya menerima gelar Ph.D. dari Harvard University pada tahun 1927. Untuk sebagian besar karirnya Edward Chamberlin mengajar ilmu ekonomi di Harvard 1937-1967. Dia membuat kontribusi signifikan untuk ekonomi mikro, khususnya pada teori persaingan dan pilihan konsumen, dan hubungan mereka dengan harga. Edward Chamberlin menciptakan istilah diferensiasi produk untuk menggambarkan bagaimana pemasok mungkin dapat mengisi jumlah yang lebih besar untuk produk dari persaingan sempurna akan memungkinkan. Pada tahun 1962 itu mengaku sebagai akademisi yang sesuai untuk RACEF tersebut. Kontribusi paling signifikan adalah teori persaingan monopolistik Chamberlinian. Chamberlin menerbitkan bukunya The Theory of Persaingan Monopoli pada tahun 1933, tahun yang sama bahwa Joan Robinson menerbitkan bukunya pada topik yang sama: Ekonomi Persaingan Imperfect, jadi dua ekonom ini dapat dianggap sebagai orang tua dari studi modern persaingan tidak sempurna. Ia juga dianggap sebagai salah satu teori pertama yang menerapkan ide penerimaan marjinal, yang implisit pada teori monopoli Cournots di 1920s-an dan 1930s awal. Chamberlin diduga telah melakukan tidak hanya percobaan pertama pasar, tetapi juga percobaan ekonomi pertama apapun, dengan percobaan yang digunakan di dalam kelas untuk menggambarkan bagaimana harga tidak selalu mencapai keseimbangan. Chamberlin menyimpulkan bahwa sebagian besar harga pasar ditentukan oleh aspek monopoli dan kompetitif. Usaha untuk menjelaskan asumsi produk yang tidak homogen dan kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan sulit untuk dijelaskan dalam model persaingan sempurna dan monopoli ini, hal ini mendorong Chamberlin untuk menjelaskan gejala-gejala baru semacam ini dengan memberi nama persaingan monopolistik. Dalam tahun yang sama ekonom bernama J. Robinson, ekonom perempuan berkebangsan inggris menerbitkan tulisan yang diberinama persaingan tidak sempurna. Kedua tokoh ini ditonjolkan sebagai judul buku mereka masing-masing yaitu Theory of Monopolistic Competition dan The Economic of Imperfect Competition. PENGANTAR TEORI EKONOMI 215 Joan Violet Robinson FBA 31 Oktober 1903 - 5 Agustus 1983 adalah seorang ekonom pasca- Keynesian Inggris yang terkenal karena karyanya tentang ekonomi moneter dan kontribusi luas teori ekonomi. Robinson belajar ekonomi di Girton College, Cambridge. Segera setelah lulus pada tahun 1925, ia menikah ekonom Austin Robinson. Pada tahun 1937, ia menjadi dosen di bidang ekonomi di Universitas Cambridge. Dia bergabung dengan British Academy pada tahun 1958 dan kemudian terpilih sesama dari Newnham College pada tahun 1962 Pada tahun 1965 ia menjabat sebagai profesor penuh dan rekan dari Girton College. Pada tahun 1979, hanya empat tahun sebelum ia meninggal, ia menjadi rekan wanita pertama dari King College. Awalnya pendukung ekonomi neoklasik, dia berubah pikiran setelah berkenalan dengan John Maynard Keynes. Sebagai anggota Cambridge Sekolah ekonomi, Robinson memberikan kontribusi terhadap dukungan dan eksposisi Keynes Teori Umum, menulis terutama pada implikasi kerja di tahun 1936 dan 1937 itu berusaha untuk menjelaskan dinamika kerja di tengah-tengah Depresi Besar . Pada 1933 dalam bukunya The Economics of Imperfect Competition, Robinson menciptakan istilah monopsoni, yang digunakan untuk menggambarkan kebalikan pembeli monopoli penjual. Monopsoni umumnya diterapkan untuk pembeli tenaga kerja, di mana majikan memiliki upah pengaturan daya yang memungkinkan untuk melaksanakan eksploitasi Pigouvian dan membayar pekerja kurang dari produktivitas marginal mereka. Robinson digunakan monopsoni untuk menggambarkan kesenjangan upah antara perempuan dan laki-laki pekerja produktivitas sebesar 9.2. Pengertian Pasar Monopolistik Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen PENGANTAR TEORI EKONOMI 216 menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing- masing. Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya. 9.3. Asumsi Pasar Monopolistik 1. Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaan lainnya, karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga- harga pesaing, iklan dari pesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan harga oleh suatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untuk beraksi mengubah harga-harga mereka. 2. jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi produk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogen sempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknya paling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangka panjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat tetapi tidak sempurna maka pangsa pasar dari perusahaan yamg pertama akan menurun. Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu : 1. Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya. 2. Adanya Diferensiasi Produk. Pasar ini menawarkan produk yang cenderung sama, namun memiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari cara pengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran. 3. Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka PENGANTAR TEORI EKONOMI 217 pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli. 4. Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar. 5. Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen. Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen. Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masingĀ¬ masing. Dampak yang timbul dari keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi. Persaingan menunjuk pada keadaan di mana terdapat banyak pesaing di pasar, baik sebagai penjual maupun pembeli. Persaingan dapat berupa persaingan harga maupun persaingan nir-harga. Pasar monopoli menunjuk pada pasar di mana pasar dikuasai sepenuhnya oleh seorang penjual. Monopoli dapat terjadi karena faktor alam, faktor perlindungan undang-undang, besamya kekuatan perusahaan terutama dari segi keuangan dan pengalaman usaha. J ika dalam suatu pasar terdapat beberapa perusahaan yang menjadi pemegang kekuasaan, maka pasar tersebut dinamakan pasar oligopoli. Sedangkan bentuk pasar yang lain adalah pasar persaingan monopolistik. Bentuk pasar ini pada dasamya merupakan pasar yang berada di antara dua jenis bentuk pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan bebas sempuma dan pasar monopoli. Oleh sebab itu, sifat- sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar persaingan sempuma dan pasar monopoli.

9.4. Diferensiasi Produksi