PENGANTAR TEORI EKONOMI
248
investasi tidak mencapai jumlah tersebut, maka akan terjadi pengangguran. Karena kondisi tersebut dalam kondisi nyata tidak selalu tercapai, maka
pengangguran akan selalu ada. Untuk investasi, seperti yang telah disebutkan di atas, dipengaruhi oleh
tingkat bunga dan efisiensi marjinal modal. Tingkat bunga menurut Keynes dipengaruhi oleh jumlah permintaan uang
yaitu keinginan masyarakat untuk memperoleh uang untuk digunakan untuk berbagai keperluan seperti transaksi, tabungan, spekulasi dan atau untuk
kebutuhan mendadak dan jumlah penawaran uang yaitu uang yang ada dalam perekonomian dan dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan barang dan jasa. Apabila penawaran uang lebih besar permintaan uang, maka tingkat suku
bunga akan naik untuk menyerap kelebihan dana yang beredar di masyarakat, dan sebaliknya jika penawaran uang lebih kecil permintaan uang,
suku bunga tabungan akan turun agar masyarakat memilih untuk berinvestasi dan mencairkan tabungannya sehingga jumlah penawaran uang
akan meningkat. Efisiensi marjinal modal yaitu tingkat pengembalian atas modal yang
ditanamkan yang dipengaruhi oleh faktor seperti kondisi ekonomi sekarang, penggunaan teknologi dan ramalan prospek ekonomi di masa mendatang.
Semakin tinggi tingkat efisiensi modal semakin besar pula investasi dan sebaliknya.
2. Pengeluaran Pemerintah dan Ekspor
Dalam analisis makroekonomi dan perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran pengeluaran pemerintah dan ekspor juga
merupakan bentuk pengeluaran. Besarnya tingkat pengeluaran pemerintah G akan mempengaruhi produksi nasional karena pemerintah sendiri
merupakan konsumen yang besar. Sehingga konsumsi dari pemerintah juga mencakup sebagian besar dari konsumsi nasional.
Ekspor menunjukkan permintaan efektif yang berasal dari luar negeri. Semakin besar ekspor semakin banyak pula produksi nasional yang
dikonsumsi. Untuk menjelaskan bagaimana tingkat kegiatan perekonomian ditentukan, akan diberikan ilustrasi sebagai berikut :
PENGANTAR TEORI EKONOMI
249
Tabel 11.1. Tingkat Kegiatan Ekonomi
tingkat produksi yang
akan dicapai dengan kondisi
faktor produksi yang ada
Pengeluaran agregat aktual
yang terdiri dari konsumsi,
investasi, pengeluaran
pemerintah dan ekspor
Kegiatan ekonomi sebagai akibat
perbedaan tersebut
1 2
3 100
157 Ekspansi
200 250
Ekspansi 300
325 Ekspansi
400 400
Seimbang 500
475 Kontraksi
600 550
kontraksi Pada saat tingkat produksi yang akan dicapai dengan kondisi faktor produksi
yang ada lebih kecil dari pengeluaran agregat aktual yang terdiri dari konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor, adalah kondisi
dimana pengeluaran agregat melebihi produksi nasional, dengan demikian faktor produksi yang tersedia tidak cukup untuk mencukupi tingkat konsumsi
yang ada sekarang, sehingga pemerintah harus mengadakan kegiatan perekonomian yang bersifat ekspansi seperti mencari dan membangun faktor
produksi yang baru. Pada saat tingkat produksi yang akan dicapai dengan kondisi faktor produksi yang ada sama dengan pengeluaran agregat aktual
yang terdiri dari konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor, adalah kondisi dimana pengeluaran agregat sama dengan tingkat produksi
nasional yang ada, dengan demikian pemerintah tidak perlu melakukan perubahan atas kondisi kegiatan ekonomi yang sedang berjalan.
Pada saat tingkat produksi yang akan dicapai dengan kondisi faktor produksi yang ada lebih besar dari pengeluaran agregat aktual yang terdiri dari
konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor, adalah kondisi dimana pengeluaran agregat lebih kecil dari tingkat produksi nasional,
dengan demikian terdapat terdapat faktor produksi yang menganggur dan atau kelebihan produksi. Sehingga, pemerintah akan melakukan kegiatan
ekonomi yang bersifat kontraksi seperti menurunkan tingkat investasi dengan menaikkan suku bunga, dan membuat kebijakan yang dapat
menurunkan tingkat produksi nasional seperti pembatasan dalam bentuk izin, lisensi, kuota dan lainnya.
PENGANTAR TEORI EKONOMI
250
Kemudian pandangan Keynes diteruskan oleh Aliran Neo-Keynes, pandangan mereka disebut Keynesian kerena teori mereka merupakan determinasi
pemikiran Keynes dan disebut Neo kerena pemikiran Keynes tersebut diperbaharui berdasarkan penelitian empiris yang lebih baru. Neo-Keynes
merupakan Keynes yang banyak berjasa dalam mengembangkan teori-teori yang berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori-
teori tersebut menjelaskan tentang fluktuasi ekonomi business cycle dan teori-teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan.
Pada masa sebelumnya, masalah fluktuasi ekonomi ini telah dibicarakan, namun pembahasannya hanya sepintas dikarenakan sudah begitu
melekatnya kepercayaan orang terhadap pemikiran klasik, yang mengatakan bahwa perekonomian akanselalu menuju keseimbangan dan tidak akan
terjadi guncangan dalam perekonomian. Pembahasan tentang fluktuasi ekonomi ini mendapatkan perhatian yang lebih
serius pada era sesudah Keynes Neo-Keynes. Mereka membahas teori fluktuasi ekonomi secara mendalam karena mereka memerlukan teori-teori
yang mampu menjelaskan apa yang menyebabkan perekonomian tidak stabil dan yang lebih penting lagi adalah apa tindakan dan kebijakan yang dapat
dilakukan untuk mencegah gerak perekonomian yang berfluktuasi tersebut agar menjadi lebih stabil.
Bagi kaum Neo-Keynes, fluktuasi ekonomi terjadi karena dua penyebab utama. Pertama, terjadinya perubahan-perubahan dalam tingkat investasi dan
rendahnya tingkat konsumsi. Kedua, fluktuasi terjadi karena tidak adanya mekanisme koreksi yang mampu mendorong perekonomian pada
keseimbangan full-employment, yang disebab kan oleh kakunya harga dan tingkat upah dalam mekanisme penyesuaian. Kerena perekonomian tidak
selalu
berada pada
keseimbangan, sering
terjadi fluktuasi.
Ketidakseimbangan perekonomian yang berkaitan dengan pengangguran dan inflasi menyebabkan kaum neo-keynesian percaya perlunya intervensi dari
pemerintah sebagai langkah koreksi.
Tokoh-Tokoh Pemikir dari Kaum Neo-Keynesian: 1. Alvin Harvey Hansen 1887-1975
Alvin Hansen adalah pakar ekonomi lulusan Harvard University yang paling setia dan mengagumi karya-karya Keynes. Sebagai ahli ekonomi yang cukup
disegani, ia banyak menulis karya ilmiah. Dalam hal ini ada tiga buku Hansen yang paling menonjol. Pertama, Fiscal Policy adn Business Cycle 1941; kedua,
Business Cycles and National Income 1951 dan terakhir, A.Guide to Keynes 1953.
Buku pertama dan kedua lebih banyak ditujukan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan fluktuasi ekonomi, apa-apa saja faktor-faktor penyebabnya
dan yang lebih penting lagi, bagaimana cara mengantisipasi fluktuasi ekonomi
PENGANTAR TEORI EKONOMI
251
tersebut. Karena fluktuasi ekonomi terjadi karena adanya gerak naik turun dalam faktor-faktor yang menjadi determinan pendapatan nasional tersebut.
Tetapi oleh Hanses permasalahan mengenai pendapatan nasional, investasi dan kesempatan kerja dikaitkan dengan gerak gelombang atau fluktuasi
ekonomi. Buku Hansen ketiga, A Guide to Keynes, ia menyusun pemikiran-pemikiran
Keynes dalam suatu rangka analisis yang lebih sistematis dari buku aslinya Keynes The General Theory.
2. Simon Kuznets Kuznets berperan dalam kegiatan yang bersangkut-paut dengan data statistik
yang selanjutnya berkembang menjadi ilmu pengetahuan dengan kerangka analisis berdasarkan teknik dan metode matematika. Buku-buku yang ditulis
Kuznets yang ada hubungannya dengan ekonomi antara lain: National Income and Its Composition: 1919
– 1938 1941, Economic Change 1953 dan Modern Economic Grouth, Rate, Structure and Spread 1960. Dalam karyanya yang
pertama Kuznets banyak menyumbangkan pemikiran tentang hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan pendapatan nasional.
Berkat karya kuznets tersebut, pengertian-pengertian pokok dalam kerangka teori Keynes dapat diberikan wujud nyata secara kuantitatif-empiris, seperti
mengenai hubungan antara pendapatan-konsumsi-tabungan-investasi dalam masyarakat secara agregat. Dan segala sesuatu itu dapat diamati dan
dikajisecara berturut-turut sesuai tahapan dalam perkembangan waktu. Hal ini dikenal sebagai analisis kurun waktu time series analysis.
3. Wassily Leontief Menurut Leontief, hubungan dan ketertarikan antara-sektor dalam
perekonomian dapat digambarkan dalam suatu matriks, yang pada intinya berisikan tabel-tabel tentang faktor-faktor produksi input di setiap sektor,
dan tabel-tabel tentang hasil output dari masing-masing sektor. Dengan dikembangkanya analisis input-output Leontief maka sekarang para ahli
ekonomi dapat secara lebih jelas melihat bagaimana komposisi dan keterkaitan di atara sektor ekonomi secara keseluruhan. Analisis input-output
ini hampir sama dengan francis Quesnay.
4. Paul Samuelson Di bawah pengaruh Samuelson, kerangka dasar pemikiran Keynes
disempurnakan sampai pada tingkat yang lebih maju dan dalam lingkup pembahasan yang lebih luas.
Ada dua hal yang berjasa dari ulasan Samuelson. Pertama, diperlihatkannya tentang hubungan timbal-balik antara faktor multiplier dan asas accelerator,
yang berimplikasi bahwa multiplier dan accelerator saling memperkuat perannya dalam jalannya perekonomian secara agregat. Permintaan efektif
dari masyarakat dipengaruhi oleh investasi langsung autonomous
PENGANTAR TEORI EKONOMI
252
investment, yang selanjutnya melalui faktor multiplier menyebabkan tambahan pendapatan dengan berlipat. Permintaan efektif pun dapat diberi
stimulant yang berawal dari pengeluaran konsumen, yang selanjutnya melalui asas accelerator secara tidak langsung menyebabkan bertambahnya investasi
induced investement. Bidang kedua adalah mengenai lalu lintas perdagangan dan pembayaran
internasional. Samuelson memperjelas hubungan antara kebijakan fiskal dengan keseimbangan dalam lalu lintas pembayaran internasional. Hal ini
memperllihatkan peranan foreign trade multiplier dampak multiplier yang berasal dari perdangan luar negeri dan berbagai kemungkinan
penyimpangan dari keseimbangan internasional. Di sini dapat dilihat adanya integrasi mengenai segi ekulibrium internasional kedalam kerangka umum
teori ekonomi makro.
5. Joseph Alois Schumpeter1883-1950 Dari masa-masa sebelumnya, pakar pertama yang lebih serius dalam
mengembang teori pertumbuhan adalah Schumpeter. Bagi dia, pelaku utama pertumbuhan ekonomi adalah adanya entepreneur. Entrepreneur bukan hanya
seorang pengusaha atau manajer, melainkan juga seseorang yang mau menerima risiko dan menghasilkan produk dan teknologi baru dalam
masyarakat. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat dalam
lingkungan, masyarakat yang menghargai dan merangsang orang untuk menggali penemuan-penemuan baru, seperti lingkungan masyarakat
penganut laissez faire. Dalam masyarakat yang demikian, insentif bagi penemuan baru lebih tinggi. Juga depresi tahun 30-an, menurut Schumpeter,
bukan karena kelemahan sistem kapatalis tetapi justru karena kekuatannya, yang pada saat itu perekonomian sedang berada dalam salah satu titik
terendah dalam suatu gelombang panjang. Jika ditemukan inovasi dan teknologi baru, perekonomian akan membaik kembali.
PENGANTAR TEORI EKONOMI
253
BAB PENDAPATAN NASIONAL
12.1 Pengertian