Tabel 4.1 Pemilihan Sampel di Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan
Tahun 2011
No Kelurahan
Jumlah Kasus 2T
Jumlah Kontrol non 2T
1 Pengadegan
1 1
2 Cikoko
5 5
3 Kalibata I
2 2
4 Kalibata II
5 5
5 Pancoran
10 10
6 Rawajati I
5 5
7 Rawajati II
4 4
8 Duren Tiga
9 9
TOTAL 41
41
Untuk memilih sampel pada penelitian ini, di delapan kelurahan wilayah Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan dilakukan secara acak menggunakan simple
random sampling dengan memperhitungkan proporsi pada tiap kelurahan.
4.5 Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh diantaranya data tentang Pola Asuh ASI
Eksklusif dan lamanya pemberian MP-ASI Kenkes, Riwayat Penyakit Infeksi dan data tingkat konsumsi makan baduta form FFQ.
Data sekunder berasal dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan yaitu data baduta berusia 12-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran yang mengalami
berat badan 2 bulan tidak naik berturut-turut 2T dan yang mengalami kenaikan berat badan non 2T, data sekunder dari Puskesmas Kecamatan Pancoran, KMS
Baduta, KTPKartu Keluarga serta data sekunder lain yang dibutuhkan. Untuk data mengenai konsumsi makan baduta tidak diobservasi mendetail
secara langsung hanya menggunakan kuesioner FFQ yang dianggap dapat menggambarkan asupan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah
dan susu pada baduta sebulan terakhir saat dilakukan penelitian.
4.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk menilai Pola Asuh ASI Eksklusif dan lamanya pemberian MP-ASI, Riwayat
Penyakit Infeksi, dan tingkat konsumsi pangan responden form FFQ, serta data lain yang diperlukan dalam penelitian ini.
4.7 Uji Coba Kuesioner
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, peneliti telah
melakukan uji kuesioner terlebih dahulu di tempat yang berbeda terhadap 10 ibu baduta di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan karakteristik ibu baduta
yang sama dengan karakteristik ibu baduta di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Uji Kuesioner ini untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian dengan metode Pearson. Kuesioner dikatakan valid bila instrumen atau alat ukur yang dibuat bisa tepat mengukur objek yang akan diukur
atau mampu mengukur apa yang harus diukur. Sedangkan kuesioner dikatakan reliabel bila instrumen menghasilkan ukuran yang konsisten walaupun instrumen
tersebut digunakan untuk mengukur berkali-kali. Dalam penelitian ini langkah- langkah uji validitas dan reliabilitas akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Validitas Kuesioner Pertanyaan dikatakan valid jika r hitung r tabel 0,707. Jumlah
pertanyaan kuesioner awalnya berjumlah 30 pertanyaan, setelah dilakukan uji validitas ternyata terdapat 6 pertanyaan yang tidak valid, sehingga 4 pertanyaan
yang tidak valid dihapus dan 2 pertanyaan yang tidak valid, tetapi dianggap penting dilakukan perbaikan kalimat namun tidak merubah isi pertanyaan E
18, r tabel = 0, 650 dan D22, r tabel = 0, 453.
b. Reabilitas Kuesioner Kuesioner dinyatakan reliabel bila nilai r alpha Cronbach r tabel
0,7. Berdasarkan dari hasil analisis uji coba kuesioner pada tabel 4.2 didapat bahwa kuesioner alpha Cronbach 0,976 0,7 sehingga kuesioner ini
dikatakan realibel.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner
No Pertanyaan
Nilai r tabel Alpha
Cronbach Keterangan
A1 .806
.976 Valid
A2 .796
Valid A3
.818 Valid
A4 .796
Valid A5
.806 Valid
B6 .806
Valid C10
.806 Valid
C11 .806
Valid C12
.795 Valid
D13 .806
Valid D14
.795 Valid
D17 .806
Valid D18
.650 Tidak Valid sudah
diperbaiki E19
.774 Valid
E20 .806
Valid E22
.453 Tidak Valid sudah
diperbaiki E24
.774 Valid
E25 .806
Valid
4.8 Pengolahan Data