Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Sampel Penelitian

58

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi case control. Penelitian dilakukan secara retrospektif yang dimulai dengan mengidentifikasi efek atau penyakit tertentu yang disebut sebagai kasus serta kelompok tanpa efek yang disebut kontrol. Selanjutnya, kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok kontrol untuk mengetahui seberapa besar faktor resiko berpengaruh terhadap terjadinya kasus yang diteliti 1:1.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan yang terdiri dari 8 kelurahan: Pengadegan, Cikoko, Kalibata I, Kalibata II, Pancoran, Rawajati I, Rawajati II, dan Duren Tiga. Penelitian dilakukan pada bulan Juli- Agustus 2011.

4.3 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh baduta yang berusia 12-24 bulan yang mendapatkan program MP-ASI Kemenkes berupa biskuit di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan pada periode November 2010- Februari 2011. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 190 baduta.

4.4. Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian adalah semua ibu baduta yang ada di 8 Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan yang mendapatkan program MP-ASI Kemenkes berupa biskuit selama periode November 2010- Februari 2011 yang dikonsumsi sebanyak 120 grhari. Perhitungan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus uji hipotesis odds ratio dengan arah uji statistik 2 arah 2 tail sebagai berikut: Rumus P 1 : Rumus P: Rumus n: Keterangan: P : Proporsi rata-rata P1 : Proporsi baduta yang memiliki status gizi buruk dan kurang yang mengkonsumsi energi defisit dan kurang pada penelitian sebelumnya Sulistyowati, 2007 P2 : Proporsi baduta yang memiliki status gizi baik dan lebih yang mengkonsumsi energi defisit dan kurang pada penelitian sebelumnya = 7 Sulistyowati, 2007 n : jumlah sampel penelitian Z 1- 12 α : tingkat kemaknaan 95 = 1,96 Z 1- β : kekuatan uji 80 Setelah dihitung jumlah sampel yang didapatkan sejumlah 37 sampel. Untuk menghindari sampel yang drop out maka besar sampel ditambah 10, maka total sampel penelitian ini sebanyak 41 baduta. Jadi pada penelitian ini diperlukan sampel 41 baduta 2T sebagai kasus dan 41 baduta non 2T sebagai kontrol. Kriteria inklusi kasus dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki baduta yang berusia 12-24 bulan November 2010-Februari 2011 yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pancoran yang mendapatkan MP-ASI Biskuit, serta yang diasuh oleh ibu kandung dan mengalami 2T. Kriteria inklusi kontrol dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki baduta yang berusia 12-24 bulan November 2010-Februari 2011 yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pancoran yang mendapatkan MP-ASI Biskuit, serta yang diasuh oleh ibu kandung dan tidak mengalami 2T. Kriteria ekslusi yang tidak masuk dalam penelitian ini adalah ibu yang tidak memiliki baduta yang berusia 12-24 bulan November 2010-Februari 2011 yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pancoran dan baduta yang berpindah tempat tinggal saat dilakukan penelitian. Tabel 4.1 Pemilihan Sampel di Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan Tahun 2011 No Kelurahan Jumlah Kasus 2T Jumlah Kontrol non 2T 1 Pengadegan 1 1 2 Cikoko 5 5 3 Kalibata I 2 2 4 Kalibata II 5 5 5 Pancoran 10 10 6 Rawajati I 5 5 7 Rawajati II 4 4 8 Duren Tiga 9 9 TOTAL 41 41 Untuk memilih sampel pada penelitian ini, di delapan kelurahan wilayah Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan dilakukan secara acak menggunakan simple random sampling dengan memperhitungkan proporsi pada tiap kelurahan.

4.5 Pengumpulan Data