Hubungan antara Pola Konsumsi Makan dengan Berat badan Tidak Naik 2T

Dari hasil pengamatan dilapangan saat dilakukan penelitian memang benar bahwa lingkungan rumah responden tidak cukup bersih, keadaan rumah yang padat penduduk, rumah-rumah kontrakan dipusat ibukota dan dibelakang gedung-gedung bertingkat terlihat penuh sesak, didekat rumah- rumah tersebut masih terdapat sumber pencemar 5m sebanyak 40,2. Sanitasi dan ventilasi yang kurang menyebabkan lingkungan rumah kurang mendapatkan sirkulasi udara yang baik, sebanyak 78 sirkulasi udara terhambat dan 22 sirkulasi udara lancar. Selain itu banyaknya keluarga yang mengkonsumsi air kemasan isi ulang yang tingkat hygienitasnya tidak terjamin yaitu sebesar 45,1. Selain itu personal hygiene ibu kurang diterapkan karena sebanyak 67,1 hanya mencuci tangan dengan air saja saat memberikan makanan ke anak dan 12,2 tidak pernah mencuci tangan dengan sabun atau air sekalipun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan rumah dan personal hygiene pun berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Dimana baduta yang mengalami riwayat penyakit infeksi akan mempengaruhi berat badannya selain itu dapat memperburuk status gizinya.

6.3.4 Hubungan antara Pola Konsumsi Makan dengan Berat badan Tidak Naik 2T

Makanan yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh terhadap asupan energi yang masuk ke tubuh. Mengkonsumsi makanan yang bergizi bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang. Konsumsi makanan tersebut berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Makanan sehari-hari seperti: makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, susu dan buah dapat mencukupi nilai gizi seseorang setiap harinya Almatsier, 2001. Dari bermacam-macam makanan tersebut menghasilkan berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh baduta. Asupan zat gizi dalam jumlah mutlak diperlukan pada berbagai tahap tumbuh kembang manusia, khususnya bayi dan balita. Karena intake yang kurang maupun berlebihan secara terus-menerus akan menggangu pertumbuhan dan kesehatan Pudjiadi, 2000. Dalam siklus kehidupan manusia, terutama saat tumbuh kembang anak, makanan merupakan kebutuhan yang terpenting. Menurut Muhammad as-Syyid 2009 disebutkan bahwa makanan seimbang adalah makanan yang ideal, baik kuantitas maupun kualitas, bagi setiap penduduk bumi dengan berbagai macam kepercayaannya. Al- Qur’an telah membuat pondasi dasar yang jelas dan bijak dalam hal makanan ini. Bahkan Nabi Muhammad SAW telah mengukuhkan dasar tersebut sembari memberikan beberapa ketentuan dan aturan yang menjamin realisasinya sehingga seorang muslim benar-benar dapat mengkonsumsi makanan yang sempurna dan bergizi seimbang, jasmani maupun rohani dan kesemuanya itu tersedia di alam, tinggal bagaimana manusi mengolah dan memanfaatkanny dengan sebaik-baiknya. Seperti firman Allah SWT :                                    “Maka hendaklah manusia itu memerhatikan makanannya, Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah dari langit, kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian, dan anggur dan sayur-sayuran, dan zaitun dan pohon kurma, dan kebun-kebun yang rindang, dan buah-buahan serta rerumputan. Semua itu untuk kesenanan kalian dan untuk hewan-h ewan ternak kalian” QS.‟Abasa: 24- 32. Berdasarkan kitab Shofwat Al-Tafasir karya Imam Muhammad „Ali Al-Shobuny ayat diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Yakni hendaknya manusia melihat dengan pemikiran dan berangan-angan terhadap urusan kehidupannya bagaimana dia diciptakan dan diberi kebahagiaan dengan rahmat Allah, dan bagaimana ia menyiapkan sebab kehidupannya, serta diciptakan bagi manusia makanan sebagai penopang kehidupannya, seperti air dari langit, bermacam-macam tumbuhan yang subur, sayuran, biji- bijian, pohon zaitun dan buah kurma, rerumputan. Kami jadikan dan kami tumbuhkan agar bermanfaat dan sebagai penopang kehidupan untukmu para manusia dan untuk binatang-bintangmu. Pada penelitian ini pola konsumsi makan dikelompokkan menjadi: makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah dan susu. Hasil analisis terhadap masing-masing makanan adalah sebagai berikut:

a. Makanan Pokok