baduta  yang  sering  mengkonsumsi  buah.  Selain  itu  didapat  nilai  CI  95 0,069-0,791  yang  menunjukkan  bahwa  ada  hubungan  antara  pola
konsumsi susu dengan berat badan tidak naik 2T.
5.4 Analisis Multivariat
Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan satu model terbaik dalam melihat  determinan  terhadap  berat  badan  tidak  naik  2T.  Tahapan  analisis
multivariat terdiri dari:
5.4.1 Pemilihan Kandidat Multivariat
Berdasarkan  hasil analisis  bivariat, variabel  yang  secara teoritis berhubungan dengan variabel dependen atau nilai p ≤ 0,25 dianggap
potensial  untuk  dimasukkan  ke  dalam  analisis  regresi  logistik berganda.
Dari  9  variabel  independen  yang  dianalisis,  terdapat  4  variabel yang  memenuhi  syarat  untuk  dimasukkan  dalam  analisis  multivariat.
Keempat variabel tersebut adalah ASI Eksklusif , Lamanya Pemberian MP-ASI  Kemenkes,  Riwayat  Penyakit  Infeksi  dan  Pola  Konsumsi
Susu. Adapun keempat variabel tersebut disajikan pada tabel 5.21
Tabel 5.21 Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik Berganda Tahap Pertama
No Variabel Independen
P-value
1 ASI Eksklusif
0,007
2 Lamanya Pemberian MP-ASI
Kemenkes 0,030
3 Riwayat Penyakit Infeksi
0,019 4
Pola Konsumsi Susu 0,012
5.4.2 Pembuatan Model
Setelah  variabel  independen  dimasukkan  ke  dalam  proses pemodelan,  kemudian  dilakukan  eliminasi  variabel  dimulai  dengan
mengeluarkan variabel yang mempunyai nilai p paling besar standar p ≤ 0,05. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 5.22
Tabel 5.22 Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik Berganda Tahap Kedua
Variabel Independen B
Wald p-value
OR 95,0 CI for EXP
B
ASI Eksklusif 1,194
4,997 0,026
3,302 1,156
– 9, 429 Lamanya Pemberian
MP-ASI Kemenkes -2,008
6,772 0,009
0,134 0,030
– 0,609 Riwayat Penyakit
Infeksi 1,342
5,334 0,021
3,828 1,225
– 11,959 Pola Konsumsi Susu
-1,869 6,504
0,011 0,154
0,037 – 0,649
Hasil  tahapan  multivariat  tahap  pemodelan  memperlihatkan adanya  hubungan  yang  bermakna  antara  adalah  ASI  Eksklusif,
Lamanya  Pemberian  MP-ASI  Kemenkes,  Riwayat  Penyakit  Infeksi dan Pola Konsumsi Susu. Keempat variabel tersebut masuk ke dalam
model karena nilai p ≤ 0,05
5.4.3 Pengujian Interaksi
Pengujian  interaksi  dilakukan  untuk  mengetahui  hubungan antara  variabel  independen  dan  pengaruhnya  terhadap  uji  regresi
logistik  berganda.  Berdasarkan  variabel  yang  masuk  model multivariat,  maka  variabel  yang  diduga  ada  hubungan  interaksi
adalah  ASI  Eksklusif  dengan  Riwayat  Penyakit  Infeksi,  Dari  hasil pengujian  interaksi  ternyata  terlihat  adanya  interaksi  antara  ASI
Eksklusif dengan Riwayat Penyakit Infeksi p-value   0,05. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.23
Tabel 5.23 Hasil Analisis Uji Interaksi
Variabel Independen
B Wald
p-value OR
95,0 CI for EXP B
ASI Eksklusif 6,152
6,447 0,011
469,450 4,067
– 5,419 x 10
4
Lamanya Pemberian MP-
ASI Kemenkes -1,963
5,871 0,015
0,140 0,209
– 0,687 Riwayat Penyakit
Infeksi 5,460
6,990 0,008
235,065 4,106
– 1,346 x 10
4
Pola Konsumsi Susu
-2,296 7,753
0,05 0,101
0,020 – 0,507
ASI Eksklusif Riwayat
Penyakit Infeksi -2,874
4,659 0,031
0,056 0,004
– 0,768
5.4.4 Tahap Akhir