dan tidak, jika tidak pernah menderita penyakit selama pemberian MP-ASI Kemenkes. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini:
Tabel 5.5 Distribusi Riwayat Penyakit Infeksi di Kecamatan Pancoran
Jakarta Selatan Tahun 2011 Riwayat Penyakit Infeksi
Jumlah
Tidak 28
34,1 Ya
52 65,9
Total 82
100
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa sebanyak 28 baduta 34,1 tidak pernah mengalami riwayat penyakit infeksi sedangkan
sebanyak 52 baduta pernah mengalami riwayat penyakit infeksi selama pemberian MP-ASI Kemenkes. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih
banyak baduta di wilayah Pancoran yang mengalami penyakit selama massa pemberian MP-ASI Kemenkes.
5.2.4 Gambaran Pola Konsumsi Makan
Gambaran pola konsumsi makan dikelompokkan menjadi: makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah dan susu. Pola konsumsi
makan tersebut dikategori kan menjadi dua, yaitu: sering ≥ 2xhari dan
jarang 2xhari. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini:
a. Makanan pokok
Tabel 5.6 Distribusi Pola Konsumsi Makanan Pokok di Kecamatan
Pancoran Jakarta Selatan Tahun 2011 Makanan Pokok
Jumlah
Sering 55
67,1 Jarang
27 32,9
Total 82
100
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa sebanyak 55 baduta 67,1 dikategorikan ser
ing mengkonsumsi makanan pokok ≥ 2xhari sedangkan 27 baduta 32,9 dikategorikan jarang mengkonsumsi
makanan pokok 2xhari. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar baduta sering
mengkonsumsi makanan pokok ≥ 2xhari.
b. Lauk Hewani
Tabel 5.7 Distribusi Pola Konsumsi Lauk Hewani di Kecamatan
Pancoran Jakarta Selatan Tahun 2011 Lauk Hewani
Jumlah
Sering 18
22 Jarang
64 78
Total 82
100
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa sebanyak 18 baduta 22 dikategorikan sering mengkonsumsi lauk hewani
≥ 2xhari sedangkan 64 baduta 78 dikategorikan jarang mengkonsumsi lauk
hewani 2xhari. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar baduta jarang mengkonsumsi lauk hewani
≥ 2xhari.
c. Lauk Nabati
Tabel 5.8 Distribusi Pola Konsumsi Lauk Nabati di Kecamatan
Pancoran Jakarta Selatan Tahun 2011 Lauk Nabati
Jumlah
Sering 21
25,6 Jarang
61 74,4
Total 82
100
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 21 baduta 25,6 dikategorikan sering
mengkonsumsi lauk nabati ≥ 2xhari sedangkan 61 baduta 74,4 dikategorikan jarang mengkonsumsi lauk
nabati 2xhari. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar baduta jarang mengkonsumsi lauk nabati
≥ 2xhari. d. Sayuran
Tabel 5.9 Distribusi Pola Konsumsi Sayuran di Kecamatan
Pancoran Jakarta Selatan Tahun 2011 Sayuran
Jumlah
Sering 35
42,7 Jarang
47 57,3
Total 82
100
Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 35 baduta 42,7 dikategorikan sering
mengkonsumsi sayuran ≥ 2xhari sedangkan 47 baduta 57,3 dikategorikan jarang mengkonsumsi sayuran 2xhari.
Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar baduta jarang mengkonsumsi sayuran
≥ 2xhari.
e. Buah
Tabel 5.10 Distribusi Pola Konsumsi Buah di Kecamatan Pancoran
Jakarta Selatan Tahun 2011 Buah
Jumlah
Sering 48
58,5 Jarang
34 41,5
Total 82
100
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 48 baduta 58,5 dikategorikan sering
mengkonsumsi buah ≥ 2xhari sedangkan 34 baduta 41,5 dikategorikan jarang mengkonsumsi buah 2xhari. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar baduta sering mengkonsumsi buah
≥ 2xhari. f. Susu
Tabel 5.11 Distribusi Pola Konsumsi Susu di Kecamatan Pancoran
Jakarta Selatan Tahun 2011 Susu
Jumlah
Sering 17
20,7 Jarang
65 79,3
Total 82
100
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 17 baduta 20,7 dikategorikan sering
mengkonsumsi susu ≥ 2xhari sedangkan 65 baduta 79,3 dikategorikan jarang mengkonsumsi susu 2xhari. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar baduta jarang mengkonsumsi susu
≥ 2xhari.
5.3 Analisis Bivariat