Lau Debuk-debuk Lokasi-lokasi Ercibal Di Desa Doulu

42 yaitu 30 menit. Terdapat adanya dua tower yang berada di Deleng Singkut dan juga terdapat ting listrik.

3.1.4 Lau Debuk-debuk

Lau Debuk-debuk merupakan sebuah pemandian air panas yang terletak di kaki Deleng Sibayak Gunung Sibayak yang berlokasi di sebelah selatan Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Jarak yang ditempuh untuk mencapai lokasi ini adalah 1 Km dari simpang Desa Doulu. Kondisi jalan dari simpang Desa Doulu ke Lau Debuk-debuk sudah di aspal dengan lebar jalan 9 meter dan tidak terdapat lubang pada jalan tersebut. Untuk mencapai Lau Debuk-debuk dapat menaiki sepeda motor dan angkutan umum dari kota Berastagi atau bisa juga dari simpang Desa Doulu dengan menaiki angkutan umum Sibayak Transport, Kama, Rio Transport dan Takasima Transport. Waktu tempuh untuk mencapai Lau Debuk-debuk sekitar 10-15 menit turun di persimpangan jalan Lau Debuk-debuk jika menggunakan angkutan umum dan jika menggunakan sepeda motor waktu tempuh diperkirakan 5-8 menit. Jika menggunakan angkutan umum maka penumpang harus turun di simpang jalan Lau Debuk-debuk dan berjalan kaki sejauh 200 meter. Sedangkan rumah pemukiman penduduk hanya terdapat 3 unit yang terdapat dekat dengan kolam air panas Lau-Debuk-debuk. Sepanjang jalan menuju Lau-Debuk-debuk pada bagian sebelah kiri dapat dijumpai Deleng Singkut . Jenis tanaman yang tumbuh di Deleng Singkut yaitu pohon pinus Pinus Merkusii, pohon-pohon kecil dan pohon bambu. Sedangkan di sebelah kanan badan jalan terdapat lahan pertanian penduduk. Jenis tanaman yang ditanaman ialah pohon kopi, jeruk, strawbery dan terung belanda. Universitas Sumatera Utara 43 Di Lau Debuk-debuk terdapat 5 buah kolam pemandian air air panas yang temperatur airnya 35° Celcius dan suhu udara mencapai sekitar 27° Celcius. Sumber air panas tersebut berasal dari Deleng Sibayak yang dihuni oleh Nini Keramat Batu Ernala atau sering juga disebut dengan Nini Beru Karo. Menurut penuturan Nd. Desi warga yang bermukim di sekitar kolam air panas ini mengatakan bahwa sewaktu Nini Beru Karo masih hidup, Nini tersebut sering berjalan kesana-kemari di kampung Desa Doulu. Tetapi suatu ketika nini tersebut tidak pernah lagi muncul di Desa Doulu dan masyarakat yang ada di Desa Doulu mempercayai bahwa nini tersebut telah meninggal di Deleng Sibayak dan menjadi penguasa disana, sehingga banyak orang yang sering datang untuk berdoa dan meminta rejeki kepada Nini Keramat Batu Ernala diatas Deleng Sibayak. Sebagian besar orang suku Karo beranggapan Lau Debuk-debuk merupakan tempat keramat. Pada saat sekarang banyak orang yang mengadakan upacara Erpangir Ku Lau di Lau Debuk-debuk terdapat 4 buah mata air panas di luar kolam utama, yaitu : 1 Telaga Beru Karo Sada Nioga, 2 Telaga Beru Sembiring, 3 Telaga Panglima dan 4 Telaga Guru Penawar. Setiap mata air sudah dipugar atas swadaya dari pengunjung yang merasa mendapat berkah dari Nini keramat mata air tersebut. Keluarga yang hendak erpangir terlebih dahulu mengadakan ercibal dan erlebuh di salah satu mata air. Orang-orang yang erpangir biasanya datang berombongan yang terdiri dari anggota keluarga. Ada yang datang karena disarankan oleh guru dukun Karo atau datang erpangir karena kebutuhan rutinnya sendiri. Para guru perjinujung misalnya paling tidak setahun sekali harus mengadakan Erpangir Ku Lau . Kelompok yang datang ke Lau Debuk-debuk Universitas Sumatera Utara 44 selain penduduk Desa Doulu tetapi juga datang dari desa lain. Upacara Ercibal di Lau Debuk-debuk dimulai sejak tahun 1952.

3.1.5 Deleng Sibayak