70 Keluarga Bp. Desi melakukan pemberian sesajian Erpangir Ku Lau setiap
sebulan sekali di Lau Debuk-debuk untuk memohon mendapat rejeki kepada nini dan juga melaksanakan upacara ercibal Releng Tendi di Deleng Sibayak setahun
sekali yaitu pada bulan Tipaka Binurung XII menurut kelender suku Karo. Pemimpin upacara dalam melaksanakan pemberian sesajian yaitu di pimpin oleh
istrinya yang juga berperan sebagai Guru Sibaso. Menurut penuturan Nd. Desi, upacara ini wajib dilaksanakan setiap bulan dan tahunnya sebagai balasan kepada
nini agar nini dapat mengabulkan permintaan dari keluarga Nd. Desi.
4.3.2 Kepentingan Kesehatan
Pemberian sesajian berdasarkan kepentingan kesehatan yaitu bertujuan agar diberikan kesehatan, menyembuhkan penyakit dan membersihkan diri dari
segala penyakit. Cibal-cibalen yang dipersiapkan adalah buah pisang, jeruk manis, ayam yang telah direbus, mangkuk putih berisi air putih, daun sirih beserta
kelengkapannya, rokok Gudang Garam Merah dan korek api. Biasanya para pelaku ercibal melakukan ercibal di Lau Debuk-debuk, Deleng Singkut, Deleng
Pertektekken , Mata Air Nini Penawar dan Deleng Pertektekken. Alasan para pelaku ercibal yang melakukan ercibal di Lau Debuk-debuk karena Lau Debuk-
debuk terdapat mata air panas belerang yang berasal dari Deleng Sibayak. Mata air panas belerang ini dianggap dapat dijadikan sebagai obat untuk
menyembuhkan penyakit dan membersihkan diri dari penyakit. Pada saat melaksanakan upacara biasanya air belerang dimandikan atau diminum. Upacara
untuk membersihkan tubuh dari segala penyakit dinamakan upacara Erpangir Ku
Universitas Sumatera Utara
71 Lau. Upacara erpangir ku lau ini diadakan pada setiap hari ke-13 pada setiap
bulannya atau pada hari cukera dudu cukera lau. Dalam melaksanakan pemberian sesajian ercibal ada berupa keluarga
inti dan keluarga luas. Setiap melakukan upacara ada yang dipimpin oleh Guru Sibaso dan ada juga yang hanya dipimpin oleh kepala keluarga yaitu suami bagi
keluarga inti atau bagi keluarga luas dipimpin oleh orang yang paling dituakan atau orang yang ahli dalam memimpin upacara.
Bagi para pelaku ercibal, mereka mengangap Lau Debuk-debuk sebagai tempat yang sangat cocok untuk membersihkan diri dari segala penyakit dan juga
dapat meminta memohon kepada nini agar diberikan kesehatan. Hal senada juga dialami oleh Bpk. Tenang yang mengatakan bahwa :
“ Kalau setiap bapak ercibal di Lau Debuk-debuk, bapak selalu memohon dan berdoa kepada nini agar
nini dapat memberikan saya selalu kesehatan. Ada juga saudara saya melakukan ercibal disini. Saudara
saya itu mempunyai penyakit gula, tetapi setelah melakukan ercibal dan memohon sama nini, nini
menyembuhkan penyakit saudara saya itu”.
Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa jika pelaku ercibal memohon dan berdoa kepada nini di Lau Debuk-debuk maka nini dapat menyembuhkan segala
penyakit yang dialami oleh si pelaku ercibal. Dasar dari erpangir tersebut yaitu harus ada lau air, sungai, pangir air
keramas ritual, guru pemimpin ritual dan si man pangiren orang yang diupacarakan. Erpangir juga dilakukan untuk menyembuhkan suatu penyakit
yang diyakini sebagai perbuatan orang lain terhadap seseorang dan mata air belerang yang ada di Lau Debuk-debuk juga diyakini dapat memnyembuhkan
penyakit seperti penyakit gatal-gatal.
Universitas Sumatera Utara
72
4.3.3 Kepentingan Psikologi