44 selain penduduk Desa Doulu tetapi juga datang dari desa lain. Upacara Ercibal di
Lau Debuk-debuk dimulai sejak tahun 1952.
3.1.5 Deleng Sibayak
Deleng Sibayak merupakan sebuah gunung yang memiliki ketinggian 2170 meter dar pemukaan laut. Jarak yang ditempuh untuk menuju Deleng
Sibayak 4 Km dan berada di sebelah utara Desa Doulu. Kondisi jalan dari Desa Doulu ke Deleng Sibayak sudah diaspal dengan lebar badan jalan 9 meter dan
tidak terdapat lubang pada badan jalan. Untuk menuju Deleng Sibayak dapat menaiki mobil pribadi dan sepeda
motor. Jalan menuju ke Deleng Sibayak menanjak. Waktu tempuh untuk menuju ke Deleng Sibayak sekitar 30 menit. Suhu udara di Deleng Sibayak diperkirakan
21° Celcius. Untuk menuju Deleng Sibayak harus melewati Desa Semangat Gunung dan PT. Pertamina Geothermal Sibayak. Setelah melewati Desa
Semangat Gunung, disepanjang jalan hanya ditemui hutan alam. Jenis tumbuhan flora yang tumbuh berupa pohon jati, pohon pinus Pinus Merkusii dan
berbagai jenis tumbuh-tumbuhan lainnya. Pada bagian puncak Deleng Sibayak juga dijumpai adanya satu tower jaringan transmisi.
Orang-orang yang melakukan ercibal di Deleng Sibayak hanya satu kali dalam setahun melakukan ercibal biasanya ercibal dilakukan pada bulan Tipaka
Binurung XII. Hari atau bulan dilaksanakannya ercibal tergantung dari guru yang ikut melaksanakan ercibal . Biasanya upacara yang dilaksanakan ialah untuk
menjemput tendi roh yang berada di Deleng Sibayak. Tendi tersebut dijadikan sebagai jinujung guru sibaso tersebut. Sebelum melaksanakan upacara menjemput
tendi maka terlebih dahulu melaksanakan upacara ercibal.
Universitas Sumatera Utara
45
3.1.6 Buah Huta-huta atau Nini Galuh Kuta
Buah Huta-huta yang ada di Desa Doulu adalah pohon pisang yang dijadikan sebagai tempat sembah-sembahan tempat ercibal kampung yang
letaknya di tengah kampung berdekatan dengan kantor kepala desa. Buah Huta- huta merupakan roh nenek moyang pelindung kampung. Upacara pemujaan
dilakukan sekali dalam setahun yaitu pada bulan April. Upacara ini dilaksanakan agar tidak terjadi malapetaka terhadap kampung. Apabila hal ini tidak
dilaksanakan maka yang ditakutkan ialah akan datangnya malapetaka terhadap kampung.
Buah Huta-huta adalah sebuah pohon pisang yang ditanam dan dijadikan menjadi tempat sembah-sembahan kampung. Memuja “silan” roh yang terdapat
di Buah Huta-huta dilakukan dengan membuat “anjab telu suki” sejenis tempat persembahan berbentuk segitiga dengan menggunakan tiang bambu dan dihias
keliling dengan “lambe” daun muda enau. Dalam melaksanakan pemujaan ini biasanya dipimpin oleh guru sibaso.
Buah Huta-huta terletak di tengah Desa Doulu. Jarak yang ditempuh dari simpang kantor kepala desa sekitar 100 meter. Waktu tempuh diperkirakan sekitar
10 menit dengan berjalan kaki. Disekitar Buah Huta-huta terdapat areal pertanian penduduk dan dan lebih didominasi pemukiman penduduk.
3.1.7 Rumah Pelaku Ercibal