29 dijadikan obat yaitu pohon kayu Lengit. Dari jenis tanaman ini dapat dijadikan
sebagai obat penyakit gula. Jenis flora yang tumbuh di halaman rumah penduduk berupa pohon nangka, pohon jambu air, serta berbagai jenis bunga. Sedangkan
jenis flora yang ditanam di lahan perladangan oleh penduduk ialah tomat, cabe merah, cabe hijau, kol, wartel, sawi hijau, daun sup, daun prei, sayur mayur,
kacang tanah, strawbery, jagung, kopi dan jambu sari, sedangkan di lahan persawahan yaitu padi.
Jenis-jenis fauna yang terdapat di hutan kerangen ialah Babi Hutan Sus Vitatus, Kijang Muntiacus Muntjak, Elang Spilornia Cheela, Kera Macaca
Fascicularis, Kancil Tragulus Javanicus, Imbau sejenis monyet besar yang memiliki suara besar, Ular, Tupai dan Harimau Panthera Tigris. Jenis fauna
yang dipelihara oleh penduduk ialah ayam, anjing dan domba. Sedangkan jenis fauna yang hidup di persawahan dan perladangan ialah tikus, keong emas dapat
merusak padi, siput hitam biasanya terdapat pada tumbuhan sayuran, musang, ular sawah dan ulat-ulat kecil.
2.5 Tata Ruang Desa
Desa Doulu secara keseluruhan memiliki luas wilayah sekitar 300 Ha yang terdiri dari Doulu Kuta Doulu Dalam dan Doulu Pasar. Doulu Kuta Doulu
Dalam berada di sebelah utara sebelah kiri jika masuk dari simpang Doulu yang berdekatan dengan pos penjagaan polisi. Sedangkan Doulu Pasar berada disebelah
timur yang bersebelahan dengan Kabupaten Deli Serdang Doulu Pasar berada
satu wilayah dengan PT.AQUA Sibayakindo Tirtanadi.
Universitas Sumatera Utara
30
Ketika memasuki Desa Doulu Kuta Doulu Dalam, disebelah selatan bagian sebelah kiri desa ketika memasuki simpang Desa Doulu terdapat Deleng
Singkut yang dimiliki oleh pemerintah. Namun ada juga beberapa penduduk yang membuka lahan pertanian di kaki Deleng Singkut tersebut Di daerah ini juga
terdapat beberapa rumah penduduk, Gereja GBKP, gereja Katolik dan Mesjid. Jenis tanaman yang ditanam ialah tanaman kopi, jeruk manis, jagung, dan
strawbery. Sedangkan disebelah utara sebelah kanan sudah terdapat lahan pertanian perjuman dan pemukiman penduduk. Lahan perjumaan di Desa Doulu
Kuta terdapat empat perjumaan yaitu : 1 Sabah Kenjahe berada di sebelah Timur desa, 2 Sabah Lepar berada di sebelah Utara, 3 Sabah Kenjulu berada di
sebelah Barat dan 4 Sabah Lau Timekap berada di sebelah Selatan. Sedangkan di Doulu Pasar hanya terdapat satu perjumaan yaitu Sabah Belangen Cina. Pada
umumnya masing-masing perjumaan tersebut ditanami gabungan jenis tanaman pertanian. Misalnya pada Sabah Kenjahe ditanami tanaman pertanian berupa
wortel, kacang tanah, strawberry, tomat dan cabe. Sedangkan pada Sabah Lepar jenis tanaman pertaniannya ialah padi, cabe, tomat dan sayur-sayuran.
Sedangkan pemukiman penduduk berada di sebelah Utara. Pada saat jaman penjajahan belanda kira-kira pada tahun 1930-an Desa Doulu Doulu Kuta
memiliki delapan rumah Siwaluh Jabu. Pada umumnya yang memiliki rumah Siwaluh Jabu adalah bermarga Karo-karo Purba rumah Gerga dan Karo-karo
Purba rumah Mbelin. Namun pada tahun 1940-an rumah Siwaluh Jabu tidak terdapat lagi di Desa Doulu karena rumah Siwaluh Jabu dan semua rumah
penduduk tersebut dibakar oleh orang belanda. Rumah Siwaluh Jabu dibakar karena menghalangi jalan yang dilewati oleh belanda. Pada saat ini rumah
Universitas Sumatera Utara
31 pemukiman penduduk sudah ada yang berupa permanent, semi permanent, rumah
kayu dan rumah panggung. Dahulu Desa Doulu hanya memiliki satu kesain lingkungan yaitu kesain Mbelang . Sehingga setiap ada acara pesta di Desa
Doulu hanya dilaksanakan di losd kesain mbelang. Pada saat ini Doulu Dalam dan Doulu Pasar terdiri dari empat lingkungan
yang masing-masing dipimpin oleh kepala lingkungan yang dibiayai oleh pemerintah. Doulu Dalam terdiri dari tiga lingkungan yaitu lingkungan pertama
berada disebelah hulu atau di Kenjulu pasar, lingkungan dua berada di hilir atau Kenjahen pasar , lingkungan tiga berada di jalan masuk Desa Doulu atau
Kampung Baru, sedangkan lingkungan empat berada di Doulu Pasar. Batas antara lingkungan satu dengan lingkungan dua dibatasi oleh jalan masuk dengan lebar
jalan 4 meter. Pemukiman penduduk tergolong padat dan mengelompok. Posisi rumah
penduduk ada yang menghadap ke utara dan menghadap ke barat. Sebahagian besar rumah-rumah warga cukup berdekatan antara satu rumah dengan rumah
lainnya. Antara satu rumah dengan rumah lainnya tidak tertata teratur, namun ada juga bebrapa rumah penduduk yang berbaris. Sementara itu diantara rumah
penduduk dengan rumah penduduk lainnya dipisahkan dengan gang-gang kecil dengan lebar jalan 3 meter. Gang-gang kecil tersebut digunakan sebagai jalan
pintas menuju perladangan warga, tapin dan warung. Pada umumnya gang-gang kecil tersebut hanya dapat dilewati warga desa dan kendaraan roda dua,
sedangkan gerobak hewan kerbau atau lembu tidak terdapat di desa Doulu. Ini dikarenakan di desa tersebut tidak terdapat warga yang memlihara hewan ternak.
Universitas Sumatera Utara
32 Jumlah rumah warga Desa Doulu mencapai 596 unit. Mayoritas jenis rumah
penduduk adalah rumah permanen. Jumlah rumah penduduk yang permanent yaitu 117 unit , semi permanen 100 unit , rumah kayu 204 unit dan
rumah panggung 175 unit . Rumah permanent dan semi permanen rata-rata sudah dilengkapi dengan peralatan rumah tangga eletronik.
Sebahagian penduduk juga sudah mempunyai kamar mandi sendiri, sedangkan air yang digunkan yaitu dengan menampung air hujan. Ada juga
sebahagian penduduk lainnya. yang mengambil air ke sungai atau ke tapin untuk keperluan sehari-hari. Namum ada juga beberapa penduduk yang sudah
menggunakan PAM. Mulai pada bulan Oktober, air PAM akan masuk ke desa dan dibiayai oleh PT. Tirta Sibayakindo PT. AQUA. Biaya pemasangan air
bersih dibiayai oleh USAID-ESP, DANONE dan Dana Swadaya Pemerintahan Desa dan Swadaya Masyarakat.
Sebahagian rumah warga ada yang sudah mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri yang dibuat di halaman depan atau di halaman belakang rumah
warga. Bahkan ada juga beberapa warga yang mempbuang sampah ke sungai yang berdekatan dengan rumah mereka. Sungai tersebut mengalir dari Desa
Semangat Gunung dan melewati Desa Doulu dan Desa Singkeben Deli Serdang dan mengalir ke Medan.
2.6 Tata Ruang Hutan, Pertanian dan Air