viii
3.3 Hari-hari Ercibal
3.3.1 Hari Baik Ercibal Pada Upacara Erpangir Ku Lau 3.3.2 Hari Baik Ercibal Pada Upacara ndilo Wari Udan
3.3.3 Hari Baik Ercibal Pada Upacara Releng Tendi 3.4
Pelaku Ercibal
BAB IV KONSEP ERCIBAL DAN KONSEP KERAMAT
MENURUT PENDUDUK
DESA DOULU
4.1 Konsep Ercibal
4.2 Konsep Keramat
4.2.1 Perbedaan Tempat Keramat dan Tidak Keramat
4.2.2 Alasan Pelaku Ercibal Melakukan Ercibal Di
Tempat Keramat
4.3 Tujuan Ercibal
4.3.1 Kepentingan Ekonomi
4.3.2 Kepentingan Kesehatan
4.3.3 Kepentingan Psikologi
4.3.4 Kepentingan Kelestarian Lingkungan Sekitar
Tempat Keramat
4.3.5 Kepentingan Perdamaian Konflik
4.4 Jenis Cibal-cibalen
4.4.1 Jenis Cibal-cibalen Berupa Makanan
4.4.2 Jenis Cibal-cibalen Berupa Minuman
4.4.3 Jenis Cibal-cibalen Berupa Peralatan
4.4.4 Jenis Cibal-cibalen Berupa Belo
4.5 Upacara Ritual
4.5.1 Upacara Erpangir Ku Lau
4.5.2 Upacara Buah Huta-huta atau Nini Galuh Kuta
4.5.3 Upacara Releng Tendi
Universitas Sumatera Utara
v
ABSTRAK
Ginting, Theodora Febriany Br. 2010. ‘ Ercibal ’ Pada Masyarakat Karo Suatu Kajian Antropologi Mengenai Konsep Ercibal Bagi Masyarakat Karo di Desa Doulu
Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo : Halaman + 2 Lampiran + 1 Tabel + Gambar.
Tulisan ini menjelaskan bagaimana konsep masyarakat Desa Doulu tentang ercibal pemberian sesajian pada tempat-tempat yang dianggap keramat di Desa
Doulu serta menjelaskan cibal-cibalen sesajian yang dipakai dalam melaksanakan upacara .
Penelitian ini menggunakan pendekatan kognitif. Dengan memfokuskan pada aspek pengetahuan dan pendekatan ini dapat menjelaskan dan
mendeskripsikan pengetahuan masyarakat menganai ercibal pada tempat-tempat yang dianggap keramat, cibal-cibalen dan pelaksanaannya. Penelitian ini juga
menjelaskan antara ercibal pemberian sesajian terhadap kelestarian lingkungan sekitar tempat keramat yang ada di Desa Doulu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Untuk memperoleh informasi tentang konsep dan manfaat
ercibal, pelaksanaan upacara ercibal, cibal-cibalen sesajian peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci seperti Guru Sibaso, Kepala Desa
dan beberapa pelaku ercibal terutama dari dalam desa dan luar desa. Observasi dilakukan untuk mengamati tempat-tempat pemberian sesajian dan bagaimana
masyarakat menjaga kelestarian lingkungan disekitar tempat keramat tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan, upacara ercibal merupakan suatu upacara religi yang sampai saat sekarang ini masih dilaksanakan dan diyakini oleh
masyarakat etnik Karo yang berada di Desa Doulu dan diluar Desa Doulu. Tujuan dari pelaksanaan ercibal bermacam-macam yaitu untuk kepentingan ekonomi,
kesehatan, kepentingan psikologi, perdamaian konflik dan kepentingan kelestarian sekitar tempat keramat. Dari ercibal pada tempat keramat yang ada di
Desa Doulu, memainkan peranan penting terhadap kelestarian lingkungan yang ada di Desa Doulu dan menjaga desa dari marabahaya banjir dan longsor.
Disamping itu juga terdapat adanya peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar tempat keramat
terutama deleng gunung yaitu berupa dilarang menebang pohon dengan sembarangan, mengambil sumber daya alam dengan sesuka hati dan dilarang
bertindak dengan senonoh di sekitar tempat keramat. Dari peraturan-peraturan yang ditetapkan tersebut, lokasi-lokasi tempat yang dianggap keramat di Desa
Doulu hingga saat ini masih terjaga dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tulisan ini mengkaji mengenai kegiatan ercibal yang masih dilakukan orang- orang Karo hingga saat ini. Ercibal yang dikaji dalam tulisan ini adalah salah satu
kegiatan orang Karo yang melakukan ercibal pemberian sesajian di tempat- tempat yang dianggap keramat berupa pohon-pohon besar, batu besar, sungai,
gua-gua alam dan gunung. Ercibal ini bertujuan untuk mendapatkan rejeki, mengubah nasib, diberi jodoh, menyembuhkan penyakit, menjauhkan tanaman
dari hama dan menghindari malapetaka atau bahaya terhadap penduduk. Bagi para pelaku ercibal lokasi-lokasi tersebut dipercayai memiliki kekuatan-kekuatan yang
disebut ‘mehak’ memiliki kuasa dan ‘mejin’ memiliki kekuatan gaib. Tempat- tempat tersebut dianggap keramat, sehingga kebersihan ataupun lingkungan
disekitar tempat keramat tersebut dijaga dengan baik. Salah satu wilayah di daerah Karo yang masih sering warganya atau
penduduk dari luar desa yang melakukan ercibal adalah di Desa Doulu. Ini dikarenakan Desa Doulu masih memiliki beberapa lokasi yang dianggap keramat
dan lokasi-lokasi tersebut masih diberi sesajian cibal-cibalen. Lokasi-lokasi yang dianggap keramat di desa Doulu ada enam tempat, yaitu : 1 Lau Sidebuk-
debuk, 2 Mata Lau Nini Penawar, 3 Deleng Singkut, 4 Deleng Pertektekken, 5 Buah Huta-huta atau Nini Galuh Kuta dan 6 Deleng Sibayak
1
.
1. Ada juga beberapa pelaku ercibal yang berasal dari luar Desa Doulu setelah melakukan ercibal di salah satu tempat keramat tersebut, mereka melakukan ercibal di rumah mereka.
Universitas Sumatera Utara