Kepentingan Ekonomi Tujuan Ercibal

69

4.3.1 Kepentingan Ekonomi

Kepentingan ekonomi dalam pemberian sesajian ercibal merupakan salah tujuan para pelaku melakukan ercibal. Kepentingan ekonomi tersebut adalah meminta rejeki kepada nini, hasil panen bagus, agar cita-cita tercapai, menghindari malapetaka terhadap keluarga dan kampung. Sesajian cibal-cibalen yang disesajikan berupa buah apel, buah anggur, jeruk manis, daun sirih beserta kelengkapannya, korek api dan rokok. Sesajian ini disesajikan kepada nini agar nini dapat mau mengabulkan permintaaan si pemohon. Sebagai ucapan terima kasih kepada nini jika permintaan si pemohon di kabulkan maka si pemohon melaksanakan pemberian sesajian kembali kepada nini dan ada juga berupa membangun altar untuk tempat meletakkan sesajian. Di Lau Debuk-debuk terdapat lima buah altar yang dibangun oleh para pelaku ercibal sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada nini karena permohonan mereka dikabulkan. Salah satu wujud terima kasih kepada nini karena permohonan telah dikabulkan yaitu yang dilakukan oleh keluarga Bp. Desi 57 Tahun. Menurut penuturan Bp. Desi yang sudah melakukan pemberian sesajian ercibal selama 15 tahun mengatakan bahwa setiap ia melakukan pemberian sesajian ia selalu memohon kepada nini agar nini mau memberikan rejeki kepada Bp. Desi. Maka setiap rejeki yang diperoleh oleh Bp. Desi, Bp. Desi harus menyisihkan sepertiga dari rejekinya untuk diberikan kepada nini sebagai ucapan terima kasih. Sepertiga rejekinya akan disisihkan untuk membeli sesajian cibal-cibalen kepada nini. Tetapi jika rejeki yang ia terima tidak disisihkan sepertiganya maka nini tidak akan lagi memberikan rejeki kepadanya. Untuk mendapatkan banyak rejeki Bpk. Desi juga mengatakan harus bekerja keras atau “mengeluarkan banyak keringat”. Universitas Sumatera Utara 70 Keluarga Bp. Desi melakukan pemberian sesajian Erpangir Ku Lau setiap sebulan sekali di Lau Debuk-debuk untuk memohon mendapat rejeki kepada nini dan juga melaksanakan upacara ercibal Releng Tendi di Deleng Sibayak setahun sekali yaitu pada bulan Tipaka Binurung XII menurut kelender suku Karo. Pemimpin upacara dalam melaksanakan pemberian sesajian yaitu di pimpin oleh istrinya yang juga berperan sebagai Guru Sibaso. Menurut penuturan Nd. Desi, upacara ini wajib dilaksanakan setiap bulan dan tahunnya sebagai balasan kepada nini agar nini dapat mengabulkan permintaan dari keluarga Nd. Desi.

4.3.2 Kepentingan Kesehatan