66 Dari seluruh konsep keramat yang di atas, maka peneliti melihat bahwa
tempat keramat dikategorikan sebagai kekuatan gaib yang bersifat baik dan tidak baik yang mendiami pohon-pohon besar, batu besar, mata air, sungai maupun
gunung. Kekuatan gaib tersebut bisa mengabulkan permintaan si pemohon dan bisa juga dapat memberikan celaka bagi yang tidak menghormatinya. Untuk
menghormatinya maka dilakukan upacara ercibal agar kekuatan gaib tersebut tidak mencelakakan orang lain.
4.2.1 Perbedaan Tempat Keramat dan Tidak Keramat
Bagi penduduk Desa Doulu dalam hal membedakan keramat dengan tidak keramat ialah dibedakan atas adanya penduduk yang menganggap pohon-pohon
kayu besar atau batu besar atau lokasi tanah tertentu taneh mate dan lain-lainnya yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Jika tempat tersebut dirasakan adanya
kekuatan gaib yang berada pada pohon-pohon besar, batu besar dan lainnya maka tempat tersebut dijadikan sebagai tempat keramat. Sedangkan tempat yang tidak
keramat yaitu suatu tempat yang dianggap jarang adanya kekuatan gaib dan tidak ada perasaan aneh jika melewati tempat tersebut.
Menurut penuturan salah satu informan yaitu Nd. Gari 53 Tahun mengatakan bahwa :
“Keramat itu banyak kekuatan gaibnya sedangkan tempat yang gak keramat gak banyak begu kekuatan
gaibya. Tempat keramatnya seperti Lau Debuk- debuk, Deleng Pertektekken sama Deleng Sibayak.
biasanya yang tahu ada begunya itu guru, jika guru mengatakan gitu kami juga menganggapnya keramat.
Biasanya tempat keramat itu sepi, kalau di tempat yang ramai begunya jarang ada”
Universitas Sumatera Utara
67 Dari penuturan informan ini dapat disimpulkan bahwa yang membedakan
tempat keramat dan tempat yang tidak keramat ialah jika tempat tersebut dirasakan adanya kekuatan gaib.
4.2.2 Alasan Pelaku Ercibal Melakukan Ercibal Di Tempat Keramat
Bagi para pelaku ercibal, alasan mereka melakukan ercibal di tempat- tempat yang dianggap keramat yaitu : meminta rejeki, meminta kesehatan,
menyembuhkan penyakit, agar cita-cita tercapai, tidak mendapatkan mimpi buruk, mendapatkan jodoh, menghindari malapetaka terhadap keluarga dan kampung,
tidak terjadi lagi bencana alam, membersihkan diri, bernasib baik, menjemput tendi roh, diberikan anak, hasil panen bagus dan menjemput nini. Pada
umumnya alasan para pelaku ercibal melakukan ercibal karena para pelaku takut kepada suatu kekuatan gaib yang berada di pohon-pohon besar, batu-batu besar ,
sungai dan lain-lain. Alasan lainnya melakukan ercibal di tempat yang dianggap keramat yaitu adanya suatu keramat yang mempengaruhi terhadap perasaan atau
kejiwaan seseorang yang ingin melewati suatu tempat yang dianggap keramat. Menurut pelaku ercibal di lapangan penelitian mengatakan bahwa jika mereka
melakukan ecibal di tempat keramat tersebut, mereka akan merasakan tenang dan segala permohonan mereka akan dikabulkan oleh kekuatan gaib yang ada di
tempat keramat tersebut. Jika dilihat dari enam tempat keramat yang berada di Desa Doulu, maka
alasan-alasan para pelaku ercibal tersebut jika dilihat untuk kepentingan pribadi berupa meminta rejeki, mendapatkan jodoh, diberikan anak, menjemput tendi atau
nini dan meminta kesehatan biasanya dilakukan di Lau Debuk-debuk, Mata Lau
Universitas Sumatera Utara
68 Nini Penawar, Deleng Singkut, Deleng Pertektekken, Buah Huta-huta atau Nini
Galuh Kuta dan Deleng Sibayak. Untuk kepentingan keluarga biasanya berupa menghindari malapetaka terhadap keluarga dan upacara yang dilaksanakan di
lokasi Lau Debuk-debuk, Mata Air Nini Penawar dan Deleng Singkut. Sedangkan untuk kepentingan kelompok ialah menghasilkan hasil panen yang lebih bagus
dan banyak. Upacara untuk kepentingan kelompok ini biasanya dilakukan di Buah Huta-huta atau Nini Galuh Kuta. Dan untuk kepentingan desa yaitu untuk
menghindari malapetaka terhadap desa, upacara yang dilaksanakan dilakukan di Buah Huta-huta atau Nini Galuh Kuta.
4.3 Tujuan Ercibal