masyarakat. Selain itu, persepsi masyarakat mengenai Program Ekonomi Bergulir dan kepemimpinan di dalam masyarakat pun diduga memiliki hubungan terhadap
tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai tahapan partisipasi, yaitu mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil, hingga evaluasi Program
Ekonomi Bergulir. Tinggi-rendahnya tingkat partisipasi masyarakat baik dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil, hingga evaluasi program diduga mampu mempengaruhi efektivitas dari Program Ekonomi Bergulir, yaitu bila
program ini memberikan manfaat dan peningkatan pendapatan bagi individu keluarga maupun kelompok dan sekaligus membangun modal sosial. Peningkatan
modal sosial dapat diukur dengan menggunakan tiga indikator, yaitu tingkat kepercayaan, tingkat kerjasama, dan pengembangan jejaring sosial. Keterkaitan
antar variabel dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran berikut.
Manajemen Program : 1.
Kesempatan berpartisipasi
2. Tingkat
Keterdedahan Informasi
3. Persepsi
4. Kepemimpinan
Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program Ekonomi
Bergulir :
1. Tahap Pengambilan
Keputusan 2.
Tahap Pelaksanaan 3.
Tahap Menikmati Hasil 4.
Tahap Evaluasi Efektvitas Program
Ekonomi Bergulir : 1.
Peningkatan Pendapatan
2. Pengembangan
Modal Sosial Karakteristik
Individu : 1.
Usia 2.
Tingkat Pendidikan
3. Tingkat
Pendapatan 4.
Motivasi
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pemikiran Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan pada Implementasi
Program Ekonomi Bergulir
Keterangan : : berhubungan
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran dapat disusun hipotesis sebagai berikut : 1. Semakin produktif usia responden, maka semakin tinggi tingkat
partisipasinya dalam program Ekonomi Bergulir PNPM-MP. 2. Semakin tinggi pendidikan yang pernah ditamatkan oleh responden, maka
tingkat pendidikan responden semakun tinggi dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan.
3. Semakin tinggi tingkat pendapatan responden, maka tingkat partisipasi responden semakin tinggi dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM
Mandiri Perkotaan. 4. Semakin tinggi motivasi responden untuk meningkatkan kesejahteraannya,
maka tingkat partisipasi responden semakin tinggi dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan.
5. Semakin tinggi kesempatan berpartisipasi responden maka semakin tinggi tingkat partisipasi responden dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM-
MP di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. 6. Semakin tinggi tingkat keterdedahan informasi responden maka semakin
tinggi tingkat partisipasi responden dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Bogor. 7. Semakin baik persepsi responden maka semakin tinggi tingkat partisipasi
responden dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
8. Semakin kuat pengaruh kepemimpinan terhadap responden, maka tingkat partisipasi responden dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di
Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor semakin tinggi.
9. Semakin tinggi tingkat partisipasi dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Bogor. maka pendapatan responden lebih meningkat.
10. Semakin tinggi tingkat partisipasi dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Bogor. maka tingkat kepercayaan diantara responden dan pihak PNPM, UPK, serta BKM semakin meningkat.
11. Semakin tinggi tingkat partisipasi responden dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang,
Kabupaten Bogor. maka tingkat jaringan diantara responden dan pihak PNPM, UPK, serta BKM semakin meningkat.
12. Semakin tinggi tingkat partisipasi dalam Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Bogor. maka tingkat kerjasama diantara responden dan pihak PNPM, UPK, serta BKM semakin meningkat.
2.4 Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan beberapa istilah operasional yang digunakan untuk mengukur berbagai peubah. Masing-masing peubah terlebih dahulu diberi
batasan sehingga dapat ditentukan indikator pengukurannya. Istilah-istilah tersebut yaitu:
2.4.1 Tingkat Partisipasi Masyarakat
Tingkat partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan seseorang pada rapat perencanaan, pelaksanaan, penikmatan hasil dan evaluasi pada Program Ekonomi
Bergulir. Tingkat partisipasi diukur dengan mengakumulasikan skor pada masing- masing tahap program dan dibuat tiga selang kategori partisipasi, yaitu partisipasi
rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan selang skor akan ditentukan dengan menggunakan sebaran normal, sebagai berikut:
Rendah = jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang x ≤ 36
Sedang = jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang 36 x ≤ 38
Tinggi = jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang 38 x ≤ 46