3. Tinggi 100.000 x ≤ 750.000 b. Peningkatan modal sosial dapat dilihat berdasarkan tingkat kepercayaan, kuat
jaringan, dan tingkat kerjasama. i Tingkat kepercayaan adalah seberapa besar kepercayaan yang terbangun
antara masyarakat di dalam Kelompok Swadaya Masyarakat KSM. Pengukuran :
1. Tidak = skor 1
2. Ya = skor 2
Berdasarkan pengukuran tersebut, dengan menggunakan uji statistik tingkat kerjasama akan diukur menggunakan skala ordinal dengan
menggunakan sebaran kuartil, sehingga diperoleh skor : 1. Rendah : jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang
11 X ≤ 13,5 2. Sedang : jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang
13,5 X ≤ 14 3. Tinggi : jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang
X ≥ 14 ii Kuat jaringan adalah seberapa banyak simpul-simpul jaringan yang ada
serta keterlibatan responden dalam simpul-simpul tersebut. Pengukuran :
1. Tidak = skor 1
2. Ya = skor 2
Berdasarkan pengukuran tersebut, secara statistik tingkat kerjasama akan diukur menggunakan skala ordinal dengan menggunakan sebaran kuartil,
sehingga diperoleh skor : 1. Rendah : jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang
15 X ≤ 20 2. Sedang : jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang
20 X ≤ 25 3. Tinggi : jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang
25 X ≤ 30
iiiTingkat kerjasama adalah seberapa sering responden melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam Program Ekonomi Bergulir PEB
baik terhadap sesama penerima program, pihak BKM, maupun pihak PNPM dalam menjalankan kegiatan Ekonomi Bergulir.
Pengukuran : 1. Tidak
= skor 1 2. Ya
= skor 2 Berdasarkan pengukuran tersebut, secara statistik tingkat kerjasama akan
diukur menggunakan skala ordinal dengan menggunakan sebaran kuartil, sehingga diperoleh skor :
1. Rendah : jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang 8 X ≤ 11
2. Sedang : jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang 11 X ≤ 14
3. Tinggi : jika jumlah skor menjawab responden berada pada selang 14 X ≤ 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Lokasi tersebut dipilih secara
sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan salah satu lokasi yang menjadi sasaran dari program-program PNPM Mandiri dan
pelaksanaan program PNPM Perkotaan di Desa Cimanggu I pada tahun 2010 dinilai berhasil. Waktu pelaksanaan penelitian lapang penggalian data primer dan
data sekunder selama satu bulan dimulai bulan Maret sampai dengan bulan April 2011.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang
menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dalam pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan
metode penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
Singarimbun, 2006. Penelitian ini didukung pula oleh pendekatan kualitatif yang merupakan
prosedur penelitian yang mementingkan diperolehnya informasi atau data dari subyek penelitian secara alamiah, berdasarkan pengalaman sosial mereka masing-
masing, dan data yang didapatkan merupakan data deskriptif yang berupa kata- kata dari subyek penelitian. Dalam pendekatan kualitatif, penelitian ini
menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan data pendukung, dan diperoleh dari berbagai cara yang berupa laporan, data pendukung, dan diperoleh
dari berbagai catatan yang berupa laporan, arsip dan dokumen pada kantor Pemerintahan Desa, pihak Badan Keswadayaan Masyarakat BKM dan pihak
PNPM Mandiri Perkotaan di lokasi penelitian.
3.3 Pemilihan Responden Penelitian
Penelitian ini memiliki dua subjek penelitian yang terdiri dari informan dan responden. Informan adalah pihak-pihak yang berpotensi untuk memberikan
informasi mengenai diri sendiri, keluarga, pihak lain, dan lingkungannya. Untuk memudahkan dalam menentukan responden, dibuat sebuah kerangka sampel atau
sampling frame dan pemilihan responden dilakukan dengan teknik pengambilan Sampel Acak Sederhana. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 45 orang
dengan populasi KK miskin yang menerima Program Ekonomi Bergulir sebanyak 132 orang, sedangkan jumlah informan sebanyak lima orang, yaitu pihak PNPM,
BKM, UPK, aparat desa, dan perwakilan dari masyarakat guna mendapat gambaran lebih mendalam. Komposisi responden disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Responden PEB PNPM-MP Menurut Lokasi Tempat Tinggal, Tahun 2010
No Lokasi Tempat Tinggal
Populasi Responden
1 RW 01
25 5
2 RW 02
28 5
3 RW 03
12 5
4 RW 04
14 5
5 RW 05
12 5
6 RW 06
10 5
7 RW 07
10 5
8 RW 08
11 5
9 RW 09
10 5
Total 132
45 Sumber : UPK Desa Cimanggu I, 2010
3.4 Teknik Analisis Data
Unit analisis penelitian ini adalah individu. Teknis analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dengan didukung data kualitatif. Data
kuantitatif dianalisis dengan menggunakan Software SPSS 16.0 dan Microsoft Excel 2007. Pengolahan data menggunakan Tabulasi Silang dan Uji Korelasi Rank
Spearman untuk menguji korelasi hubungan antara data-data ordinal, yaitu usia, dengan tingkat partisipasi, manajemen program dengan tingkat partisipasi
masyarakat, serta tingkat partisipasi masyarakat dengan efektivitas program.
3.4.1 Uji Korelasi Rank Spearman
Uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yang berskala ordinal dan tidak menentukan prasyarat data terdistribusi normal.
Koralasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal non parametrik.
Rumus Korelasi Rank Spearman sebagai berikut:
Keterangan: rs
= Nilai Koefisien Rank Spearman di
= Disparitas x1-x2 n
= Banyaknya Pengamatan Kaidah pengambilan keputusan tentang hubungan antar variabel dalam uji
korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut: 1. Signifikansi probabilitas α digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara variabel yang diteliti. Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar α 0,1 maka artinya hasil penelitian mempunyai
kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan sebesar 90 dan tingkat kesalahan sebesar 10.
Dasar pengambilan keputusan, dirumuskan sebagai berikut: a. Jika angka signifikansi hasil penelitian 0,1 maka Ho ditolak. Jadi,
hubungan kedua variabel signifikan; dan b. Jika angka signifikansi hasil penelitian 0,1 maka Ho diterima. Jadi,
hubungan kedua variabel tidak signifikan. 2. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan strength hubungan linear dan arah
hubungan antara variabel. Angka korelasi untuk Spearman berkisar pada 0, yang berarti tidak ada korelasi sama sekali, tetapi kalau angka 1 terdapat
korelasi yang sempurna. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian