Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Penelitian bagi Pemerintah Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah dalam melakukan program pemberdayaan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari partisipasi dalam program PNPM Mandiri Perkotaan pada program Ekonomi Bergulir, maka persentase peran serta masyarakat perlu ditingkatkan di dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya. b. Kegunaan Penelitian bagi Masyarakat Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menambah wawasan masyarakat mengenai program PNPM, terutama program Ekonomi Bergulir. Dan bagi masyarakat sasaran khususnya, penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan bagaimana hubungan tingkat partisipasi masyarakat dengan program PNPM Mandiri, khususnya pada program Ekonomi Bergulir dan dapat memperlihatkan peran nyata mereka terhadap pelaksanaan program tersebut. c. Kegunaan Penelitian bagi Akademisi Bagi akademisi, khususnya yang mendalami bidang ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran, serta dapat dijadikan landasan bagi penelitian maupun kegiatan akademis lain yang berkaitan dengan penelitian ini. BAB II PENDEKATAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri merupakan faktor utama yang dapat menentukan keberhasilan program PNPM Mandiri tersebut. Namun, sebelum mengkaji lebih jauh mengenai partisipasi, sebaiknya diuraikan terlebih dahulu mengenai pengembangan masyarakat atau pemberdayaan masyarakat. Menurut Nasdian 2006, ’empowerment is road to participation’, yang artinya bahwa pemberdayaan merupakan jalan atau sarana menuju partisipasi. Suharto 2005 mendefinisikan pemberdayaan masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat, terutama mereka yang miskin sumber daya, kaum perempuan, dan kelompok terabaikan lainnya, didukung agar mampu meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri. Dalam proses ini, lembaga berperan sebagai fasilitator yang mendampingi proses pemberdayaan masyarakat. Pada prinsipnya masyarakatlah yang menjadi aktor dan penentu pembangunan. Usulan-usulan masyarakat merupakan dasar bagi program pembangunan lokal, regional, bahkan menjadi titik pijak bagi program nasional. Istilah partisipasi memiliki berbagai definisi. Tetapi secara umum partisipasi menurut Wahyuni dalam Pratiwi 2008 mempunyai arti keterlibatan seseorang secara aktif dalam suatu kegiatan , sedangkan Hubeis dalam Pratiwi 2008 mendefinisikan partisipasi sebagai keikutsertaan masyarakat dalam pernyataan maupun kegiatan, sedangkan menurut Kumar dalam Wicaksono 2010 partisipasi masyarakat adalah a voluntary contribution to national development, but the people are not expected to take part in shaping the programme or in the criticising its contents Economic Commision for Latin America, 1973. Uphoff, Cohen, dan Goldsmith 1979 mendefinisikan partisipasi sebagai keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana cara kerjanya, keterlibatan masyarakat dalam keterlibatan program dan pengambilan keputusan yang telah ditetapkan melalui sumbangan sumber daya atau bekerja sama dalam suatu organisasi, keterlibatan masyarakat menikmati hasil dari pembangunan, serta dalam evaluasi pada pelaksanaan program.

2.1.1.1 Jenis-Jenis Partisipasi

Tidak semua partisipasi ada atas kesadaran dan inisiatif warga masyarakat tetapi juga bisa merupakan mobilisasi dari atas untuk mencapai tujuan pembangunan. Untuk hal yang terakhir tersebut dewasa ini tepatnya sejak perubahan sistem pemerintahan yang top down menjadi bottom up menjadi tidak berlaku lagi sepanjang perencanaan pembangunan desa. Kalaupun campur tangan dari pihak birokrat ada hanyalah sebatas pada program yang merupakan gerakan masyarakat untuk melaksanakan proyek pembangunan. Uphoff, Cohen, dan Goldsmith 1979 membagi partisipasi ke dalam beberapa jenis tahapan, yaitu: 1 Tahap perencanaan, ditandai dengan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan- kegiatan yang merencanakan program pembangunan yang akan dilaksanakan di desa, serta menyusun rencana kerjanya. 2 Tahap pelaksanaan, yang merupakan tahap terpenting dalam pembangunan, sebab inti dari pembangunan adalah pelaksanaannya. Wujud nyata partisipasi pada tahap ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu partisipasi dalam bentuk sumbangan pemikiran, bentuk sumbangan materi, dan bentuk keterlibatan sebagai anggota proyek. 3 Tahap menikmati hasil, yang dapat dijadikan indikator keberhasilan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek. Selain itu, dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan, maka semakin besar manfaat proyek dirasakan, berarti proyek tersebut berhasil mengenai sasaran.

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17