Jenis-Jenis Partisipasi Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat
4 Tahap evaluasi, dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini dianggap sebagai umpan balik yang dapat memberi masukan demi perbaikan
pelaksanaan proyek selanjutnya. Uphoff, Cohen, dan Goldsmith 1979 juga mengemukakan tentang
dimensi partisipasi sebagai berikut, pertama adalah What yang meliputi di dalamnya pembuatan keputusan, implementasi, pengambilan keuntungan, dan
evaluasi. Kedua Who meliputi daerah tempat tinggal, pemerintah lokal atau pemerintahan setempat, dan pihak luar. Dan ketiga How yang didalamnya
tercakup dasar dari partisipasi, exient of participation, serta efek dari partisipasi. Pengertian What yakni mengacu pada partisipasi yang meliputi tahap-
tahap yang diikuti masyarakat dalam pembangunan, yaitu : 1.
Tahap pengambilan keputusan. 2.
Tahap pelaksanaan. 3.
Tahap pemanfaatan. 4.
Tahap evaluasi. Dalam suatu pembangunan yang baik, masyarakat haruslah dapat terlibat
dalam keempat tahapan partisipasi tersebut. Masyarakat tidak hanya sebagai pelaksana pembangunan, tapi juga harus dilibatkan dalam pengambilan
keputusan, pemanfaatan hasil, serta dalam mengevaluasi hasil pembangunan yang sudah dicapai. Misalnya dalam pembangunan jalan, masyarakat tidak hanya
sebagai pemanfaat saja tetapi mereka perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk membangun jalan dan dalam pelaksanaan pembangunan jalan
tersebut serta dalam mengevaluasinya, karena dalam pembangunan tersebut masyarakatlah yang lebih tahu tentang apa yang bermanfaat bagi kehidupan
mereka sehingga mereka perlu dilibatkan dalam semua tahapan pembangunan. “Who” adalah dalam hal siapa yang berpartisipasi dalam pembangunan,
tidak hanya aparat pemerintah saja tetapi juga melibatkan anggota masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, serta petugas asing yang memantau jalannya partisipasi.
Dalam pembangunan agar dicapai hasil yang memuaskan, maka keempat pelaku tersebut haruslah bekerja sama dan saling mendukung agar pembangunan dapat
berhasil dengan baik. Sedangkan untuk “How” mengacu pada pengertian bahwa
partisipasi dilakukan dengan melihat aspek dasar dari partisipasi, bentuk partisipasi, lingkup partisipasi, dan akibat yang ditimbulkan dari partisipasi
tersebut. Dalam berpartisipasi tidak hanya melihat akibat apa ditimbulkan dari suati partisipasi, tapi juga harus melihat bagaimana dasar partisipasi tersebut
dilakukan. Karena itu partisipasi yang baik tidak hanya melibatkan salah satu pelaku pembangunan, namun juga harus melibatkan semua pelaku pembangunan
dalam semua tahap partisipasi serta harus memperhatikan empat aspek tentang bagaiman partisipasi harus dilakukan.
Menurut Madrie 1986 dalam Ariyani 2007 partisipasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Partisipasi dalam menerima hasil-hasil pembangunan : a. Mau menerima, bersikap menyetujui hasil-hasil pembangunan yang ada.
b. Mau memelihara, menghargai hasil pembangunan yang ada. c. Mau memanfaatkan dan mengisi kesempatan pada hasil pembangunan.
d. Mau mengembangkan hasil-hasil pembangunan. 2. Partisipasi dalam memikul beban pembangunan :
a. Ikut menyumbang tenaga. b. Ikut menyumbang uang, bahan, serta fasilitas lainnya.
c. Ikut menyumbang pemikiran, gagasan, dan keterampilan. d. Ikut menyumbang waktu, tanah, dan lain sebagainya.
Pentingnya partisipasi dikemukakan oleh Conyers 1991: 154-155 dalam Firmansyah 2009 sebagai berikut: pertama, partisipasi masyarakat merupakan
suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta
proyek-proyek akan gagal; kedua, bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan
dan perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk-beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut; ketiga,
bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri.
Firmansyah 2009 menyatakan bahwa ada beberapa bentuk partisipasi yang dapat diberikan masyarakat dalam suatu program pembangunan, yaitu
partisipasi uang, partisipasi harta benda, partisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial, partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan, dan partisipasi representatif. Dengan berbagai bentuk partisipasi yang telah disebutkan diatas, maka
bentuk partisipasi dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk nyata memiliki wujud dan juga bentuk partisipasi
yang diberikan dalam bentuk tidak nyata abstrak. Bentuk partisipasi yang nyata misalnya uang, harta benda, tenaga dan keterampilan sedangkan bentuk partisipasi
yang tidak nyata adalah partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial, pengambilan keputusan dan partisipasi representatif.
Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha- usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan
Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas. Partisipasi tenaga adalah partisipasi
yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program. Sedangkan partisipasi keterampilan, yaitu
memberikan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Dengan maksud agar orang tersebut
dapat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya.