masyarakat Desa Cimanggu I ingin memajukan tingkat perekonomian di desa tersebut, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Baik masyarakat
berusia produktif yaitu antara usia 15-64 tahun maupun masyarakat yang berusia tidak berusia produktif lansia yaitu usia 65
+
sama-sama ingin turut berkontribusi dalam memajukan Desa Cimanggu I.
5.3.2 Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Partisipasi
Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah diikuti responden pada saat penelitian ini berlangsung dari tidak tamat
sekolah dasar SD sampai dengan jenjang perguruan tinggi. Secara umum pendidikan masyarakat tergolong rendah yaitu sebanyak 32 orang, responden yang
berpendidikan sedang sebanyak 12 orang, dan tergolong tinggi sebanyak satu orang.
Gambar 5.3 Tingkat Pendidikan Responden
Hasil Uji Tabulasi Silang pada Tabel 5.9 menunjukkan bahwa masih terdapat responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi memiliki tingkat
partisipasi yang rendah. Hal ini dikarenakan responden tersebut tidak terlibat pada saat perencanaan program dan evaluasi program. Selain itu, pada tahap menikmati
hasil, responden tersebut tidak menerima manfaat dari program PEB PNPM-MP. Jadi, responden tersebut hanya terlibat pada saat pelaksanaan program saja.
Jumlah responden dengan kategori tersebut sebanyak satu orang.
Hasil Tabulasi Silang antara tingkat pendidikan dan tingkat partisipasi disajikan pada Tabel 5.9
Tabel 5.9 Persentase Responden menurut Tingkat Pendidikan dan Tingkat Partisipasi pada Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa
Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010
Tingkat Pendidikan Tingkat Partisipasi
Rendah Sedang
Tinggi Total
Rendah 40,60
40,60 18,80
100,00 Sedang
0,00 25,00
75,00 100,00
Tinggi 100,00
0,00 0,00
100,00 rs = 0,442 α= 0,001
H : Tidak ada perbedaan antara responden dengan tingkat pendidikan rendah,
sedang maupun tinggi dengan tingkat partisipasi responden dalam Progsebanyram Ekonomi Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan.
H
1
: Semakin tinggi pendidikan yang pernah ditamatkan oleh responden, maka tingkat pendidikan responden semakun tinggi dalam Program Ekonomi
Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan. Analisis Uji Korelasi Rank Sperman digunakan untuk melihat apakah
semakin tinggi pendidikan, responden cenderung lebih berpartisipasi dalam program PEB. Hasil uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai Sig. 1-tailed
0,001 α 0,1 sehingga H
1
diterima dan H ditolak. Jadi, semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang cenderung membuat seseorang lebih berpartisipasi di dalam program PEB PNPM-MP. Tingkat pendidikan yang semakin baik akan mampu
membantu masyarakat selaku penerima program untuk menjalankan program dengan baik. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan tingkat pendidikan yang
diterima oleh masyarakat Desa Cimanggu I agar tingkat partisipasi masyarakat di dalam program PEB PNPM-MP meningkat sehingga tujuan program PEB PNPM-
MP dapat tercapai dengan sangat baik.
5.3.3 Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Partisipasi
Tingkat pendapatan responden adalah ukuran taraf hidup yang dilihat dari jumlah penghasilan seseorang yang dihitung perbulan. Sebagian besar responden
dalam penelitian ini berpenghasilan sedang yaitu sebanyak 21 orang, responden
yang berpenghasilan rendah sebanyak 12 orang, dan responden yang berpenghasilan tinggi sebanyak 12 orang.
Gambar 5.4 Pendapatan Responden
Hasil Tabulasi Silang antara tingkat pendapatan dan tingkat partisipasi disajikan pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10 Persentase Responden menurut Tingkat Pendapatan dan Tingkat Partisipasi pada Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa
Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010
Tingkat Pendapatan Tingkat Partisipasi
Rendah Sedang
Tinggi Total
Rendah 25,00
66,70 8,30
100,00 Sedang
36,40 27,30
36,40 100,00
Tinggi 27,30
18,20 54,50
100,00 rs = 0,198 α= 0,096
Berdasarkan Tabel 5.10 responden yang memiliki tingkat pendapatan yang rendah sebagian besar memiliki tingkat partisipasi yang sedang dibandingkan
dengan masyarakat dengan tingkat pendapatan yang rendah dan tinggi. Selain itu, responden dengan tingkat pendapatan sedang dan tinggi cukup banyak yang
memiliki tingkat partisipasi yang tinggi masing-masing sebesar 36,40 persen dan 54,50 persen. Masyarakat dengan tingkat pendapatan yang tinggi mampu dengan