hipotesis dua arah two tailed yaitu searah atau berlawanan arah. Dasar pengambilan keputusan, dirumuskan sebagai berikut:
a. Kekuatan hubungan, jika angka koefisien korelasi di atas 0,1 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedangkan di bawah 0,1 menunjukkan korelasi
yang lemah. Arti hubungan kuat adalah jika terjadi perubahan nilai pada suatu variabel X cenderung diikuti perubahan nilai variabel lain Y.
b. Arah hubungan, jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai
variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai
variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah.
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Desa Cimanggu I 4.1.1 Letak Geografis dan Kondisi Fisik Dasar
Desa Cimanggu I secara administratif merupakan salah satu dari 15 desa dalam wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Letak geografis Desa Cimanggu I berada di wilayah Bogor bagian barat dengan luas wilayah 170 Ha yang terdiri dari 3 Dusun, yaitu Dusun 1, Dusun 2, dan
Dusun 3. Pada awalnya, Desa Cimanggu 1 hanya terbagi menjadi 7 RW. Akan tetapi, karena cakupan wilayahnya yang terlalu luas, RW 3 dan RW 4 melakukan
pemekaran, sehingga Desa Cimanggu 1 saat ini memiliki 9 RW dan 30 RT. Dusun 1 berada pada lingkup wilayah RW 1 dan 2, sedangkan Dusun 2
berada pada lingkup wilayah RW 3,4,8, dan 9, dan untuk cakupan wilayah Dusun 3 berada dalam lingkup wilayah RW 5,6, dan 7. Dilihat dari letak wilayahnya,
Desa Cimanggu 1 berbatasan dengan Desa Cijujung di sebelah utara, Desa Cibatok I di sebelah selatan, Desa Cimanggu II di sebelah barat, dan Desa
Leuweung Kolot di sebelah timur. Desa Cimanggu 1 dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan umum
dengan jurusan Leuwiliang dan Jasinga dalam waktu tiga puluh menit dari kampus IPB Darmaga. Jarak dari Kota Bogor ke Desa Cimanggu I sekitar 18 km.
Luas wilayah Desa Cimanggu 1 secara keseluruhan adalah 170 Hektar, yang secara geografis merupakan desa yang terletak di dataran rendah-sedang
dengan kondisi tanah yang bergelombang dan terdiri atas 50 persen tanah basah dan 50 persen tanah darat dengan suhu rata-rata 32-35
C dengan curah hujan terbanyak 30 hari banyaknya curah hujan 2000-3007 mm per tahunnya.
4.1.2 Kependudukan
Penduduk Desa Cimanggu I menurut data monografi desa pada tahun 2010 adalah sebanyak 9537 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 2550 KK. Jika
dibandingkan dengan luas desa, maka kepadatan penduduk Desa Cimanggu I
sebesar 55 jiwa km
2
. Untuk lebih jelasnya, kondisi sosial secara umum Desa Cimanggu 1 dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jumlah dan Persentase Penduduk di Desa Cimanggu 1, 2010
Karakteristik Penduduk Jumlah
Persentase
Jumlah Penduduk 9537 Jiwa
100,00 Jumlah KK
2550 KK 100,00
Jumlah Penduduk perempuan 4605 jiwa
48,28 Jumlah Penduduk laki-laki
4932 jiwa 51,72
Sumber : Data Monografi Desa Cimanggu I, 2010 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa perbandingan jumlah penduduk laki-laki
dan perempuan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar daripada jumlah penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki-laki yaitu
sebesar 4932 jiwa 51,72 dan jumlah penduduk perempuan yaitu 4605 jiwa 48,28, sedangkan gambaran masyarakat berdasarkan golongan umur dapat
dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis
Kelamin di Desa Cimanggu I, 2010
No. Golongan Umur
Jenis Kelamin Jumlah
orang Persentase
Laki-Laki Perempuan
1 0 - 19 tahun
1876 1769
3645 38,21
2 20 - 39 tahun
1382 1348
2730 28,62
3 40 - 69 tahun
1467 1312
2772 29,06
4 ≥ 70 tahun
207 176
383 4,11
Jumlah 4932
4605 9537
100,00 Sumber : Data Monografi Desa Cimanggu I, 2010
Gambar 4.1 Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur di Desa Cimanggu I
4.1.3 Kondisi Ekonomi
Kondisi Desa Cimanggu 1 dilihat letak geografisnya, maka jenis kegiatan ekonomi di desa ini mayoritas sektor pertanian, selain itu diurutan kedua adalah
sektor perdagangan berupa buruh, warung kecil, pertanian, dan lain-lain. Jumlah pemilik lahan di Desa Cimanggu 1 masih cukup banyak, sehingga penduduk yang
bekerja sebagai buruh tani tidak terlalu banyak, yaitu kurang lebih 1018 orang, petani pemilik kurang lebih 715 orang, urutan ketiga adalah buruhswasta ada
2511 orang. Dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa
Cimanggu 1, 2008
No Jenis Mata Pencaharian
Jumlah Orang
Persentase
1 Petani
715 12,37
2 Buruh Tani
1018 17,61
3 Buruh industri Swasta
2511 43,45
4 Pegawai Negeri
72 1,25
5 Pengrajin
0,00 6
Pedagang 1215
21,02 7
TNIPolri 8
0,14 8
Pertukangan 10
0,17 9
Pensiunan Purnawirawan 55
0,95 10
Lain-lain 175
3,02 Jumlah
5779 100,00
Sumber : Potensi Desa, Tahun 2008
4.1.4 Pendidikan
Penduduk Desa Cimanggu 1 dilihat dari aspek pendidikan, maka rata-rata penduduknya sudah banyak yang mengenyam pendidikan yang lebih menigkat
dan baik, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi pada saat ini sudah banyak. Penduduk yang tidak pernah sekolah ada sekitar 612 orang, adalah
penduduk miskin. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Cimanggu 1, dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Cimanggu 1, 2008
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang Pertasentase
1 Belum Sekolah
1118 11,52
2 Tidak tamat sekolah
612 6,31
3 Lulus SD sederajat
705 7,26
4 Lulus SMP Mts
711 7,33
5 Lulus SMA SMK
3404 35,10
6 Lulus Akademi Diploma
2501 25,78
7 Lulus Universitas
647 6,67
Jumlah 9698
100,00 Sumber : KF Podes, Tahun 2008
4.1.5 Lembaga
Dalam melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat, dibutuhkan peran aktif dari berbagai pihak, terutama masyarakat agar program
pemberdayaan yang dilaksanakan berlangsung secara bottom up. Selain itu, dalam pelaksanaannya diperlukan suatu wadah yang dapat mengorganisir masyarakat
sehingga tujuan bersama dapat tercapai. Wadah tersebut adalah lembaga-lembaga yang dapat menampung aspirasi masyarakat dan mampu memberdayaan
masyarakat, sehingga masyarakat menjadi sejahtera. Adapun lembaga-lembaga yang terdapat di Desa Cimanggu 1 dapat dijelaskan berikut ini:
4.1.5.1 Badan Keswadayaan Masyarakat
Badan Keswadayaan Masyarakat BKM yang terdapat di Desa Cimanggu 1 adalah BKM ABDI MANDIRI dengan sekretariat di kantor Desa Cimanggu 1.
Nomor telepon yang bisa dihubungi adalah 081398537340, status BKM ini telah
dicatat oleh notaris Dani Ardianti,SH. BKM ini telah disahkan pada tanggal 1 Desember 2008 dengan pimpinan kolektif dengan periode tahun 2008-2010. Peran
BKM di dalam masyarakat adalah sebagai pengambil keputusan apabila terdapat program-program pemberdayaan masyarakat baik yang bersumber dari swasta
maupun dari pemerintah. Anggota-anggota BKM berasal dari tokoh-tokoh masyarakat dan warga Desa Cimanggu 1. Hal ini dilakukan agar lembaga ini
mampu meningkatkan partisipatif masyarakat sehingga bersifat bottom up. Periode masa jabatan anggota BKM selama 2 tahun dan di tahun 2011 ini akan
dipilih kembali anggota-anggota BKM yang baru dan diharapkan anggota-anggota BKM ini mampu mewakili aspirasi dari masyarakat sehingga akan tercipta
masyarakat yang sejahtera. Di dalam menjalankan Program Ekonomi Bergulir, BKM membawahi tiga unit pengelola yang akan menjadi penanggungjawab dari
tridaya program, yaitu Unit Pengelola Lingkungan, Unit Pengelola Sosial, dan Unit Pengelola Keuangan.
4.1.5.2 Unit Pengelola Keuangan
Unit Pengelola Keuangan UPK merupakan suatu lembaga yang ada di dalam program PEB PNPM-MP. Struktur UPK dibagi menjadi menjadi 3, yaitu
manajer, bagian pembukuan, dan bendahara. Pengurus-pengurus UPK berasal dari masyarakat Desa Cimanggu I yang dipilih oleh fasilitator kelompok pihak
PNPM untuk mengatur jalannya program PEB PNPM-MP. Tugas UPK adalah mengatur siapa saja masyarakat yang berhak menerima
dana pinjaman dari program PEB PNPM-MP, selain itu UPK juga membuat laporan keuangan mengenai dana yang masuk dan dana yang keluar dari pihak
PNPM. Pengurus-pengurus UPK sengaja dipilih dari masyarakat agar dalam pelaksanaan program PEN PNPM-MP terjadi transparansi dan masyarakat dapat
terlibat secara aktif di dalam program.
4.2 Deskripsi Program
Program Ekonomi
Bergulir PNPM-MP
merupakan program
pemberdayaan masyarakat yang termasuk di dalam tridaya pembangunan dalam
PNPM Mandiri, yaitu bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Program PEB PNPM- MP ini termasuk di dalam bidang ekonomi karena kegiatan dalam program ini
yaitu memberikan pinjaman dalam bentuk sejumlah dana dengan jangka waktu pengembalian maksimum satu tahun.
Tujuan dari pelaksanaan Program Ekonomi Bergulir ini pada masyarakat adalah diharapkan program ini mampu menjadi kegiatan yang secara langsung
memberikan manfaat dan meningkatan pendapatan bagi individu keluarga maupun kelompok dan sekaligus membangun modal sosial. Selain itu, masyarakat
diharapkan mampu menjadi masyarakat yang mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan baik bagi individu keluarga maupun kelompok.
BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN HUBUNGANNYA DENGAN
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM EKONOMI BERGULIR PNPM-MP
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor yang merupakan desa binaan PNPM
Mandiri dan menerima dana dari Program Ekonomi Bergulir PEB. Total keseluruhan responden sebanyak 45 orang. Identitas responden yang diamati
dalam penelitian ini meliputi:
5.1 Karakteristik Individu 5.1.1 Usia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden termasuk ke dalam kategori usia produktif, yaitu antara 15 sampai 64 tahun sebanyak 44
orang atau 97,78 persen. Usia responden paling muda 21 tahun dan responden yang paling tua berusia 70 tahun. Distribusi responden menurut kelompok usia
dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kelompok Usia di Desa
Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010
Usia tahun Jumlah orang
Presentase
0-14 15-64
65
+
44 1
0,00 97,78
2,22 Total
45 100,00
5.1.2 Tingkat Pendidikan Formal yang Ditamatkan Responden
Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden selama hidupnya. Distribusi responden berdasarkan pendidikan formal
dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan Formal yang Ditamatkan di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang,
Kabupaten Bogor Tahun 2010
Pendidikan Formal Jumlah orang
Persentase
Tamat SD Tamat SLTP
Tamat SLTA Sarjana
32 12
1 71,11
26,67 2,22
Total 45
100,00 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar peserta program Ekonomi
Bergulir berpendidikan rendah yaitu tamat SD sebanyak 32 orang 71,11 dan 1 orang 2,22 responden telah menamatkan pendidikannya di SLTA.
5.1.3 Tingkat Pendapatan Responden
Pendapatan rata-rata perbulan responden, yaitu pendapatan per bulan yang diperoleh responden sesuai jenis pekerjaan yang digeluti. Distribusi responden
berdasarkan tingkat perndapatan rata-rata per bulan dapat dilihat pada tabel 5.3 di bawah ini :
Tabel 5.3 Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Tingkat Pendapatan, di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010
Pendapatan Rp. Jumlah orang
Persentase
Rendah Sedang
Tinggi 12
21 12
26,67 46,66
26,67
Total 45
100,00 Tabel 5.3 menunjukkan sebagian besar pendapatan responden sedang
46,46 yaitu antara di atas satu juta rupiah hingga dua juta dua ratus empat puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilam puluh sembilan rupiah. Namun, ada
juga responden yang memiliki pendapatan tinggi 26,67 dengan pendapatan berkisar di atas dua juta dua ratus empat puluh sembilan ribu sembilan ratus
sembilam puluh sembilan rupiah hingga empat juta rupiah.
Responden yang rata-rata berpanghasilan tinggi dikarenakan jenis usaha yang mereka jalankan sudah dapat berkembang dengan baik dan rata-rata
pekerjaan yang mereka lakukan adalah sebagai pedagang di luar desa, misalnya mereka berjualan sayuran di kota besar seperti Jakarta atau ada juga yang
melakukan budidaya jamur dan menjual hasilnya ke luar desa. Seperti yang diungkapkan SS pemilik usaha budidaya jamur dan peserta program Ekonomi
Bergulir sebagai berikut: “… Saya sudah mulai melakukan usaha budidaya jamur ini sejak
tahun 2006 dan Alhamdulillah untung yang saya peroleh dari usaha ini lumayan besar sekitar empat juta rupiah setiap bulannya.
Akan tetapi diperlukan kesabaran dalam mengelola jamur ini karena jamur ini hanya dapat dipanen sekitar empat bulan sekali.
Jadi, biasanya saya memperoleh penghasilan sekitar empat bulan sekali...”
Sempat mengalami gagal panen tidak menyurutkan semangat SS untuk tetap berusaha di bidang pembudidayaan jamur. Semangat dan kerja keras SS kini
telah membuahkan hasil, pendapatannya yang semula hanya berkisar satu juta hingga satu setengah juta, sekarang bisa mencapai empat juta rupiah.
5.1.4 Motivasi
Menurut teori Maslow dalam Sumarwan 2004, manusia berusaha memenuhi kebutuhan tingkat rendahnya terlebih dahulu sebelum memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi, sesuai dengan model hirarki kebutuhan. Motivasi pertama masyarakat Desa Cimanggu I untuk terlibat dalam program PEB PNPM-
MP sebagian besar 66,67 adalah karena terdorong kebutuhan ego meningkatkan kesejahteraan keluarga. Berdasarkan teori Maslow hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan masih rendah karena berada pada kebutuhan rasa aman mengembangkan modal usaha sebanyak 66,67.
Responden yang memiliki motivasi pertama karena kebutuhan fisiologis mengembangkan keterampilan berusaha sebanyak 8,89 persen, kebutuhan sosial
‘ruang’ untuk bersosialisasi sebanyak 0 persen, kebutuhan ego meningkatkan kesejahteraan keluarga sebanyak 24,44 persen, dan kebutuhan aktualisasi diri