Hubungan antara Motivasi dengan Tingkat Partisipasi

PNPM Mandiri Perkotaan. Motivasi utama mereka yang berbeda tidak menjadi halangan untuk ikut berpartisipasi dalam program.

5.4 Ikhtisar

Tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan rendah, pada tahap pelaksanaan dan pemanfaatan hasil tinggi, sedangkan pada tahap evaluasi rendah. Masyarakat yang berusia produktif dan non-produktif sama-sama berpartisipasi dalam program PEB PNPM-MP. Selain itu, semakin tinggi tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan masyarakat, maka tingkat partisipasi masyarakat semakin tinggi. Masyarakat dengan motivasi utama meningkatkan keterampilan berusaha, mengembangkan modal, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga sama-sama berpartisipasi dalam program PEB PNPM-MP. BAB VI MANAJEMEN PROGRAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM EKONOMI BERGULIR PNPM-MP

6.1 Manajemen Program

Manajemen program yang diteliti di dalam penelitian ini adalah factor- faktor di luar responden yang mampu membantu responden dalam menjalankan program PEB. Manajemen program tersebut meliputi kesempatan berpartisipasi, kepemimpinan, tingkat keterdedahan informasi, dan persepsi.

6.1.1 Kesempatan Berpartisipasi

Kesempatan berpartisipasi dalam Program Ekonomi Bergulir adalah peluang yang ada di masyarakat untuk berpartisipasi, adanya toleransi terhadap keragaman bentuk. Responden diberikan tiga buah pertanyaan yang berkaitan dengan besar kecilnya peluang responden dalam berpartisipasi di dalam program PEB, dimana setiap pilihan jawaban memiliki bobot skor yang berbeda. Kesempatan berpartisipasi diukur dengan menjumlahkan skor dari hasil jawaban responden. Skor jawaban responden berdasarkan selang yang disajikan pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kesempatan Berpartisipasi pada Program Ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010 Kesempatan Berpartisipasi Jumlah orang Persentase Rendah Sedang Tinggi 5 3 37 11,12 6,67 82,21 Total 45 100,00 Tabel 6.1 memperlihatkan bahwa responden yang memiliki kesempatan berpartisipasi tinggi 82,21 yaitu sebanyak 37 orang. Responden yang memiliki kesempatan berpartisipasi rendah 11,12 sebanyak 5 orang dan responden yang memiliki kesempatan berpartisipasi 6,67 sedang sebanyak 3 orang. Hal ini dikarenakan ada sebagian responden yang bukan merupakan penduduk asli di Desa Cimanggu I dan berminat untuk terlibat di dalam program PEB PNPM-MP namun tidak bisa dikarenakan mereka belum menetap lebih dari lima tahun. Waktu menetap seseorang di Desa Cimanggu I menjadi salah satu syarat untuk bisa terlibat di dalam program PEB ini, yaitu minimal telah menetap selama lima tahun di desa tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang ingin terlibat di dalam program PEB ini dapat mengembalikan pinjaman tepat waktu.

6.1.2 Tingkat Keterdedahan Informasi

Tingkat keterdedahan informasi merupakan besarnya informasi mengenai Program Ekonomi Bergulir yang diterima oleh seseorang, baik yang bersumber dari media massa maupun melalui interpersonal. Responden diberikan delapan buah pertanyaan dengan dua pilihan jawaban yang memiliki bobot yang berbeda. Tingkat keterdedahan informasi mengenai program PEB PNPM-MP pada responden diukur dengan menggunakan skor dari hasil jawaban responden. Skor jawaban responden berdasarkan tingkatan yang disajikan pada tabel 6.2 sebagai berikut: Tabel 6.2 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Keterdedahan Informasi Program PEB PNPM-MP di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, 2010 Tingkat Keterdedahan Informasi Jumlah orang Persentase Rendah Sedang Tinggi 12 16 17 26,67 35,56 37,77 Total 45 100,00 Tabel 6.2 menunjukkan bahwa tingkat keterdedahan informasi responden mengenai program PEB PNPM-MP yang tergolong tinggi 37,77 sebanyak 17 orang, sedangkan responden yang tergolong memiliki tingkat keterdedahan informasi rendah 26,67 sebanyak 12 orang dan yang tergolong sedang 35,56 sebanyak 16 orang. Responden yang memiliki tingkat keterdedahan informasi yang sedang dikarenakan responden jarang hadir dalam setiap rapat mengenai program PEB PNPM-MP yang dilaksanakan oleh pihak PNPM selaku

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17