Model Persamaan Regresi Linier Berganda

22

2.2.3 Model Persamaan Regresi Linier Berganda

Pada regresi sederhana, terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan kedua variabel memungkinkan seseorang untuk memprediksi secara akurat variabel terikat berdasarkan pengetahuan variabel bebas, tapi situasi peramalan di kehidupan nyata tidaklah begitu sederhana. Biasanya diperlukan lebih dari satu variabel secara akurat. Model regresi yang terdiri dari satu variabel bebas disebut model regresi berganda. Asumsi utama mendasari model regresi dengan metode Ordinary Least Square OLS adalah sebagai berikut Kuncoro, 2003: 1. Model regresi linear, artinya linear dalam parameter 2. X diasumsikan non stokastik, artinya nilai X dianggap tetap dalam sampel yang berulang. 3. Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, atau Eµ i │X i = 0 4. Homoskedastisitas, artinya varian kesalahan sama untuk setiap periode 5. Tidak ada autokorelasi antar kesalahan antara µ i dan µ j tidak ada korelasinya. 6. Antara µ dan X saling bebas, sehingga cov µ i , µ j = 0 7. Tidak ada multikolinearitas yang sempurna antar variabel bebas 8. Jumlah observasi, n, harus lebih besar daripada jumlah parameter yang diestimasi jumlah variabel bebas. 9. Adanya variabilitas dalam nilai X, artinya nilai X harus berbeda tidak boleh sama semua. 10. Model regresi telah dispesifikasikan secara benar. 23 Pada regresi berganda ini, variabel terikat dapat diwakili oleh Y dan variabel bebas oleh X. Pada analisis regresi berganda X dengan notasi bawah digunakan untuk mewakili variabel-variabel bebas. Variabel terikatnya dinyatakan dengan Y, dan variabel bebasnya dinyatakan dengan X 1 , X 2 , ... , X k . Hubungan antara X dan Y dapat disebut sebagai model regresi berganda. Pada model regresi berganda, respon mean dibuat menjadi fungsi linear dari variabel penjelas explanatory. Regresi berganda yang menghubungkan variabel dependen Y dengan beberapa variabel independen X 1 , X 2 , ... , X k memiliki formula secara umum Ramanathan, 1997: Y t = β 1 X t1 + β 2 X t2 + ... + β k X tk + µ t Tanda ‟t‟ merupakan jumlah observasi dan bervariasi dari 1 sampai n. Pada regresi ini diasumsikan terdapat term gangguan berupa µ t atau biasanya dikenal sebagai komponen galat. Komponen ini merupakan variabel acak yang tidak teramati, dihitung sebagai akibat dampak faktor lain pada respon dengan masing-masingnya berdistribusi normal. Koefisien reg resi, β 1 , β 2 , ... , β k merupakan koefisien regresi dari masing-masing variabel independen akan mempengaruhi variabel dependennya secara positif maupun negatif.

2.2.4 Analisis Crosstabs

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Keberadaan Kawasan Industri Medan (Kim) Belawan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kim Belawan

31 145 75

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

12 92 53

Resolusi Konflik Lingkungan PT Kawasan Industri Medan (PT KIM) dengan Masyarakat Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

0 36 107

Pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal: studi kasus kawasan industri di Jakarta Utara

1 6 167

Kemiskinan masyarakat di sekitar kawasan industri Jababeka (Studi kasus Desa Pasir Gombang, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat)

0 13 150

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

LINGKUNGAN SEKITAR KAWASAN INDUSTRI DI KECAMATAN SOLOKAN JERUK KABUPATEN BANDUNG.

0 1 35

Estimating willingness to pay by risk ad

0 0 11

Budaya masyarakat di lingkungan kawasan industri: kasus industri rotan di Desa Tegalwangi Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 5 105