Analisis Preferensi Masyarakat terhadap Tempat Tinggal

58 Selanjutnya dari hasil tabulasi silang antara dua variabel dapat diketahui pengaruhnya antara persepsi dengan variabel yang diduga memiliki hubungan dengan persepsi masyarakat terhadap lingkungan. Koefisien Rank Spearman dapat melihat pengaruh antara dua variabel yang berhubungan tersebut.

4.4.2 Analisis Preferensi Masyarakat terhadap Tempat Tinggal

Untuk menguji hipotesis, digunakan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji Rank Spearman, Chi-Square χ 2 dan tabulasi silang dengan program SPSS Statistical Product and Service Solution for Windows versi 16.0. Faktor yang diduga berpengaruh nyata dengan preferensi masyarakat, yaitu: pengeluaran, status tempat tinggal, lama tinggal di tempat tinggal saat ini, jarak ke lokasi industri, fasilitas air, kondisi air, kondisi keramaian, kondisi kebisingan, kebersihan, jarak tempat tinggal ke lokasi kerja, jarak tempat tinggal ke lokasi pasar, jarak tempat tinggal ke angkutan umum, dan tingkat kriminalitas. Uji Chi- Square digunakan untuk menguji faktor yang diduga dengan preferensi masyarakat pada tingkat kepercayaan 85 persen dengan asumsi sebagai berikut: H : Faktor yang diuji tidak berhubungan nyata dengan preferensi responden terhadap tempat tinggal H 1 : Faktor yang diuji berhubungan nyata dengan preferensi responden terhadap tempat tinggal Apabila hasil uji Chi-Square diperoleh nilai signifikan lebih kecil dari alpha 15 persen dan Chi-Square hitung lebih besar dari Chi-Square tabel , maka tolak H dan disimpulkan bahwa faktor tersebut berhubungan nyata terhadap preferensi masyarakat terhadap tempat tinggal, akan tetapi jika diperoleh nilai signifikan lebih besar dari alpha 15 persen dan Chi-Square hitung lebih kecil dari Chi- 59 Square tabel , maka terima H dan disimpulkan bahwa faktor tersebut tidak berhubungan nyata terhadap preferensi masyarakat terhadap tempat tinggal. Kemudian apabila signifikan, melalui hasil tabulasi silang dapat dilihat pengaruh dari faktor tersebut terhadap preferensi masyarakat. Sedangkan uji Rank Spearman digunakan untuk melihat pengaruh antara faktor-faktor yang diuji dan preferensi masyarakat terhadap tempat tinggal. 4.4.3 Analisis Kesediaan dan Ketidaksediaan Masyarakat Membayar untuk Memperoleh Lingkungan Pemukiman yang Lebih Baik Analisis data yang digunakan untuk menjawab faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan dan ketidaksediaan dari responden untuk membayar agar memperoleh kualitas lingkungan pemukimannya lebih baik yaitu dengan menggunakan analisis crosstab dan uji Chi-Square serta Rank Spearman. Faktor- faktor yang diduga berhubungan nyata dengan keputusan kesediaan membayar, yaitu: jarak ke lokasi industri, fasilitas air, kondisi air, kebisingan, kualitas udara, keramaian, tingkat kriminalitas, pendapatan, pengeluaran, kategori penduduk, kebersihan, jarak ke lokasi kerja, preferensi masyarakat terhadap tempat tinggal, dan persepsi masyarakat terhadap lingkungan. Asumsi yang digunakan yaitu: H : Faktor yang diuji tidak berhubungan nyata dengan persepsi masyarakat terhadap lingkungan sekitar kawasan industri H 1 : Faktor yang diuji berhubungan nyata dengan persepsi masyarakat terhadap lingkungan sekitar kawasan industri Jika dari hasil pengujian antara dua variabel diperoleh nilai Chi- Square hitung lebih kecil dari Chi-Square tabel , maka terima H , dapat juga dilihat dari nilai signifikan yang lebih besar dari taraf nyata 15 persen, artinya faktor yang diduga berhubungan nyata dengan persepsi tidak berhubungan nyata dengan 60 keputusan kesediaan masyarakat membayar untuk peningkatan kualitas lingkungan. Akan tetapi, jika diperoleh nilai Chi-Square hitung lebih besar dari Chi- Square tabel dan nilai signifikan yang lebih kecil dari taraf nyata 15 persen, maka tolak H , artinya faktor yang diduga berhubungan nyata dengan persepsi berhubungan nyata dengan keputusan kesediaan masyarakat membayar untuk peningkatan kualitas lingkungan. Koefisien Rank Spearman dapat melihat pengaruh antara keduanya, tapi jika nilai signifikan Rank Spearman menunjukkan tidak ada pengaruh antara kedua variabel, maka tabulasi silang dapat menduga pengaruhnya antara kesediaan membayar dengan faktor yang diuji.

4.4.4 Analisis Nilai WTP dari Masyarakat Kawasan Industri di Kelurahan Utama

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Keberadaan Kawasan Industri Medan (Kim) Belawan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kim Belawan

31 145 75

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

12 92 53

Resolusi Konflik Lingkungan PT Kawasan Industri Medan (PT KIM) dengan Masyarakat Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

0 36 107

Pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal: studi kasus kawasan industri di Jakarta Utara

1 6 167

Kemiskinan masyarakat di sekitar kawasan industri Jababeka (Studi kasus Desa Pasir Gombang, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat)

0 13 150

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

LINGKUNGAN SEKITAR KAWASAN INDUSTRI DI KECAMATAN SOLOKAN JERUK KABUPATEN BANDUNG.

0 1 35

Estimating willingness to pay by risk ad

0 0 11

Budaya masyarakat di lingkungan kawasan industri: kasus industri rotan di Desa Tegalwangi Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 5 105