Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengambilan Sampel

54

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Utama, Kota Cimahi Selatan. Lokasi penelitian ini dipilih dengan pertimbangan bahwa Kelurahan Utama merupakan kawasan industri terbesar di Kota Cimahi sehingga masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi tersebut mengalami kualitas lingkungan yang rendah. Sebelumnya telah dilakukan survey pada bulan April 2009 terlihat dari kondisi jalur kendaraan yang rusak karena banyak dilalui oleh truk pengangkut dari pabrik yang berada di kawasan tersebut. Selain itu, menurut hasil wawancara dengan masyarakat sekitar, saat industri sedang beraktivitas timbul kebisingan dari kegiatan industri. Daerah tersebut juga telah mengalami pencemaran udara akibat polusi yang merupakan residu dari aktivitas industri, maka peneliti ingin mengetahui preferensi, persepsi dan kesediaan untuk membayar bagi masyarakat agar memperoleh kualitas lingkungan sesuai dengan yang diinginkan atau terjadi peningkatan kualitas lingkungan agar kenyamanan tempat tinggal dapat terwujud. Waktu penelitian selama 4 bulan, dimulai Mei 2009 sampai dengan Agustus 2009. Dalam kurun waktu tersebut peneliti melakukan pengumpulan data dan analisis data dalam rangka menjawab tujuan penelitian.

4.2 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan secara sengaja purposive sampling yaitu sebanyak 100 responden kepala keluarga yang bermukim sekitar kawasan industri di Kelurahan Utama. Metode purposive dilakukan karena sampel yang dipilih sesuai dengan data lokasi pemukiman sekitar kawasan industri sehingga memilih responden yang bermukim di daerah tersebut yang secara 55 langsung menerima dampak negatif dari adanya pembangunan industri. Responden ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin diacu dalam Yusfandrik 2006 dimana jumlah keluarga tahun 2008 yang diperoleh dari Laporan Tahunan Kelurahan Utama tahun 2008 sebanyak 6779 KK. Rumus Slovin dijabarkan sebagai berikut: n = Keterangan: N = jumlah kepala keluarga Kelurahan Utama tahun 2008 sebesar 6779 KK n = jumlah sampel e = batas maksimum kesalahan yang masih diterima, dengan asumsi 15 persen. n = n = 44,15 ≈ 45 Hasil dari rumus Slovin diperoleh jumlah responden yang digunakan sejumlah 45 responden sebagai jumlah responden minimum yang digunakan, akan tetapi peneliti menggunakan 100 responden sebagai kepala keluarga yang bermukim sekitar kawasan industri.

4.3 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Keberadaan Kawasan Industri Medan (Kim) Belawan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kim Belawan

31 145 75

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

12 92 53

Resolusi Konflik Lingkungan PT Kawasan Industri Medan (PT KIM) dengan Masyarakat Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

0 36 107

Pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal: studi kasus kawasan industri di Jakarta Utara

1 6 167

Kemiskinan masyarakat di sekitar kawasan industri Jababeka (Studi kasus Desa Pasir Gombang, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat)

0 13 150

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

LINGKUNGAN SEKITAR KAWASAN INDUSTRI DI KECAMATAN SOLOKAN JERUK KABUPATEN BANDUNG.

0 1 35

Estimating willingness to pay by risk ad

0 0 11

Budaya masyarakat di lingkungan kawasan industri: kasus industri rotan di Desa Tegalwangi Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 5 105