Keunggulan dan Keterbatasan Contingent Valuation Method

19

2.2.2.1 Keunggulan dan Keterbatasan Contingent Valuation Method

Beberapa studi mengenai valuasi ekonomi yang menggunakan CVM menunjukkan bahwa penggunaan metode ini terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Keunggulan- keunggulan dari penggunaan CVM, yaitu: 1. Dapat diaplikasikan pada semua kondisi dan memiliki dua hal yang penting, yaitu: seringkali menjadi hanya satu-satunya teknik untuk mengestimasi manfaat, dapat diaplikasikan pada berbagai konteks kebijakan lingkungan. 2. Dapat digunakan dalam berbagai macam penilaian barang-barang lingkungan di sekitar masyarakat. 3. Dibandingkan dengan teknik penilaian yang lain, CVM memiliki kemampuan untuk mengestimasi nilai non pengguna. Dengan CVM, seseorang mungkin dapat mengukur utilitas dari penggunaan barang lingkungan bahkan jika digunakan secara langsung. 4. Kapasitas CVM dapat menduga “nilai non pengguna” non-use value. 5. Responden dapat dipisahkan ke dalam kelompok pengguna dan non pengguna sesuai dengan informasi yang didapatkan dari kegiatan wawancara. Sehingga memungkinkan perhitungan nilai tawaran pengguna dan non pengguna secara terpisah. Menurut Hanley and Spash 1993, keterbatasan utama dari penggunaan CVM adalah timbulnya bias. Hal tersebut terjadi jika dalam penggunaan CVM timbul nilai yang lebih tinggi overstate atau nilai yang lebih rendah understate dari nilai sebenarnya. Bias dalam CVM antara lain: 20 a. Strategis bias muncul dari ketidakjujuran responden yang mencoba memanipulasi hasil analisis dan mempengaruhi kebijakan pemerintah di masa datang. Solusi: desain survey sehingga memperkecil kemungkinan hasil survey yang dilihat sebagai sumber kebijakan di masa mendatang. b. Informatin bias muncul karena kurang lengkapnya informasi yang ditawarkan oleh pewawancara kepada responden. Solusi: desain yang hati-hati dan alat penjelas yang tepat c. Instrument bias muncul dari reaksi subjek survey pada alat pembayaran yang dipilih atau pilihan yang ditawarkan. Solusi: desain dari alat pembayaran dan aspek lain dalam pembayaran tidak mempengaruhi tanggapan subjek wawancara. d. Hypotetical bias muncul karena masalah potensial pada kondisi pasar atau kenyataan yang tidak riil dimana subjek tidak menanggapi proses survey dengan serius dan jawaban cenderung tidak memenuhi pertanyaan yang diajukan. Solusi: desain alat survey hingga memaksimisasi realitas dari situasi yang akan diuji bila perlu dengan melakukan pengulangan kembali atau dengan memberikan pilihan-pilihan sebagai konsekuensinya. e. Starting point bias muncul pada kasus permintaan penawaran salah satunya sebagai akibat terlalu lama dan panjang dalam proses wawancara. Solusi: desain alat analisis yang open ended dan starting point. 21

2.2.2.2 Organisasi dari Pengoperasian Contingent Valuation Method

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Keberadaan Kawasan Industri Medan (Kim) Belawan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kim Belawan

31 145 75

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

12 92 53

Resolusi Konflik Lingkungan PT Kawasan Industri Medan (PT KIM) dengan Masyarakat Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

0 36 107

Pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal: studi kasus kawasan industri di Jakarta Utara

1 6 167

Kemiskinan masyarakat di sekitar kawasan industri Jababeka (Studi kasus Desa Pasir Gombang, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat)

0 13 150

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

LINGKUNGAN SEKITAR KAWASAN INDUSTRI DI KECAMATAN SOLOKAN JERUK KABUPATEN BANDUNG.

0 1 35

Estimating willingness to pay by risk ad

0 0 11

Budaya masyarakat di lingkungan kawasan industri: kasus industri rotan di Desa Tegalwangi Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 5 105