Kawasan Industri Konsep dan Definisi

9 dipakai terhadap gangguan yang terjadi terhadap lingkungan adalah efektifitas konsumsi energi. 3. Mendukung peningkatan mobilitas kesejahteraan penghuninya secara fisik dan spiritual. Berarti penghuni mengalami peningkatan mutu kehidupan fisik dan non fisik. 4. Menjaga keseimbangan antara perkembangan antara perkembangan fisik rumah dengan mobilitas sosial ekonomi penghuninya. Pada awalnya keadaan fisik rumah lebih tinggi dari keadaan non fisik, namun ini berbalik setelah penghuni mapan di rumah tersebut. 5. Membuka peran penghunipemilik yang besar dalam pengambilan keputusan terhadap proses pengembangan rumah dan rukun warga tempat berinteraksi dengan tetangga. Keberadaaan dan kondisi lingkungan pemukiman sangat ditentukan dengan aktivitas yang ada di dalamnya. Pemukiman dengan aktivitas yang cukup tinggi misalnya aktivitas ekonomi yang pesat dapat menyebabkan kualitas lingkungan pemukiman tersebut menurun jika tidak disertai perencanaan dan pemukiman yang baik. Sebaliknya, pemukiman dengan aktivitas yang masih rendah cenderung mempunyai kualitas lingkungan pemukiman yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan kualitas lingkungan pemukiman di kawasan industri dengan kawasan pegunungan.

2.1.2 Kawasan Industri

Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau barang setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang 10 lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir BPS 2002, diacu dalam Imanuson 2008. Sedangkan industrialisasi diartikan sebagai penggunaan produk sektor manufaktur dalam proses produksi dan pengolahan dari sektor pertanian dan ekstraktif lain serta pemanfaatan produk tersebut sebagai input pada sektor jasa. Kumpulan dari beberapa industri beserta aktivitas industri tersebut dikatakan sebagai kawasan industri. Kawasan industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan di kawasan industri yang telah memiliki izin usaha kawasan industri Marpaung 1987, diacu dalam Imanuson 2008. Kawasan industri merupakan suatu zonawilayah yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai kegiatan industri. Zona perindustrian tersebut terdapat industri yang sifatnya individual yang berdiri sendiri dan industri- industri yang sifatnya mengelompok dalam kawasan industri industrial estate. Kawasan industri terdapat di perkotaan maupun pedesaan dimana pengembangan kawasan infrastruktur mampu menunjang usaha-usaha produksi di kawasan tersebut. Penelitian ini bertempat di kawasan industri yang terletak di Kelurahan Utama. Menurut Saith 1982, diacu dalam Sajogyo 1989, bahwa industrialisasi pedesaan adalah suatu bentuk transisi antara industri yang sifatnya mengikuti industri modern, dimana industrialisasi pedesaan dapat berfungsi sebagai mediator alat pertumbuhan pada periode tertentu pada kehidupan masyarakat pedesaan yang berperan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya absorsi tenaga kerja untuk mengurangi jumlah penduduk miskin pedesaan. 11 Kawasan industri pedesaan mengandung arti yang dinamis dan keterkaitan, secara dinamis kawasan industri pedesaan berarti perkembangan industri baik secara horizontal maupun vertikal dan berkesinambungan di daerah pedesaan dimana perkembangan industri secara horizontal adalah diversifikasi jenis industri dalam suatu rangkaian yang saling berhubungan melalui input- output. Berdasarkan pengertian di atas, maka jenis industri yang dapat dikembangkan untuk industrialisasi pedesaan haruslah berkemampuan yang tinggi untuk mendorong perkembangan industri-industri yang lainnya. Di Indonesia kawasan industri pedesaan cenderung diartikan sebagai bagian dari alat pembangunan pedesaan dengan ukuran industri kecil dan rumah tangga dan bukan bagian pembangunan industri yang berfungsi meningkatkan produktifitas ekonomi. Hal ini tercermin pada penempatan fungsi industri kecil dan rumah tangga dalam rencana Departemen Perindustrian dalam pelita V. Kawasan industri pedesaan mendorong pertumbuhan pedesaan dengan mendiversifikasi sumber pendapatan, meningkatkan dampak pertumbuhan permintaan di dalam atau di luar suatu daerah, meningkatkan kesempatan kerja baru, dan lain sebagainya. Secara garis besar bahwa proses industri pedesaan dapat digolongkan menjadi dua yaitu, industri mengolah hasil-hasil pertanian dan industri yang mengolah selain hasil-hasil pertanian atau industri yang melayani kebutuhan lokal yang didasarkan pada sumberdaya lokal.

2.1.3 Pertumbuhan Ekonomi dan Kualitas Lingkungan

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Keberadaan Kawasan Industri Medan (Kim) Belawan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kim Belawan

31 145 75

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

12 92 53

Resolusi Konflik Lingkungan PT Kawasan Industri Medan (PT KIM) dengan Masyarakat Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

0 36 107

Pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal: studi kasus kawasan industri di Jakarta Utara

1 6 167

Kemiskinan masyarakat di sekitar kawasan industri Jababeka (Studi kasus Desa Pasir Gombang, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat)

0 13 150

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

LINGKUNGAN SEKITAR KAWASAN INDUSTRI DI KECAMATAN SOLOKAN JERUK KABUPATEN BANDUNG.

0 1 35

Estimating willingness to pay by risk ad

0 0 11

Budaya masyarakat di lingkungan kawasan industri: kasus industri rotan di Desa Tegalwangi Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 5 105