39 seharusnya diselidiki dan ditangani tidak dilaksanakan dengan semestinya
sehingga masalahnya menjadi bertambah serius dari waktu ke waktu.
3.1.2 Kegiatan Industri dan Eksternalitas
Industrialisasi yang bermula di Inggris pada abad ke-19, telah menyebabkan memburuknya kondisi lingkungan hidup akibat pencemaran limbah
yang dihasilkannya. Hal ini menimbulkan kecemasan baru bagi manusia, karena selain jumlah manusia yang semakin meningkat dan keterbatasan daya dukung
alam, kondisi alam juga semakin rusak. Puncaknya adalah pada akhir abad ke-20, ketika penggunaan bahan bakar fosil minyak, gas dan batu bara yang semakin
meningkat menimbulkan kadar gas karbondioksida dan sulfur oksida di udara meningkat, sehingga menaikkan suhu udara di bumi dan mencairkan es di kutub,
sehingga akan menenggelamkan kota-kota pantai di seluruh dunia, serta pembakaran bahan bakar fosil menipiskan bahkan melubangi lapisan ozon di atas
kutub, yang melindungi makhluk hidup dari radiasi ultraviolet matahari. Aktivitas dan tindakan individu pelaku ekonomi baik produsen maupun
konsumen mempunyai dampak externality baik terhadap mereka sendiri maupun terhadap pihak lain. Eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi ekonomi
berikut ini Pearee dan Nash 1991; Bohm 1991, diacu dalam Daraba 2001 : 1. Efek atau dampak satu produsen terhadap produsen lain effects of producers
on other producers Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal
terhadap produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari produsen lain. Dampak atau
efek yang termasuk dalam kategori ini meliputi biaya pemurnian atau
40 pembersihan air yang dipakai eater intake clen-up costs oleh produsen hilir
downstream producers yang menghadapi pencemaran air water polution yang diakibatkan oleh produsen hulu upstream producers. Hal ini terjadi
ketika produsen hilir membutuhkan air bersih untuk proses produksinya. Dampak kategori ini bisa dipahami lebih jauh dengan contoh lain berikut ini.
Suatu proses produksi misalnya perusahaan pulp menghasilkan limbah- residu-produk sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau
semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap ikan nelayan. Dalam hal ini, kegiatan
produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain ikan atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan
produksi terhadap produksi komoditi lain. 2. Efek atau dampak samping kegiatan produksi terhadap konsumen effects of
producers on consumers Suatu produsen dikatakan mempunyai ekternal efek terhadap
konsumen, jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumah tangga konsumen. Dampak atau efek samping yang sangat populer dari
kategori kedua yang populer adalah pencemaran atau polusi. Kategori ini meliputi polusi suara noise, berkurangnya fasilitas daya tarik alam amenity
karena industri, bahaya radiasi dari stasiun pembangkit polusi udara serta polusi air, yang semuanya mempengaruhi kenyamanan konsumen atau
masyarakat luas. Dalam hal ini, suatu agen ekonomi perusahaan-produsen yang menghasilkan limbah wasteproducts ke udara atau ke aliran sungai
41 mempengaruhi pihak dan agen lain yang memanfaatkan sumber daya alam
tersebut dalam berbagai bentuk. 3.
Efek atau dampak dari suatu konsumen terhadap konsumen lain effects of consumers on consumers
Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau menggangu fungsi
utilitas konsumen yang lain. Konsumen seorang individu bisa dipengaruhi tidak hanya oleh efek samping dari kegiatan produksi tetapi juga oleh
konsumsi oleh individu yang lain. Dampak atau efek dari kegiatan suatu seorang konsumen yang lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya,
bisingnya suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan
sebagainya. 4. Efek akan dampak dari suatu konsumen terhadap produsen effects of
consumers on producers Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen
mengganggu fungsi produksi suatu produsen atau kelompok produsen tertentu. Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumah tangga terbuang ke
aliran sungai dan mencemarinya sehingga menganggu perusahaan tertentu yang memanfaatkan air baik oleh ikan nelayan atau perusahaan yang
memanfaatkan air bersih. Akan tetapi, jika ditelusuri penyebabnya, maka industrialisasi pasti yang
akan dianggap paling bertanggung jawab pada eksploitasi alam. Industrialisasi membutuhkan sumber daya dan sumber daya ini didapatkan dari alam.
42 Kapitalisme, dengan prinsip efisiensinya, menginginkan agar sumber daya
dikelola secara efisien, artinya hingga sejauh mungkin bisa dimanfaatkan. Akibatnya, lihat saja gunung Grasberg di Papua Barat, yang kini rata dengan
tanah karena Freeport telah mengeruk habis mineral di dalamnya. Tidak hanya ekstraksi kekayaan alam yang merupakan bentuk perusakan lingkungan hidup
oleh kapitalisme. Bentuk lainnya yang juga penting adalah pencemaran alam oleh limbah atau sisa produksi. Dengan alasan efisiensi, segala sisa-sisa yang tidak
dipergunakan oleh industri dibuang begitu saja ke luar, menimbulkan pencemaran lingkungan. Asap tebal dari cerobong pabrik, atau cairan kental berbau busuk
yang mengalir ke dalam sungai. Zat-zat yang tak terlihat, yang juga menimbulkan bahaya bagi manusia.
Jenis-jenis industri yang umumnya menimbulkan dampak pencemaran lingkungan perairan adalah industri pembuatan minyak goreng, industri oleo
chemical, industri tekstil, industri minuman botol, industri pengalengan daging, industri pulp dan rayon, industri kecap, industri pengalengan buah-buahan,
industri kayu lapis dan lain-lain. Industri yang menimbulkan pencemaran terhadap suara adalah industri pengecoran logam, industri pembuatan seng, industri
pembuatan besi dan lain-lain. Debu dan abu yang berterbangan dalam lingkungan pabrik seperti debu dari pabrik semen, debu pabrik batu kapur dan gas-gas
beracun dari pabrik pengolahan alumunium menimbulkan polusi udara. Limbah gas ini terserap daun-daunan tanaman penduduk yang dikonsumsi manusia.
Banyak sekali sumber-sumber alam yang dikeruk sedemikian rupa sehingga ada peluang bahwa sumber-sumber itu akan habis dalam waktu dekat
ini. Contohnya adalah minyak bumi, yang cadangannya semakin menipis,
43 sementara itu, bahan bakar alternatif belum dikembangkan. Begitulah, contoh
bentuk-bentuk eksploitasi alam yang masih terus diperpanjang hingga nyaris tak berhingga. Jika kita gagal mengubah kebiasaan dan cara-cara lama berekonomian
dengan segera, kemerosotan lingkungan hidup akan berimbas langsung pada kemerosotan ekonomi. Misalnya, degradasi lingkungan di sekitar perusahaan
justru akan menciptakan ekonomi biaya tinggi. Perusahaan harus mengalokasikan biaya ekstra untuk memperoleh air bersih dan melakukan treatment untuk udara
dan air yang tercemar. Tantangan lainnya dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
adalah proses desentralisasi yang menuntut agar daerah dapat lebih besar menikmati hasil eksploitasi sumberdaya alam dan lingkungan. Daerah dapat
termotivasi dalam arti negatif untuk mengeksploitasi terus-menerus untuk kepentingan jangka pendek. Bidang yang mengalami perbenturan paling keras
dengan urusan lingkungan hidup adalah ekonomi dalam sektor industri.
3.1.3 Kebijakan Mengatasi Eksternalitas