Kabupaten Bandung Barat Faktor Politik

Persyaratan yang mudah inilah yang menyebabkan banyak pihak luar yang masuk dan ikut membuka usaha di Waduk Cirata. Perda No 18 Tahun 1986 ini diperbaharui pada tahun 2002, dengan dilengkapi SK Gubernur No. 14 Tahun 2002 sebagai juknis. Surat Keputusan Gubernur ini ditetapkan di Bandung pada tanggal 29 November 2002, dan dengan diterbitkannya keputusan ini, maka Keputusan gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 16 Tahun 1996 tentang Pengembangan Pemanfaatan Perairan Umum dan lahan surutan di Waduk Cirata dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Maksud dan tujuan dikeluarkannya surat keputusan ini adalah : 1. Pengaturan secara terkoodinasi dan terpadu mengenai pengembangan, pemanfaatan perairan umum, lahan pertanian dan kawasan Waduk Cirata untuk tercapainya peningkatan fungsi dan daya guna waduk secara optimal bagi berbagai kepentingan tanpa menganggu fungsi utama waduk 2. Hal tersebut diatas dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk melakukan budidaya ikan dan pemanfaatan lahan pertanian serta pengembangan wisata sesuai persyaratan tehnis yang ditentukan, dengan tetap memperhatikan aspek keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan dan pelestarian lingkungan Adapun hasil kajian kebijakan ini secara lengkap tertuang dalam tabel analisis kontent seperti tercantum dalam Lampiran 14. Revisi peraturan undang- undang tahun 2002 ini mulai menetapkan adanya SPL Surat Penempatan Lokasi yang melibatkan pihak pengelola, dalam hal ini ditangani oleh BPWC. Pembuatan SPL ini bertujuan untuk mengatur tata letak KJA sehingga tidak mengganggu jalur transportasi dan untuk memperbaiki landscaping waduk Cirata. SPL ini pun kemudian dijadikan syarat untuk pengurusan ijin usaha perikanan kepada pihak pemerintah propinsi. Pembuatan ijin dipermudah dengan sistem pelayanan satu atap BPWC dan Dinas Perikanan Kabupaten dan lokasi pengurusan ijin direncanakan dekat dengan waduk sehingga menekan biaya transportasi. Alur pembuatan ijin dan peraturan seperti pada gambar 24 dan 25 dibawah ini. Dalam revisi peraturan ini juga mulai diatur kuota pakan, kuota bibit ikan yang boleh ditebar dan kuota unit jaring yang diperbolehkan di Cirata sesuai studi daya dukung lingkungan. Peraturan ini menetapkan pula bahwa daya dukung lingkungan Waduk Cirata hanya 1 persen dari luas waduk atau setara dengan 12.000 petak KJA. Oleh karena itu peraturan tersebut juga mengamanatkan adanya penertiban KJA terutama bagi KJA yang tidak aktif maupun yang tidak memiliki ijin usaha. Selain usaha budidaya perikanan, peraturan ini juga mengatur tata cara dan ijin bagi usaha pertanian dan kegiatan pengambilan ikan bagi nelayan. Gambar 24. Alur Mekanisme Pembuatan Ijin Kegiatan Budidaya Perikanan Gambar 25. Pungutan Retribusi yang Ditetapkan Oleh Pemerintah