Metode Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN

Tabel 7. Pembagian Besarnya Jumlah Responden per-unit Desa Penelitian Kabupaten Desa Kecamatan Jumlah RT Jumlah Sample Bandung Barat Margalaksana Cipeundeuy 2.348 10 Margaluyu Cipeundeuy 1.199 10 Nanggeleng Cipeundeuy 2.242 10 Nyenang Cipeundeuy 1.372 10 Bojong Mekar Cipeundeuy 1.430 10 8.591 50 Purwakarta Citamiang Maniis 1.172 10 Sinar Galih Maniis 1.214 10 Tegal Datar Maniis 1.318 10 Pasir Jambu Maniis 914 10 4.618 40 Cianjur Bobojong Mande 3.829 10 Mande Mande 582 10 Cikidang Bayangbang Mande 1.766 10 Kertajaya Tanggeung 1.154 10 Gunung Sari Sukanagara 1.292 10 Kamurang Cikalongkulon 752 10 9.375 60 TOTAL 22.584 150 Tabel 8 . Daftar Kelompok Target Wawancara dan FGD No Kelompok Sasaran Target Kel 1 BPWC 1 2 PT. PJB 1 3 Dinas Perikanan Kab. Cianjur 1 4 Dinas Perikanan Kab. Purwakarta 1 5 Dinas Perikanan Kab. Bandung Barat 1 6 Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat 1 7 Kelompok Petani Ikan ASPINDAC 3 8 Kelompok Petani Ikan Non ASPINDAC 3 9 ASPINDAC 1 10 GPMT 1 11 Penjual Pakanpemilik gudang 3 TOTAL 17 4.4 Metode Analisis Data 4.4.1 Estimasi Kerugian Pendekatan untuk estimasi nilai kerugian PLTA dilakukan dengan menggunakan analisis cost dan benefit. Data benefit dapat memperlihatkan trend produksi yang diperoleh selama siklus project berjalan dan kita dapat mengetahui terjadinya perubahan produksi listrik yang dihasilkan dengan kondisi sedimentasi yang ada saat ini. Perubahan produksi ini akan mempengaruhi keuntungan atau benefit suatu proyek. Pendekatan cost dilakukan untuk mengukur tingkat kerugian yang dialami oleh PLTA. Dengan melihat trend biaya yang harus dikeluarkan untuk operasional dan maintenance, maka kita dapat melihat apakah terjadinya sedimentasi dapat menyebabkan biaya yang semakin tinggi terhadap operasional peralatan dan maintenance berjalannya proyek. Cost yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi hanya operational cost dan maintenance cost, karena kedua komponen tersebut yang paling mempengaruhi nilai keuntungan atau kerugian PLTA, sedangkan Benefit yang dimaksud adalah produksi listrik dalam satuan KWh. Perhitungan total cost dan benefit merupakan penjumlahan dari cost operasional dan maintenance dan produksi listrik yang dihasilkan selama periode proyek dimulai sampai dengan dengan berakhirnya proyek PLTA. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf PT. PJB, umur proyek diperkirakan dari besarnya tampungan mati dead storage yang dipersiapkan pada saat pembangunan waduk untuk menampung sedimen. Hasil perhitungan staf PT. PJB, umur waduk pada elevasi +185 diperkirakan 87 tahun. Oleh karena itu perhitungan cost dan benefit diestimasi dari mulai tahun 1988 sampai dengan tahun 2075. Masing-masing komponen total cost dan total benefit dihitung dengan nilai uang saat ini, yang disebut Net Present Value NPV. Adapun rumusan untuk mendapatkan nilai moneter saat ini adalah sebagai berikut : Tc = c o + c 1 + c 2 + …+ c 87 Tc = Total Cost tahun ke 0 sd 87 Tb = b + b 1 + b 2 + …+ b 87 Tb = Total Benefit tahun ke 0 sd 87 Masing-masing dibuat dalam bentuk net present value untuk mendapatkan nilai mata uang saat ini : NPV Tc = + + … + = NPV Tb = + + … + = Dalam analisis benefit dan cost, hasil yang diperolehoutcome dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak menentu antara lain adalah kenaikan harga suku cadang, kenaikan harga listrik, suku bungainterest rate. Jika suku bunga pada saat tertentu meningkat, maka akan mempengaruhi nilai jual dasar listrik, yang pada akhirnya akan mempengaruhi keuntungan PLTA. Oleh karena itu dalam analisis benefit dan ratio diperlukan analisis sensitivitas. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui sensitivitas hasil yang diperoleh terhadap faktor- faktor yang tidak bisa diantisipasi. Sensitivitas analisis ini membantu kita mengkomunikasikan kepada pemegang kebijakan mengenai resiko yang harus diantisipasi terhadap faktor-faktor yang tidak pasti. Dalam analisis sensitivitas model ini akan dilakukan dengan perubahan suku bungainterest rate, untuk r 1 = 10, r 2 = 15 dan r 3 = 5. Untuk menghitung produksi listrik yang merupakan benefit proyek, dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan dasar yang diacu dari Simanjuntak 2011 sebagai berikut : Dimana : P Power = Tenaga listrik dalam kilowatt atau Kw H Head = Jarak Kejatuhan air dari turbin dalam satuan kaki atau feet Q Flow = Jumlah aliran air diukur dalam cubic feed per second atau cfs Efisiensi turbin = 60 0,06 untuk instalasi yang sudah tua atau tidak dipelihara dan 90 0,09 untuk instalasi yang baru dengan pemeliharaan yang baik. = 9,81 = gaya gravitasi bumi Untuk mengetahui besarnya penjualan listrik maka, rumus diatas dikalikan dengan harga jual dasar listrik.

4.4.2 Identifikasi Sumber Sedimentasi Utama

Untuk survey identifikasi sumber sedimentasipencemar, analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistika deskriptive dimana parameter