102
Tabel 30 Sebaran Petani Responden Menurut Skor Evaluasi Tingkat Kepercayaan b
i
terhadap Atribut Benih Jagung Lokal n=40
Atribut Skor Evaluasi Tingkat
Kepercayaan Atribut Nilai
Total Mean
Score
b
i
Kategori -2
-1 +1
+2
1. Harga benih jagung
4 29
7 43
1,08 Murah 2.
Ketahanan terhadap hama dan penyakit
4 31
5 1
0,03 Cukup tahan 3.
Umur tanaman panen 4
34 2
-2 -0,05 Cukup pendek
4. Daya tumbuh
berkecambah 4
34 2
-2 -0,05 Cukup baik
5. Efisiensi penggunaan pupuk
11 27
2 -9
-0,23 Cukup efisien 6.
Daya simpan 20
14 1
5 -9
-0,23 Cukup tahan 7.
Kemudahan dalam mengakses benih
20 15
5 -15
-0,38 Cukup mudah 8.
Jenis varietas 26
5 8
1 -16
-0,40 Cukup perlu 9.
Kualitas kemasan 23
10 7
-16 -0,40 Rentan
10. Ukuran tongkol hasil panen
23 12
5 -18
-0,45 Kecil 11.
Tanggal kadaluarsa 28
4 8
-20 -0,50 Tidak perlu
12. Ukuran benih
22 17
1 -21
-0,53 Kecil 13.
Label benih 1
27 5
7 -22
-0,55 Tidak perlu 14.
Ketersediaan demplot di lapangan
26 11
3 -23
-0,58 Tidak perlu 15.
Produktivitas hasil panen 28
11 1
-26 -0,65 Rendah
16. Adanya pedumjuknis
leaflet brosur 30
6 4
-26 -0,65 Tidak perlu
17. Stok benih selalu tersedia
30 9
1 -28
-0,70 Tidak tersedia
6.2.2. Analisis Sikap Petani dengan Pendekatan Multiatribut Fishbein
terhadap Atribut Benih Jagung
Pada analisis ini digunakan model sikap multiatribut Fishbein yang berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk oleh seseorang terhadap suatu objek
tertentu Model ini memberikan gambaran tentang produk yang dinilai baik atau buruk oleh konsumen dengan mempertimbangkan atribut-atribut yang dimiliki
oleh produk, dalam hal ini adalah atribut-atribut yang melekat pada benih jagung. Analisis sikap konsumen terhadap atribut benih jagung didapatkan setelah
skor kepercayaan b
i
dikalikan dengan skor evaluasi kepentingan e
i
yang sesuai menurut masing-masing atribut. Nilai sikap secara keseluruhan akan didapat
dengan menjumlahkan nilai sikap pada masing-masing atribut. Setelah melalui perhitungan dapat diketahui sikap konsumen terhadap atribut-atribut benih jagung
lokal, komposit dan hibrida. Semakin besar total skor sikap maka produk terkait semakin dapat memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen.
103
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 31 nilai sikap petani responden yang menggunakan ketiga jenis jagung A
, nilai sikap petani terhadap benih jagung komposit 23,79 lebih tinggi dibandingkan dengan benih jagung hibrida
15,80 dan jagung lokal -6,97. Hasil analisis sikap multiatribut fishbein menunjukkan bahwa sikap petani responden berbeda-beda terhadap ketiga jenis
jagung. Sikap petani responden terhadap benih jagung komposit cenderung lebih baik dibandingkan dengan benih jagung hibrida dan benih jagung lokal.
Sedangkan sikap petani responden terhadap benih jagung lokal cenderung kurang baik jika dibandingkan benih jagung lain. Jagung komposit dan jagung hibrida
keduanya adalah jenis jagung yang memiliki keunggulan yang sangat baik dibandingkan jenis jagung lokal. Sementara jagung lokal umumnya hanya untuk
dikonsumsi pangan, sementara jagung komposit dan hibrida peruntukannya sebagian besar untuk benih dan pakan ternak.
Dari tujuh belas atribut benih jagung, yang dievaluasi responden, atribut produktivitas hasil panen memperoleh nilaiskor tertinggi dibandingkan atribut
lainnya. Ini menunjukkan bahwa petani akan mempertimbangkan atribut produktivitas sebagai atribut penting dalam memilih jenis jagung. Jenis jagung
hibrida memang memiliki produktivitas tinggi yaitu sebesar 2,47 jika dibandingkan dengan jenis jagung komposit 2,12 maupun lokal -1,28.
Produktivitas jagung hibrida mencapai 8,9 – 12,0 ton per hektar. Hanya saja jenis jagung hibrida, potensi hasilnya akan sangat menurun jika petani melakukan
regenerasi benih. Petani lebih suka meregenerasi benih untuk ditanam pada musim berikutnya karena harga benih jagung hibrida sangat mahal. Berbeda
dengan jenis jagung komposit, potensi hasilnya dapat mencapai 8,0 ton per hektar dan turunannya F2 lebih stabil bila ditanam kembali serta dapat diperbanyak dan
dikembangkan oleh petani. Oleh karena itu, peran produsen benih komposit dalam hal ini UPBS-Balitsereal untuk memberikan informasi dan pendampingan
kepada petani penangkar untuk dapat menggunakan benih jagung komposit. Walaupun harganya benihnya dianggap masih mahal oleh petani, namun dengan
tingkat harga yang demikian, petani masih sanggup untuk membelinya. Harga benih jagung komposit berkisar antara Rp. 20.000 - 25.000,-kg.
104
Tabel 31 Hasil Analisis Sikap Multiatribut Fishbein untuk Jagung Benih Komposit, Hibrida dan Lokal n=40
Atribut Skor Evaluasi
Tingkat Kepentingan
e
i
Skor Evaluasi Tingkat Kepercayaan Jagung
Komposit Jagung
Hibrida Jagung
Lokal b
i
e
i
b
i
b
i
e
i
b
i
b
i
e
i
b
i
1. Produktivitas hasil panen
1,98 1,08
2,12 1,25
2,47 -0,65
-1,28 2.
Efisiensi penggunaan pupuk 1,75
1,25 2,19
1,03 1,79
-0,23 -0,39
3. Jenis varietas
1,70 1,08
1,83 1,03
1,74 -0,40
-0,68 4.
Ketahanan terhadap hama dan penyakit
1,68 1,45
2,43 -0,48
-0,80 0,03
0,04 5.
Ukuran tongkol hasil panen 1,65
1,00 1,65
1,03 1,69
-0,45 -0,74
6. Daya tumbuh berkecambah
1,60 1,05
1,68 1,00
1,60 -0,05
-0,08 7.
Harga benih jagung 1,60
0,13 0,21
-0,43 -0,69
1,08 1,73
8. Umur tanaman panen
1,55 0,80
1,24 -0,30
-0,47 -0,05
-0,08 9.
Ukuran benih 1,53
0,75 1,14
1,00 1,53
-0,53 -0,80
10. Kemudahan dalam mengakses
benih 1,38
1,05 1,44
0,85 1,17
-0,38 -0,52
11. Stok benih selalu tersedia
1,33 1,08
1,42 1,03
1,36 -0,70
-0,93 12.
Daya simpan 1,25
0,90 1,13
0,85 1,06
-0,23 -0,28
13. Tanggal kadaluarsa
1,20 1,00
1,20 0,98
1,17 -0,50
-0,60 14.
Kualitas kemasan 1,18
0,93 1,09
0,85 1,00
-0,40 -0,47
15. Label benih
1,13 0,90
1,01 0,85
0,96 -0,55
-0,62 16.
Ketersediaan demplot di lapangan
1,10 1,08
1,18 0,13
0,14 -0,58
-0,63 17.
Adanya pedumjuknisleaflet brosur
0,98 0,85
0,83 0,08
0,07 -0,65
-0,63
b
i
e
i
23,79 15,80
-6,97
Benih jagung komposit jika dibandingkan dengan benih jagung hibrida memiliki nilai sikap A
o
yang tidak berbeda jauh dengan benih jagung hibrida. Sehingga berdasarkan hasil total dari penilaian sikap terhadap ketiga jenis jagung
tersebut menunjukkan bahwa benih jagung komposit cenderung lebih disukai oleh para petani pada empat desa di dua kabupaten Kabupaten Takalar dan Kabupaten
Sidrap di Sulawesi Selatan telah dianggap lebih mampu memenuhi harapan dan kebutuhan petani dibandingkan dengan benih jagung hibrida maupun lokal.
Untuk memetakan persespsi yang ada dibenak petani responden diperluakan suatu alat bantu khusus karena petani respon memiliki persepsi yang
berbeda-beda terhadap atribut yang dipilih. Alat bantu yang digunakan adalah grafik sarang laba-laba. Grafik sarang laba-laba dapat menggambarkan persepsi
setiap atribut-atribut yang dimiliki oleh benih jagung komposit, hibrida dan lokal.
105
-1.00 -0.50
0.00 0.50
1.00 1.50
Prdktvts Tahan HP
Umur DK
Efsns_guna_pupuk
Dy_smpn Kmsn
JnsVar Uk_bnh
Tgl_kdlwrs Uk_tgkl_hsl_pnn
Lbl_bnh P_bnh
Akss_bnh Stok_bnh
Dmplt_lap PedJukLeafBros
Benih Jagung Lokal Benih Jagung Komposit
Benih Jagung Hibrida
Gambar 11 Peta Persepsi Sikap Petani Responden Berdasarkan Atribut Terhadap Benih Jagung Komposit, Hibrida dan Lokal
Pada Gambar 11 terlihat bahwa benih jagung komposit unggul pada atribut ketahanan terhadap hamapenyakit, umur tanaman panen, daya tumbuh, efisiensi
penggunaan pupuk, daya simpan, kualitas kemasan, jenis varietas, tanggal kadaluarsa, label benih, kemudahan dalam mengakses benih, stok benih selalu
tersedia, ketersediaan demplot di lapangan, dan adanya pedumjuknisleaflet brosur. Sementara itu benih jagung hibrida unggul pada atribut produktivitas,
ukuran benih, ukuran tongkol hasil panen. Sedangkan untuk benih jagung lokal, hanya atribut harga yang ditawarkan murah dan secara keseluruhan atribut lainnya
tidak memiliki keunggulan dibandingkan dengan dua jenis benih jagung tersebut.
6.3. Analisis Perilaku Petani terhadap Penggunaan Benih Unggul Jagung
Komposit
Adanya karakteristik dan latar belakang yang beragam tentu akan mempengaruhi tiap-tiap pribadi konsumen dalam menggunakan suatu produk atau
jasa. Sifat keragaman petani dalam kegiatan berusahatani padi menjadikan perbedaan motif atau kebutuhan secara individual sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada.