44
Gambar 6 Model Full Hybrid SEM
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Pada dasarnya produsen mempunyai tujuan untuk selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berusaha untuk memuaskannya.
Kelebihan inilah yang dalam bisnis merupakan kesuksesan dalam persaingan. Diantara komponen teknologi produksi jagung, varietas unggul mempunyai
peranan penting dalam peningkatan hasil per satuan luas. Berkembangnya inovasi teknologi dalam perbenihan jagung menghasilkan banyak varietas unggul yang
telah dilepas ke masyarakat Badan Litbang Pertanian, 2005. Ketersediaan benih dengan jumlah cukup, tepat waktu, dan berkualitas di
tingkat petani memegang peranan penting, dan hal ini tidak terlepas dari peranan para penangkar benih yang cukup besar. Agar terjalin kesinambungan yang
berlanjut antara penghasil dengan pengguna teknologi, utamanya varietas maka penyediaan benih sumber yang berkelanjutan merupakan salah satu kegiatan yang
sangat penting dalam rangkaian pembentukan kelas benih selanjutnya, dan ini merupakan langkah awal untuk pengembangan suatu varietas.
Untuk mempercepat peningkatan produksi jagung di Indonesia, salah satunya dapat ditempuh dengan melakukan penggantian varietas lokal atau
varietas unggul bersari bebas yang telah ditanam petani secara turun-temurun dan kualitas kemurnian genetiknya telah diragukan dengan varietas unggul baru.
Sekitar 50 lahan pertanaman jagung di Indonesia saat ini masih ditanami dengan
45
jagung varietas lokal atau varietas unggul komposit yang kualitas benihnya tidak terjamin. Hal ini terkait dengan masih sulitnya petani memperoleh benih jagung
varietas unggul bersari bebas maupun varietas hibrida yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Setiap varietas tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan yang menimbulkan beragam tanggapan dari petani. Tanggapan petani kekurangan dan
kelebihan akan mempengaruhi sikap petani dalam memilih varietas yang digunakan. Petani memiliki karakteristik yang berbeda dan mengalami proses
yang kompleks dalam memaksimalkan kepuasannya. Karakteristik petani mencakup umur usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan dan
pengeluaran rata-rata permusim tanam, luas lahan usahatani, dan pengalaman berusahatani. Kepuasan adalah perasaan yang timbul karena pengalaman petani
setelah menggunakan
benih unggul
komposit sehingga
pengaruhnya menghilangkan minat terhadap produk lain seperti benih hibrida yang pada
akhirnya dapat mendorong loyalitas pelanggan yang tinggi. Pada penelitian ini, analisis data dilakukan secara kualitatif deskriptif
dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik konsumen petani dalam penggunaan benih unggul jagung komposit.
Karakteristik petani sebagai konsumen berfungsi untuk mengetahui segmen dan target pasar dalam merancang implikasi manajerial untuk mendapatkan kepuasan
dan loyalitas. Sedangkan analisis kuantitatif menggunakan analisis multiatribut fishbein
dan pemodelan persamaan struktural atau structural equation modeling SEM. Analisis multiatribut fishbein digunakan digunakan untuk mengukur sikap
petani terhadap atribut-atribut benih unggul jagung komposit. Sementara SEM digunakanan untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel laten dan variabel
indikatornya. Kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
46
Gambar 7 Kerangka Pemikiran Operasional
Respon petani terhadap benih jagung
1 Produktivitas hasil panen, 2 Ketahanan hama penyakit; 3 Umur panen; 4 Daya tumbuh; 5
Efisiensi penggunaan pupuk; 6 Daya simpan; 7 Kualitas kemasan; 8 Jenis varietas; 9 Ukuran
benih; 10 Tanggal kadaluarsa; 11 Ukuran tongkol; 12 Label; 13 Harga benih jagung; 14 Kemudahan
akses benih; 15 Stok benih tersedia; 16 Demplot di lapangan; dan 17 Pedum juknisleaflet brosur
Sikap Petani
Komposit Hibrida
Lokal Atribut Benih Jagung
Kepuasan Petani
Loyalitas Petani Bauran Pemasaran:
Produk, Harga, Tempat, Promosi
Analisis Multiatribut
Fishbein
Model SEM
Implikasi Manajerial
47
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian