Analisis Deskriptif Analisis Multiatribut Fishbein

51 data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak MS-Excel dan Lisrel Linear Structural Relationship ver. 8.30.

4.5.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengambarkan karakteristik konsumen dan tahapan proses keputusan pembelian benih jagung komposit yang diperoleh dari daftar pertanyaan melalui kuisioner dan disajikan dalam bentuk tabulasi. Analisis deskriptif menggunakan tabel frekuensi yaitu penyajian data dan informasi dalam bentuk tabel sederhana yang berisi pengelompokan jawaban yang sama dari responden. Tabel frekuensi berfungsi untuk mengambarkan ciri-ciri atau karakteristik dari suatu variabel Rangkuti, 1997. Hasil yang diperoleh diolah dengan menggunakan presentase berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil adalah faktor dominan dari masing-masing variabel yang dianalisis. Pengelompokan karakteristik konsumen meliputi data demografi seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan tingkat pendapatan serta pengeluaran. Pada penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik petani terhadap penggunaan benih unggul jagung komposit di Sulawesi Selatan. Analisis deskriptif ini disajikan dalam bentuk uraian dan tabulasi sederhana.

4.5.2. Analisis Multiatribut Fishbein

Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep perilaku konsumen. Salah satu model analisis sikap adalah model sikap multiatribut Fishbein. Model sikap Fishbein ini berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu. Formulasi model Fishbein Mowen dan Minor, 1998 adalah sebagai berikut: dimana: A o = Sikap keseluruhan konsumen terhadap obyek b i = Kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut ke-i e i = Evaluasi kepentingan terhadap atribut ke-i n = Jumlah atribut yang menonjol yang dimiliki obyek 52 Penelitian ini menggunakan model ”the attitude-toward-object model” yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap sebuah produk pelayananjasa atau berbagai merek produk. Model ini secara singkat menjelaskan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Model ini menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek sebuah produk ditentukan oleh dua hal yaitu kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki produk atau merek komponen b i , dan evaluasi pentingnya atribut dari produk tersebut komponen e i . Komponen b i mengukur kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek. Konsumen harus memperhatikan merek dari suatu produk ketika mengevaluasi atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek tersebut. Sedangkan komponen e i mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut yang dimiliki oleh obyek tersebut. Pada penelitian ini digunakan penilaian skala lima angka -2, -1, 0, +1, +2 karena skala tersebut dianggap telah dapat mewakili pilihan konsumen. Penggunaan tanda positif maupun negatif bertujuan untuk melihat respon positif dan negatif dari konsumen Sumarwan, 2000. Dua komponen utama model ini adalah: 1. Kekuatan kepercayaan belief strength bi adalah kemungkinan yang diyakini dari hubungan antara suatu obyek dengan ciri-cirinya yang relevan. Kekuatan kepercayaan diukur dengan meminta konsumen memeringkat kemungkinan semua asosiasi dari setiap kepercayaan utama mereka. Komponen b i yang menggambarkan seberapa kuat komponen percaya bahwa benih unggul jagung komposit memiliki atribut yang diberikan. Kepercayaan diukur pada Skala Likert, hasil pelaksanaan atribut yang berjajar dari “sangat tidak percaya” hingga “sangat percaya”. Variabel bi menunjukkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa benih unggul jagung komposit yang diteliti memiliki atribut yang diberikan. Skala pengukuran bi yaitu lima angka yang berjajar dari 2 = sangat percaya; 1 = percaya; 0 = ragu-ragu; -1 = tidak percaya, dan; -2 = sangat tidak percaya 2. Evaluasi kepercayaan belief evaluation ei yaitu mencerminkan seberapa baik konsumen menilai suatu ciri. Pemasar mengukur komponen ei dengan 53 meminta konsumen menyebutkan evaluasi mereka terhadap setiap kepercayaan utama. Sementara komponen e i yang menggambarkan evaluasi atribut diukur pada Skala likert yang berjajar mulai dari “sangat tidak penting” hingga “sangat penting”. Variabel ei menggambarkan tingkat kepentingan atribut produk yang akan diukur pada sebuah skala tingkat kepentingan lima angka yang berjajar yaitu dari 2 = sangat penting; 1 = penting; 0 = netral; -1 = tidak penting; -2 = sangat tidak penting Atribut yang digunakan untuk komponen ei harus sama dengan atribut yang digunakan untuk menghitung komponen bi. Untuk memperkirakan sikap konsumen terhadap masing-masing jenis benih setiap skor kepercayaan terlebih dahulu harus dikalikan dengan skor evaluasi yang sesuai. Total skor tersebut menunjukkan bagaimana sikap konsumen terhadap atribut benih jagung lokal, komposit dan hibrida. Hasil akhir menunjukkan sikap konsumen terhadap produk seperti sikap suka atau tidak suka, percaya atau tidak percaya, dan penting atau tidak penting. Penilaian akan lebih baik apabila terdapat produk sejenis yang dapat dibandingkan, sehingga konsumen dapat memberi penilaian yang objektif. Atribut dari penelitian ini diperoleh dari penelitian terdahulu, eksplorasi langsung ke produsen, konsumen serta beberapa literatur. Atribut-atribut yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 6. 54 Tabel 6 Daftar Atribut Produk yang Diuji dalam Penelitian No. Atribut produk yang akan diuji dalam penelitian

A. Produk

1 Produktivitas hasil panen 2 Ketahanan terhadap hama dan penyakit 3 Umur tanaman panen 4 Daya tumbuh berkecambah 5 Efisiensi penggunaan pupuk 6 Daya simpan 7 Kualitas kemasan 8 Jenis varietas

9 Ukuran benih

10 Tanggal kadaluarsa 11 Ukuran tongkol 12 Label benih

B. Harga

13 Harga benih jagung

C. Tempat

14 Kemudahan dalam akses benih 15 Stok benih tersedia

D. Promosi

16 Ketersediaan demplot di lapangan

17 Adanya pedumjuknisleafletbrosur

4.5.3. Pemetaan Persepsi Konsumen