Penyebaran dan Distribusi Benih Jagung Komposit

72

5.4 Penyebaran dan Distribusi Benih Jagung Komposit

Salah satu teknologi dasar yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian untuk meningkatkan produktivitas jagung adalah dengan menggunakan benih varietas unggul. Benih jagung komposit yang telah dihasilkan sebanyak 37 varietas sebagian besar merupakan hasil seleksi dan persilangan dari pemulia pada lembaga penelitian Badan Litbang Pertanian, perguruan tinggi, BUMN pemerintah, dan petani penangkar binaankoperasi. Badan Litbang Pertanian sebagai lembaga penelitian telah melepas tidak kurang dari sepuluh varietas jagung komposit bersari bebas dengan potensi hasil 7,0 – 9,0 ton per hektar. Melalui Unit Pengelola Benih Sumber UPBS, Balai Penelitian Tanaman Serealia telah memproduksi benih sumber jagung komposit dari beberapa kelas benih penjenis dan benih dasar dalam upaya untuk menyebarluaskan dan menyediakan benih unggul untuk dikembangkan lebih lanjut oleh balai benih maupun petani penangkarbinaan agar dapat didistribusikan ke pengguna petani dan stakeholder. Kebanyakan pengguna benih-benih sumber tersebut adalah penangkar benih. Hal ini berarti penyebaran dan pemanfaatan varietas-varietas jagung komposit sudah cukup luas, terutama pada wilayah-wilayah pengembangan jagung yang potensial Balitsereal, 2008. Khusus varietas-varietas jagung komposit yang telah dilepas Balitsereal masing-masing mempunyai karakter spesifik yang diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Namun varietas-varietas tersebut masih belum banyak dikenal oleh petani, baru pada beberapa daerah yang telah menerapkan dalam usahataninya, sehingga masih sangat terbatas dijumpai pada pertanaman petani Subandi et al., 1998. Hal ini menjadikan salah satu penyebab terjadinya kesenjangan hasil jagung di tingkat petani dengan hasil penelitian yang masih cukup besar. Upaya komersialisasi produk hasil penelitian pertanian memerlukan peran dari pengguna petani dan stakeholder. Data dari dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa pada tahun 2011 – 2012 penyebaran benih unggul jagung komposit di Sulawesi Selatan pada periode musim tanam I Oktober 2010 – Maret 2011 dan periode musim tanam II 73 April 2011 – September 2011 menunjukkan peningkatan penggunaan benih jagung komposit. Dari peningkatan tersebut dapat digambarkan bahwa rata-rata tingkat penggunaan benih unggul jagung komposit masih sangat tinggi. Pada Tabel 13 dijelaskan bahwa penyebaran benih jagung komposit varietas unggul ha pada dua musim tanam di Provinsi Sulawesi Selatan selama musim tanam 2010 – 2011 mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu dari 2.365 ha menjadi 2.822 ha. Daerah sentra produksi benih jagung komposit di Sulawesi Selatan adalah Daerah Sektor Barat Kabupaten Takalar, Gowa, Selayar, dan Maros dan Sektor Timur Kabupaten Bone, Sidrap, Bantaeng, Pinrang. Pada musim tanam I daerah penyebaran benih jagung komposit terdapat di Kabupaten Takalar dengan daerah penyebaran seluas 245 ha, sementara Kabupaten Sidrap pada musim tanam I menduduki peringkat ke empat daerah penyebaran benih jagung komposit seluas 65 ha. Akan tetapi secara keseluruhan peningkatan yang signifikan dicapai pada musim tanam I Oktober 2010 – Maret 2011 terjadi di sektor timur wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dengan daerah penyebaran seluas 1.625 ha pada musim tanam I menjadi 2.702 ha pada musim tanam II. Hal ini membuktikan bahwa Sulawesi Selatan memiliki potensi untuk pengembangan jagung mengingat kondisi lahan dan kesesuaian agroklimat yaitu tanam dan panennya sepanjang tahun yaitu sebagian besar jagung komposit masih ditanam di lahan sawah dan lahan kering pada musim kemarau. 74 Tabel 13 Penyebaran Benih Jagung Komposit Varietas Unggul Ha pada Dua Musim Tanam di Provinsi Sulawesi Selatan Selama Musim Tanam 2010 - 2011 No Kabupaten Kota MT.I Okt – Maret Jumlah MT. II Apr – Sept Jumlah Arjuna Bisma Lamuru Sukma- raga Srikandi Kuning Arjuna Bisma Lamuru Sukma- raga Srikandi Kuning I 1 2 3 4 5 Sektor Barat Takalar Gowa Maros Selayar Lainnya 25 40 20 50 100 50 50 80 50 10 5 50 245 230 5 50 1 10 1 5 1 15 1 25 1 55 5 Jumlah 65 70 150 130 115 530 1 11 6 16 26 60 II 1 2 3 4 5 Sektor Timur Sidrap Pinrang Bone Bantaeng Lainnya 10 15 50 25 60 15 35 25 20 20 40 50 65 10 300 50 20 20 10 500 100 185 65 35 925 250 350 85 20 25 100 125 110 25 55 120 25 1.030 80 535 10 12 140 75 55 30 45 400 112 1.055 235 900 Jumlah 160 95 175 380 815 1.625 355 190 1.790 162 205 2.702 III Sektor Peralihan Luwu, Enrekang, Tana Toraja 60 60 10 80 210 30 75 100 60 60 Jumlah 60 60 10 80 210 30 75 100 60 60 Total 285 225 325 520 1.010 2.365 395 276 1.896 178 291 2.822 Sumber: UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sulawesi Selatan, 2012 7 4 75 Varietas unggul jagung komposit yang dihasilkan oleh UPBS Balitsereal yaitu Bisma, Lagaligo, Lamuru, Kresna, Palakka, Gumarang, Sukmaraga, Srikandi Putih-1, Srikandi Kuning-1, dan Anoman dengan potensi hasil rata-rata 7,0 - 8,0 ton per hektar. Dalam upaya penyediaan benih bermutu, Badan Litbang Pertanian terus berupaya menyediakan benih sumber untuk dikembangkan lebih lanjut oleh Balai Benih dan para penangkar benih. Balai Penelitian Tanaman Serealia, melalui Unit Pengelola Benih Sumber UPBS telah memproduksi dan menyebarluaskan benih sumber ke seluruh Indonesia. Penyebaran varietas unggul jagung yang dihasilkan oleh Lembaga Penelitian Pemerintah telah menjangkau hampir seluruh provinsi di Indonesia. Varietas-varietas berkembang sesuai dengan preferensi pengguna dan kesesuaian lahannya, sehingga beberapa varietas hanya berkembang pada daerah tertentu saja. Pada tahun 2010, UPBS-Balitsereal telah mendistribusikan benih jagung komposit di Provinsi Sulawesi Selatan. Benih jagung komposit yang didistribusikan adalah klas BS benih penjenis dan FS benih dasar. Sebagian besar varietas yang telah terdistribusi adalah varietas Lamuru. Penyebarannya hampir ke seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan. Data dari UPBS Balitsereal, pada tahun 2010 luas pertanaman untuk varietas Lamuru mencapai 1.894 ha tersebar pada 13 kabupaten dan terluas di Kabupaten Sidrap, Takalar dan Gowa yaitu masing-masing lebih dari 100 ha Tabel 14. Begitu pula varietas yang paling luas penanamannya adalah varietas Lamuru yaitu mencapai 1.202 ha dan berkembang pada 12 kabupaten yang merupakan sentra produksi benih jagung komposit bersari bebas. 76 Tabel 14 Penyebaran Benih Unggul Jagung Komposit Ha di Sulawesi Selatan, Tahun 2010 No Kabupaten Varietas Jagung Komposit Jumlah Arjuna Bisma Lamuru Sukmaraga Srikandi Kuning 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Sidrap Pinrang Wajo Bone Soppeng Luwu Bantaeng Takalar Gowa Makassar Maros Pangkep Luwu Tana Toraja Enrekang - - 3 - - - - 93 - 20 - 11 - - - 127 - - 115 - - - - 166 - - - - - - 300 42 65 - 60 50 121 225 145 - 87 - 45 30 32 - - - - 20 - - 50 - - - - - - - 20 - - - 9 7 - 40 - - - - - 5 6 447 42 68 115 89 57 121 408 311 20 87 11 45 35 38 T o t a l 127 408 1.202 70 87 1.894 Sumber : UPBS Balitsereal, 2011 77 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Karakteristik Responden